Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Senin, 1 April 2024 19:13 WIB

Wahana bianglala di Alun-alun Batu Kota Malang pada malam hari, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 1 April 1914 merupakan hari ditetapkannya Malang sebagai Kotapraja, dan kini diperingati sebagai HUT Kota Malang.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, telah secara resmi mengungkapkan logo yang akan digunakan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-110 Kota Malang yang diselenggarakan pada 1 April 2024 di Malang Creative Center (MCC), hari Rabu pekan lalu dikutip Antaranews.

Dalam pengumumannya di Malang, Wahyu menyebutkan bahwa logo tersebut dipilih melalui sayembara yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang.

Logo tersebut telah dirancang untuk mencerminkan beragam makna yang terkait dengan tema perayaan HUT ke-110 Kota Malang, yaitu "Berselaras untuk Kota Malang Berkelas". Ia menjelaskan berselaras mengandung makna membangun Kota Malang diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.

Kilas balik pendirian Kota Malang

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda. Dilansir dari malangkota.go.id, Belanda memasuki wilayah Kota Malang pada 1767. Pada 1821, kedudukan Pemerintah Belanda dipusatkan di sekitar Kali Brantas.

Advertising
Advertising

Pada masa itu, tata ruang kota direncanakan oleh pemerintah kolonial dengan fokus utama memenuhi kebutuhan keluarga Belanda dan masyarakat Eropa lainnya. Sementara itu, penduduk pribumi harus rela tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang tidak memadai.

Pada 1879, transportasi kereta api mulai beroperasi di Kota Malang, menyebabkan perkembangan kota tersebut menjadi cepat. Kebutuhan masyarakat akan ruang untuk berbagai kegiatan pun meningkat pesat. Dampaknya adalah perubahan yang tidak terkendali dalam penggunaan lahan, dimana wilayah perkotaan tumbuh tanpa pengendalian yang jelas. Fungsi lahan berubah dengan cepat, misalnya dari pertanian menjadi kawasan perumahan dan industri. Malang akhirnya ditetapkan sebagai Kotapraja pada 1 April 1914.

Pada masa tersebut, Herman Thomas Karsten berperan penting dalam penataan ruang Kota Malang. Sebagai seorang arsitek yang lahir di Amsterdam pada 1884, ia diangkat menjadi penasihat perencanaan Kota Malang pada 1929. Karsten aktif terlibat dalam merancang rencana pengembangan kota yang disebut Bouwplan I-VIII, yang meramalkan perkembangan kota hingga 25 tahun ke depan. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Ijen Boulevard, yang masih menjadi salah satu ikon Kota Malang hingga saat ini.

Seiring dengan pertumbuhan tersebut, urbanisasi terus berlanjut dan permintaan akan perumahan di luar kemampuan pemerintah semakin meningkat. Namun, tingkat ekonomi masyarakat perkotaan terbatas, menyebabkan munculnya permukiman ilegal di sekitar pusat perdagangan, jalur hijau, sungai, rel kereta api, dan lahan terbengkalai. Seiring berjalannya waktu, permukiman tersebut berkembang menjadi kampung, menyebabkan penurunan kualitas lingkungan hidup dengan segala dampak yang ditimbulkannya.

Makna lambang Kota Malang

Dilansir dari warisanbudaya.kemendikbud.go.id, Dalam lambang Kota Malang terdapat sesanti yang mengatakan Malang Kukecwara, yang artinya Tuhan menghancurkan yang bathil dan menegakkan yang baik. Sesanti ini diresmikan sebagai semboyan Pemerintah Kotamadya Tingkat II Malang pada tanggal 1 April 1914.

Semboyan Malang Kukecwara memiliki kaitan yang erat dengan sejarah awal Kota Malang, yang sekitar 8 abad yang lalu menjadi nama tempat di sekitar candi yang dikenal sebagai Malang. Lokasi pasti dari candi tersebut masih menjadi misteri dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Daerah Malang dan sekitarnya, termasuk Singosari, merupakan pusat kegiatan politik dan budaya dari beberapa kerajaan yang berbeda.

Pilihan editor: Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Berita terkait

BNN Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Sumatera-Jawa, Kampus di Jakarta Timur jadi Titik Jemput Paket

15 jam lalu

BNN Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Sumatera-Jawa, Kampus di Jakarta Timur jadi Titik Jemput Paket

BNN menangkap pengedar narkoba jenis ganja saat menjemput paket itu di sebuah kampus di Jakarta Timur. Enjot alias JL.

Baca Selengkapnya

Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Jurnalis di Kota Malang Demo di DPRD

4 hari lalu

Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Jurnalis di Kota Malang Demo di DPRD

Puluhan jurnalis di Kota Malang, Jawa Timur menggelar demo menolak RUU Penyiaran. Mereka menyebut itu mengekang kebebasan pers.

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

5 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

8 hari lalu

5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.

Baca Selengkapnya

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

14 hari lalu

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

Karier politik Krisdayanti setelah gagal masuk Senayan kabar terakhir bersiap maju kandidat calon Wali Kota Batu dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

19 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

25 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

26 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

29 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

31 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya