72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

Rabu, 17 April 2024 08:47 WIB

Pasukan Kopassus TNI AD mengikuti geladi upacara Peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, 3 Oktober 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini Komando Pasukan Khusus atau biasa disingkat Kopassus merayakan hari jadi yang ke-72 tahun. Satuan yang juga pernah dipimpin Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini didirikan pada 16 April 1952.

Kopassus merupakan prajurit yang menguasai taktik dan teknik ilmu perang khusus. Pasukan ini juga mahir dan andal bergerak secara cepat di berbagai medan, baik di darat, laut, dan udara. Lantas seperti apa sejarah berdirinya Kopassus, Korps Baret Merah?

Berdirinya Kopassus dipicu oleh adanya pemberontakan di Maluku yang menamakan diri Republik Maluku Selatan atau RMS pada Juli 1950. Menanggapi aksi makar itu, pimpinan Angkatan Perang Republik Indonesia (RI) segera mengerahkan pasukan guna menumpas pemberontakan tersebut.

Laman resmi Kopassus, kopassus.mil.id, menceritaka, Panglima Tentara Teritorium III Kolonel A.E. Kawilarang memimpin langsung operasi didampingi Letkol Slamet Riyadi sebagai komandan operasi. Kedua nama ini disebut-sebut berjasa sebagai pembentuk cikal-bakal pasukan khusus itu.

Operasi yang dipimpin Kolonel A.E. Kawilarang dan Letkol Slamet Riyadi memang berhasil menumpas gerakan pemberontakan. Namun di sisi lain korban dari pihak TNI tidak sedikit. Setelah dikaji, ternyata dalam beberapa pertempuran, musuh dengan kekuatan relatif lebih kecil mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar.

Advertising
Advertising

Hal ini ternyata bukan hanya disebabkan semangat anggota pasukan musuh lebih tinggi atau perlengkapan lebih lengkap, namun juga taktik dan pengalaman tempur musuh yang baik didukung kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan. Peristiwa ini mengilhami Letkol Slamet Riyadi memelopori pembentukan suatu satuan khusus.

Satuan ini dimaksudkan dapat beroperasi secara cepat dan tepat untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimanapun beratnya. Namun pasukan ini belum jua terbentuk hingga Letkol Slamet Riyadi gugur pada salah satu pertempuran di sekitar kota Ambon. Gagasan tersebut lalu dilanjutkan oleh Kolonel A.E Kawilarang.

Kemudian melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52 tertanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III untuk mewujudkan cita-cita mendiang Letkol Slamet Riyadi. Kesatuan inilah yang merupakan cikal bakal “Korps Baret Merah”.

Dalam perjalanannya, satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama. Yakni: Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) pada 1953, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1952, dan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada 1955.

Lalu menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (PUSPASUS TNI AD) pada 1966, Komando Pasukan Sandhi Yudha (KOPASSANDHA) pada 1971, hingga kemudian diubah menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) pada 1985 sampai sekarang.

Pilihan Editor: 16 April, HUT Kopassus TNI AD Mengingat Jasa Slamet Riyadi dan AE Kawilarang

Berita terkait

Anggaran Turun, Maruarar Sirait Optimis Wujudkan Pembangunan 3 Juta Rumah

12 menit lalu

Anggaran Turun, Maruarar Sirait Optimis Wujudkan Pembangunan 3 Juta Rumah

Menteri Maruarar Sirait mengaku optimis bisa mewujudkan program pembangunan 3 juta rumah meski alokasi anggaran turun.

Baca Selengkapnya

Deretan Pendukung Prabowo-Gibran yang Kini jadi Bos BUMN

22 menit lalu

Deretan Pendukung Prabowo-Gibran yang Kini jadi Bos BUMN

Sebanyak 13 tokoh pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lalu, kini ditunjuk sebagai Komisaris BUMN. Siapa Saja mereka?

Baca Selengkapnya

Meutya Hafid Deg-degan Rapat Perdana dengan Komisi I DPR

24 menit lalu

Meutya Hafid Deg-degan Rapat Perdana dengan Komisi I DPR

Meutya Hafid akan membeberkan program 100 hari pemerintahan Prabowo di depan Komisi I DPR. Ia tak tahu apakah juga akan ditanya soal judi online.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Sritex, Aliansi Masyarakat Tekstil Minta Prabowo Selesikan Masalah Impor Ilegal dan Borongan

1 jam lalu

Tak Hanya Sritex, Aliansi Masyarakat Tekstil Minta Prabowo Selesikan Masalah Impor Ilegal dan Borongan

Airlangga Hartarto mengatakan peran pemerintah dalam upaya penyelamatan Sritex hanya sebagai fasilitator.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Hapus Utang UMKM di Bank BUMN, Erick Thohir Hitung Angkanya Tembus Rp 8,7 Triliun

1 jam lalu

Prabowo akan Hapus Utang UMKM di Bank BUMN, Erick Thohir Hitung Angkanya Tembus Rp 8,7 Triliun

Merespons keinginan Prabowo, Erick Thohir menyebut saat ini pemerintah telah menyusun Peraturan Pemerintah perihal hapus tagih kredit UMKM.

Baca Selengkapnya

Profil Iffa Rosita, Komisioner KPU yang Dilantik Presiden Prabowo Hari Ini

1 jam lalu

Profil Iffa Rosita, Komisioner KPU yang Dilantik Presiden Prabowo Hari Ini

Presiden Prabowo hari ini resmi melantik Iffa Rosita sebagai Komisioner KPU pengganti Hasyim Asy'ari. Bagaimana jejak karier Iffa?

Baca Selengkapnya

Giliran PKS Klaim Prabowo dan Jokowi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

1 jam lalu

Giliran PKS Klaim Prabowo dan Jokowi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

PKS meyakini Presiden Prabowo dan Jokowi mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta. Ia juga mengklaim dukungan dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Basuki Resmi jadi Kepala Otorita IKN: Prabowo Bilang Terus Laksanakan Pembangunan

1 jam lalu

Basuki Resmi jadi Kepala Otorita IKN: Prabowo Bilang Terus Laksanakan Pembangunan

Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono yang dilantik Presiden Prabowo hari ini menepis anggapan pembangunan tak akan secepat pada era Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dasco Sebut Prabowo dan SBY Bertemu Bahas Pembentukan Lembaga Investasi

1 jam lalu

Dasco Sebut Prabowo dan SBY Bertemu Bahas Pembentukan Lembaga Investasi

Presiden Prabowo menyambangi kediaman presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Cikeas pada Senin malam.

Baca Selengkapnya

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

2 jam lalu

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

Menko Infrastruktur AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di Kalibaru upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya