Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Editor

Nurhadi

Selasa, 12 Maret 2024 13:54 WIB

Ratna Sarumpaet saat memberikan keterangan pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019. Ia divonis dua tahun penjara yang diterimanya untuk dakwaan menyebarkan berita bohong alias hoax. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di wilayah Banjar Tandeg, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Senin, 11 Maret 2024.

Tindakannya tersebut menambah sederet kontroversi yang pernah dilakukannya. Apa saja kontroversi tersebut?

1. Kasus Hoax

Ratna Sarumpaet pernah menghebohkan media sosial dengan mengatakan dirinya dikeroyok yang menyebabkan wajahnya babak belur. Sejumlah tokoh politik saat itu pun sempat melontarkan pernyataan mengenai penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet. Namun, Ratna akhirnya mengakui bahwa dirinya saat itu berbohong mengenai kabar pengeroyokan yang menimpanya.

Berita pengeroyokan Ratna Sarumpaet pertama kali muncul di Facebook lewat akun Swary Utami Dewi. Unggahan itu berisi sebuah tangkapan layar yang berisi dari aplikasi pesan WhatsApp pada 2 Oktober 2018 serta foto Ratna.

Advertising
Advertising

Lalu, beberapa politikus merespons unggahan tersebut dengan nada mengecam aksi pengeroyokan itu. Beberapa ada yang menjelaskan kronologi bahwa Ratna dikeroyok oleh orang tak dikenal dan dimasukkan ke dalam mobil. Pengacara Ratna juga menyampaikan demikian.

Ratna kemudian menggelar konferensi pers untuk mengatakan berita itu tidak benar. Dirinya mengaku sedang menjalani operasi sedot lemak di bagian wajah yang membuatnya bengkak dan terlihat seperti babak belur. Ratna mengaku berbohong karena ingin membuat alasan untuk anaknya agar tidak curiga setelah dirinya melakukan sedot lemak.

2. Aksi Panggung Dirisak

Ratna Sarumpaet dikenal sebagai aktivis bahkan sejak era Orde Baru. Dirinya kerap memberikan kritik kepada penguasa. Sama seperti pada 2016 saat dirinya ingin mengkritik Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja purnama atau Ahok.

Ratna yang memiliki latar belakang seni dan pernah menjadi sutradara drama, pernah ingin melakukan aksi Panggung Rakyat Tangkap Ahok di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Aksi itu kemudian menjadi sorotan pendukung Ahok karena panggung yang akan digelar ibunda artis Atiqah Hasiholan itu digagalkan petugas kepolisian. Setelahnya dirinya menjadi bulan-bulanan para pendukung Ahok dan banyak yang mengatakan jika Ratna hanya ingin mencari panggung.

3. Pernah Tersinggung karena Majalah Time

Seorang jurnalis Majalah Time, Yenni Kwok, menulis sebuah artikel berjudul “This Indonesian Nazi Video Is One of the Worst Pieces of Political Campaigning Ever” yang mengkritik soal video kampanye Ahmad Dhani untuk calon presiden Prabowo Subianto.

Yenni mengatakan video kampanye ke dalam kategori buruk karena pemakaian kostum oleh Ahmad Dhani yang mirip dengan seragam pemimpin Schutzstaffel (SS)--pasukan khusus Nazi--Heinrich Himmler.

Atas pernyataan Yenni itu, Ratna Sarumpaet tidak terima dan mengatakan apa yang ditulis Yenni tidak benar. Ratna menambahkan jika seorang jurnalis harus menulis berdasarkan fakta, bukan opini pribadi. Dirinya juga mengatakan jika jurnalis asing tidak bisa menilai buruk-baiknya suatu kampanye di Indonesia menurut versinya sendiri.

DIAS PRASONGKO| ALIA FATHIYAH

Pilihan Editor: Deddy Corbuzier Deklarasi Anti Hoax Bersama Polda Metro Jaya, Singgung Kasus Ratna Sarumpaet

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

2 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

3 hari lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

13 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

14 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

17 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

24 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

39 hari lalu

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!

Baca Selengkapnya

Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

40 hari lalu

Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

Film Kiblat munculkan kontroversi ramai dikritik publik. Rumah produksi meminta maaf dan berjanji mengganti judul dan poster

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

48 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

48 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya