Anak Kandung Ditahan Yayasan Sosial, Pemulung Datangi Komnas PAI  

Reporter

Editor

Senin, 6 Juli 2009 16:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anak kandung ditahan di panti sosial Yayasan Repoa Almawadah, seorang pemulung, Fatimah Fazizah (24 tahun) datangi Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PAI), di jalan TB Simatupang Nomor 33, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (6/7). Dia berharap Komnas PAI membantu mengembalikan si buah hati, Robi Ainah (3 tahun) ke pelukannya. "Apabila bisa membayar Rp. 12 juta, mereka mau memberikan Ainah," kata Fatimah sambil meneteskan air mata di kantor Komnas PAI, Senin (6/7).

Bagi dia, sejumlah uang itu mustahil didapatkan. "Kerja saya pemulung, punya duit darimana?" lanjut dia sambil mengusap air matanya. Selama ini, dia bersama suami dan kedua anaknya tinggal di pemukiman pemulung di Pinang II Dalam, RT 02 RW 07, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Kedatangannya bersama dua tetangganya, Tia dan Sumidah ke komnas membawa pengharapan besar. "Saya minta bantuan agar anak saya pulang," kata dia.

Pada 8 Oktober 2008 lalu, Fatimah sengaja menitipkan kedua putrinya, Anjali (5 tahun) dan Robi Ainah (3tahun) di Yayasan Almawadah karena alasan masa depan kedua anaknya. Pemilik yayasan, Iyusnati, yang menerima. Saat itu, dia dan suaminya, Salvianudin alias Waridin dalam proses perceraian. "Saya bingung waktu itu," ujarnya.

Namun perceraian tidak menjadi kenyataan. Sebulan kemudian, mereka rujuk. "Setelah rujuk, saya pengin kedua anak saya kembali tapi hanya Anjali yang diberikan," kata dia. Anjali kembali ke pelukkannya tanggal 15 Januari 2009.

Upaya meminta secara kekeluargaan ditanggapi dingin pihak yayasan. Fatimah yang mendatangi yayasan bersama suaminya pada 4 Juni lalu malah mendapatkan ancaman dan pukulan dari Umar, suami Iyusnati. "Kami tidak berbuat apa-apa karena kawatir keselamatan Ainah kalau melawan," ujarnya.

Terakhir, Jumat lalu (3/7), Fatimah kembali mendatangi yayasan tetapi hasilnya tetap nihil. "Saya mau menggendong Ainah saja tidak boleh," ucapnya kembali meneteskan air mata.

Komnas PAI berjanji mambantu Fatimah. "Ini sudah masuk ranah pidana, menyangkut kemerdekaan akses anak kepada orang tuanya. Langkah pertama, anak itu segera kembali." kata Sekretaris Jenderal Komnas PAI Arist Merdeka Sirait menanggapi laporan Fatimah di kantornya.

Besok, kata Arist, Komnas PAI akan memanggil yayasan tersebut untuk dimintai keterangan. "Kita lihat sejauh mana keberadaan yayasan itu," ujarnya. Arist juga akan mengecek ijin yayasan tersebut ke Departemen Sosial.

Terlihat wajah Fatimah sedikit cerah saat meninggalkan kantor Komnas PAI. "Bantu doa ya, semoga anak saya cepat kembali," ucapnya saat berpamitan kepada wartawan.

Pihak Yayasan Al Mawaddah sendiri membantah mereka telah menahan Robi Ainah. Menanggapi pernyataan Fatimah tersebut, pengurus Yayasan Al Mawaddah, Murjaningsih mengatakan kepada Tempo, Senin (13/7), “Itu salah. Itu buat-buatan Fatimah.”

Menurut Murjaningsih, pihak Yayasan bersiap menyerahkan Robi Ainah kepada Fatimah melalui Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia. “Sekarang (Robi Ainah) masih ada di yayasan. Kebijaksanaannya ada di Komnas Anak,” ujar Murjaningsih.

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

13 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

34 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

50 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

59 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya