Deretan Partai Oposisi dari Masa ke Masa

Senin, 25 Maret 2024 08:45 WIB

Petugas bersiap mengendarai kendaraan yang membawa sejumlah bendera partai politik dan bendera partai lokal saat peluncuran Kirab Pemilu tahun 2024 di Banda Aceh, Aceh, Selasa 14 Februari 2023. Peluncuran Kirab Pemilu tahun 2024 secara serentak di delapan lokasi dan salah satunya di provinsi Aceh dengan tema "Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa" itu diikuti sebanyak 17 partai politik dan tujuh partai lokal di Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sistem demokrasi, keberadaan oposisi dinilai sebagai elemen penting untuk menjaga keseimbangan dan akuntabilitas pemerintahan. Di Indonesia, peran oposisi mengalami pergeseran dari masa ke masa, seiring dengan dinamika politik dan konstelasi pemerintahan. Berikut partai oposisi di indonesia sejak Orde Lama hingga Reformasi.

1. Masyumi, PSI, dan Murba (Orde Lama)

Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia menjadi oposisi di pemerintahan Orde Lama dalam sistem Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin. Dilansir dari repository.unri.ac.id, Masyumi, PSI, P. Katolik, dan M. Hatta menolak tegas usulan Demokrasi Terpimpin. Namun, peran oposisi meredup karena dimandulkan. Pasalnya partai oposisi seperti Masyumi dan Partai Murba bikinan Tan Malaka dibubarkan oleh Sukarno. Alhasil, Sukarno pada saat itu dikesankan sebagai rezim otoriter.

Selain itu, presiden soekarno juga berusaha mengurangi jumlah partai politik dengan hanya mengakui 10 Partai dari 26 partai peserta Pemilu 1955, yakni: PNI, NU, PKI, Parkindo, P. Katolik, PSII, Perti, Murba, IPKI dan Parkindo yang berhak atas 47,4% anggota DPR GR, sedangkan 52,6% anggota DPR-GR diambil dari golongan fungsional.

2. PDI dan PPP (Orde Baru)

Advertising
Advertising

Di masa Orde Baru, hanya Partai Demokrasi Indonesia dan PPP yang menjadi oposisi Golkar. Dikutip dari golkarpedia.com, PDI selalu menghadapi tantangan besar dalam melawan Golkar yang memiliki dukungan yang lebih kuat dari pemerintah dan militer. Meskipun demikian, perjuangan PDI dalam setiap pemilu mencerminkan semangat ketidakpuasan dan aspirasi oposisi terhadap dominasi Golkar.

Di sisi lain, PPP, yang merupakan aliansi partai-partai Islam di Indonesia, juga menghadapi kesulitan dalam meraih kemenangan. Meskipun memiliki basis dukungan yang kuat dari komunitas Islam, PPP terus berjuang untuk mengatasi pengaruh besar yang dimiliki oleh Golkar, terutama dalam konteks politik yang diatur secara ketat oleh rezim Orde Baru. Keterbatasan ruang politik dan persaingan yang tidak seimbang membuat PPP sulit untuk meraih keberhasilan yang substansial dalam setiap pemilu.

3. PDIP (Reformasi, 2004-2014)

Setelah kalah dalam Pileg dan Pilpres pada 2004, Megawati mendeklarasikan partainya sebagai pihak oposisi. Dia melarang kadernya duduk dalam kabinet presiden dan wakil presiden terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK).

Sebagai landasan, partai yang identik berwarna merah ini kemudian membuat dan mengadopsi Format Oposisi PDIP yang berisi dasar dan orientasi kebijakan PDIP menjadi partai oposisi. Format Oposisi PDIP tersebut menjelaskan bahwa oposisi dilakukan terhadap kinerja pemerintah berupa kritik terhadap hal-hal yang merugikan kepentingan rakyat. si Format Oposisi PDIP memberikan penekanan pada kepentingan “wong cilik” sekaligus menjelaskan sikap politik PDIP yang tak lagi berorientasi liberal, sebagaimana pernah dilakukan saat memegang kekuasaan.

4. PKS (2009-sekarang)

Partai Keadilan Sejahtera atau PKS konsisten menjadi oposisi sepanjang 15 tahun ke belakang. Menurut Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini, posisi politik tersebut akan membuat partainya lebih terhormat pada saat memberikan masukan permasalahan kebangsaan kepada pemerintah.

5. Gerindra (2009-2019)

Gerindra menjadi salah satu partai oposisi yang paling lantang dan pedas kritiknya terhadap pemerintahan Jokowi. Dari mulai kritik soal kebijakan pangan, tarif listrik, hutang negara dan masih banyak lagi. Namun setelah pilpres 2019, saat Prabowo masuk kabinet, Gerindra cenderung tak lagi jadi oposisi. Saat itu Gerindra mendapat jatah 2 menteri di kabinet Jokowi.

ANANDA RIDHO SULISTYA | AHMAD FAIZ IBNU SANI | HENDRIK KHOIRUL MUHID | ADIL AL HASAN | BAGUS PRIBADI

Pilihan Editor: Nasdem dan PKB Balas Sindiran AHY soal Partai Pemerintah Rasa Oposisi dan Hancur di Koalisi Lama

Berita terkait

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

26 menit lalu

Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

51 menit lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

58 menit lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

58 menit lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

1 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

2 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

PKS tengah mendatangi tokoh-tokoh potensial yang punya peluang untuk diusung di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

2 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

2 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

2 jam lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya