Anggota DPRD DKI Kritik Kebijakan KJMU Terkini, Bandingkan dengan Era Anies

Kamis, 14 Maret 2024 22:16 WIB

Suasana Rapat Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta terkait Evaluasi dan penjelasan terkait Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 Maret 2024. Rapat juga dihadiri Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial DKI Jakarta. Pj Gubernur Heru Budi dikonfirmasi absen dari rapat. TEMPO/Adinda Jasmine

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sutikno mengkritik Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono atas kebijakan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul atau KJMU yang menurut dia justru merugikan masyarakat dan mengurangi jumlah penerimanya. Sutikno membandingkan kebijakan Heru dengan kebijakan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan yang dianggap lebih memprioritaskan pendidikan bagi para pelajar.

“Zaman Pak Anies enggak ada yang ngantri pangan begitu, lalu KJP, KJMU enggak ada masalah,” ujar Sutikno, dalam Rapat Kerja Komisi E DPRD DKI Jakarta perihal Evaluasi dan Penjelasan terkait Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024.

Anggota DPRD Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengutarakan kekecewaannya terhadap keputusan Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang tidak melibatkan DPRD dalam penerapan pemeringkatan kesejahteraan (Desil) dalam penyaluran KJMU. “Kami tidak paham dan tidak pernah diajak komunikasi atau dibagikan informasi dari Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan. Kalau menggunakan kebijakan karena keterbatasan anggaran, harus menggunakan desil, ya sampaikan ke dewan,” kata Sutikno.

Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan pemeringkatan kesejahteraan (Desil) untuk menentukan penerima KJP Plus dan KJMU. Sebagai rincian, Desil 1 yakni kategori penerima mencakup sangat miskin, Desil 2 yakni miskin, Desil 3 yakni hampir miskin serta Desil 4 yaitu rentan miskin. Sedangkan warga yang tergolong dalam desil 5 hingga 10 (kategori mampu) tidak memenuhi syarat untuk menerima bantuan sosial biaya pendidikan KJP Plus dan KJMU.

Menurut Sutikno, para pembuat kebijakan harus lebih sering berkoordinasi dengan lembaga legislatif jika menghadapi kendala terkait kebijakan dan anggaran. Jangan sampai, kata dia, membuat kebijakan tanpa memberikan informasi yang kurang lengkap dan menimbulkan keresahan masyarakat.

Advertising
Advertising

“Kami yang punya hak untuk masalah ke anggaran, karena kami adalah sebagai pelayan masyarakat,” kata Sutikno.

Sutikno juga menyarankan agar Disdik DKI Jakarta mengevaluasi penyaluran bantuan pendidikan kepada anak-anak, mengingat beberapa di antara mereka sudah menerima bantuan dari pemerintah pusat seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Jadi, yang paling bagus termasuk KJP atau KJMU berdasarkan DTKS. Kalau yang sekilas sudah punya KIP jangan dikasih KJP, biar merata,” ujarnya.

Sutikno merinci, rapat APBD tahun sebelumnya, disebutkan bahwa jumlah yang terdaftar dalam DTKS mencapai 1,2 juta orang. Namun, anggaran KJP Plus hanya cukup untuk 800.000 orang, sehingga menyisakan sekitar 400.000 orang yang tidak mendapatkan bantuan pendidikan.

Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, sebelumnya menjelaskan bahwa sebanyak 771 mahasiswa tidak memenuhi syarat dan harus dicoret sebagai penerima bantuan sosial KJMU tahap 1 tahun 2024 dari Pemprov DKI Jakarta. Setelah dilakukan pemadanan data, tersisa 18.271 mahasiswa sebagai penerima KJMU untuk tahap 1 tahun 2024.

Alasan ketidaksesuaian data ini termasuk tidak berdomisili di Jakarta, tidak terdaftar dalam DTKS, atau memiliki status keluarga yang tidak memenuhi syarat seperti menjadi anggota keluarga PNS, pegawai BUMN, atau anggota TNI atau Polri.

Pilihan Editor: DKI Coret 771 Mahasiswa dari Daftar Penerima KJMU Tahap 1 2024, Ini Alasannya

Berita terkait

Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

5 jam lalu

Respons Anies Soal Sudirman Said yang Bakal Maju di Pilgub Jakarta

Anies mengaku belum ada komunikasi dengan Sudirman Said yang berencana maju dalam Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

21 jam lalu

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

Menurut Anies, pembahasan dalam Panja Pembiayaan Pendidikan seharusnya tidak berfokus pada persentase.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

22 jam lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

1 hari lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

6 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

7 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

8 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

8 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

9 hari lalu

Rektor Paramadina: Anies dan Ahok Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada Jakarta

Dalam pemilihan presiden 2024, Anies tampil dengan citra nasionalis religius biasa. Sedangkan, Ahok selama ini dianggap sebagai seorang nasionalis.

Baca Selengkapnya