Politikus PDIP Sebut Jokowi Harus Temui Pengurus Anak Ranting Sebelum Megawati
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Amirullah
Sabtu, 13 April 2024 19:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Deddy Yevri Sitorus, mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus menemui para anak ranting PDIP yang kecewa sebelum menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Deddy mengungkapkan anak ranting PDIP inilah yang paling kecewa dengan berbagai keputusan dan tindakan Jokowi. Menurut dia, anak ranting PDIP merupakan ujung tombak partai di lapangan. Oleh karena itu, tutur Deddy, Jokowi harus menemui mereka dulu agar mawas diri sebagai kader PDIP.
“Jokowi tanpa anak ranting PDIP tidak mungkin bisa seperti yang sekarang,” kata Deddy melalui pesan singkat, Sabtu, 13 April 2024.
Deddy juga merespons sinis rencana Jokowi untuk bertemu Megawati. Menurut dia, Jokowi nyaris mustahil memiliki keberanian untuk bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati setelah catatan abuse of power yang dilakukan oleh Jokowi. Bahkan, ia menyebut wacana tersebut hanya gimik politik di tengah suasana Idul Fitri.
“Saya kira itu hanya gimmick politik murahan saja. Sama seperti statement Gibran yang ingin berailaturahmi dengan Mas Ganjar. Menurut saya konteksnya hanya gimmick,” kata Deddy.
Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana belum merespons upaya konfirmasi Tempo ihwal rencana pertemuan Jokowi dengan Megawati maupun tuduhan gimik politik.
Syarat bertemu anak ranting ini sebelumnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto mensyaratkan agar Jokowi bertemu dengan anak ranting PDIP dulu sebelum menemui Megawati.
"Biar bertemu dengan anak ranting dulu, karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri. Bukan persoalan karena PDI Perjuangan, tetapi lebih karena bagaimana pemilu 2024," kata Hasto.
Sebelumnya Istana Kepresidenan menyampaikan sedang mencari waktu yang tepat untuk Presiden Jokowi bersilaturahmi ke Megawati Soekarnoputri. Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana mengatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapapun, apalagi dengan tokoh bangsa.
"Lagi pula ini masih bulan Syawal, bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi," kata Ari melalui pesan singkatnya, 12 April 2024.
Presiden Jokowi, yang secara formal masih kader PDIP, pecah kongsi dengan partainya akibat perbedaan pilihan politik di Pilpres 2024. Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Sementara PDIP mengusung bekas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Akibat hubungan renggang ini, Megawati dan Jokowi belum bertemu untuk silaturahmi Idul Fitri 1445 Hijriah atau 10 April 2024. Padahal saat Lebaran sebelumnya, Jokowi dan Megawati selalu bertemu setidaknya satu pekan setelah Idul Fitri.
EKA YUDHA SAPUTRA | DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: Pertemuan Jokowi-Megawati, Projo: Tak Perlu Pakai Syarat