KPU Terus Disoroti, Soal Rekapitulasi hingga Gaduh Kecurangan

Minggu, 10 Maret 2024 07:11 WIB

Ketua KPU Hasyim Asy'ari (tengah) bersama jajaran Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos (kiri), Mochammad Afifuddin (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers kasus pemanfaatan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 19 Februari 2024. KPU menyebut sempat ada penghentian data pada Sirekap Pemilu 2024 yang bertujuan untuk sinkronisasi data. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU terus disoroti. Baru-baru ini KPU menyiapkan tim hukum menyusul munculnya rencana gugatan. KPU akan menghadapi gugatan dari dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Ketua KPU RI, Hasyim Asyari menjelaskan, Undang-undang Pemilu menetapkan gugatan bisa diajukan setelah 3x24 jam setelah pengumuman penetapan hasil Pilpres nasional. “Para pihak peserta Pemilu yang mengajukan sengketa, komplain terhadap penetapan hasil pemilu itu didaftarkan ke Mahkamah Konstitusi,” kata Hasyim, dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, pada Jumat, 8 Maret 2024.

KPU Disoroti

Advertising
Advertising

1. Tidak Disusun Rapi

Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menilai persiapan penyelenggaraan Pemilu 2024 oleh KPU tidak disusun secara rapi. Salah satu contohnya, KPU dinyatakan melanggar etik oleh Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP), karena meloloskan pendaftaran Gibran Rakabuming Raka anak sulung Presiden Jokowi maju sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

Feri menyoroti KPU seharusnya betul-betul merdeka dari kepentingan politik. “Peraturan mestinya memastikan pagar-pagar etik itu ada di konstitusi,” katanya dalam diskusi mengenai evaluasi pemilu Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah, Sabtu, 9 Maret 2024.

2. Tudingan dari PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto menuding ada kekuatan besar di belakang KPU. Hal itu disampaikan Hasto ketika menanggapi isu soal penguncian suara Ganjar-Mahfud sebanyak 17 persen.

“Ini kan kekuatan di belakang KPU, KPU sendiri enggak tau,” kata Hasto, Sabtu, 9 Maret 2024.

3. KPU Gagal Memitigasi

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi atau Perludem menyoroti KPU yang memperbolehkan rekapitulasi suara di daerah meski tenggat waktu sudah lewat.

"Tentu ini menggambarkan kalau KPU gagal memitigasi risiko soal potensi-potensi permasalahan di tahap rekapitulasi manual berjenjang," kata Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati, Jumat, 8 Maret 2024.

4. Rentan Menimbulkan Kegaduhan

Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus khawatir perpanjangan waktu rekapitulasi suara di beberapa daerah rentan menimbulkan kegaduhan dan kecurigaan. Politikus PAN itu mengatakan, penghitungan suara semestinya dilakukan sesuai waktu yang dijadwalkan berdasarkan penghitungan suara berjenjang.

“Kenapa sampai begini? Tentu menimbulkan kecurigaan bagi pengamat dan peserta pemilu. Ini kan memalukan dan memilukan,” katanya pada Jumat, 8 Maret 2024.

Meski telah terjadi perpanjangan rekapitulasi penghitungan suara di kabupaten-kota, Guspardi ingin KPU tetap bekerja profesional dan tidak menggunakan keputusan ini untuk melakukan rekayasa.

5. Banyak Kecurangan

Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengirim surat permohonan informasi publik kepada Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI berkaitan dengan permasalahan yang muncul sebelum, saat dan setelah pelaksanaan Pemilu 2024, dikutip dari situs web ICW, Kamis, 22 Februari 2024.

Berbagai persoalan dan kekacauan terus disoroti, seperti kesalahan pemindaian data Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik atau Sirekap. Masalah yang juga terus menjadi sorotan mengenai berbagai dugaan kecurangan saat hari pencoblosan, hingga tingginya angka petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal.

YOHANES MAHARSO | ADINDA JASMINE | AMELIA RAHIMA SARI | DEFARA DHANYA PARAMITHA | PRIBADI WICAKSONO | DANIEL A. FAJRI | ICW

Pilihan Editor: KPU Sebut Tak Bisa Prediksi Jumlah Pemilih Hadir di PSU Kuala Lumpur Besok

Berita terkait

Cak Lontong Sebut 3 Poin Usai Rapat Pertama Tim Pemenganan Pramono Anung-Rano Karno

7 jam lalu

Cak Lontong Sebut 3 Poin Usai Rapat Pertama Tim Pemenganan Pramono Anung-Rano Karno

Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono atau Cak Lontong memaparkan setidaknya 3 poin yang disampaikannya.

Baca Selengkapnya

Cak Lontong Sebut Banyak Figur Ingin Gabung Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

7 jam lalu

Cak Lontong Sebut Banyak Figur Ingin Gabung Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

Cak Lontong sebut banyak permintaan gabung tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta ini buktikan dukungan sekaligus modal menang.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut ada 6 Daerah yang Batal Usung Calon Tunggal di Pilkada 2024

7 jam lalu

KPU Sebut ada 6 Daerah yang Batal Usung Calon Tunggal di Pilkada 2024

Penerimaan 6 pasangan calon ini secara otomatis mengurangi daerah dengan calon tunggal dari 41 menjadi 35 daerah.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Megawati-Prabowo Disebut Bakal Bahas Topik Ini

9 jam lalu

Pertemuan Megawati-Prabowo Disebut Bakal Bahas Topik Ini

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut merespons baik agenda pertemuannya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPU Sumut Diminta Ambil Alih Tahapan Pilkada Tapanuli Tengah setelah Masinton Dipersulit Daftar

9 jam lalu

KPU Sumut Diminta Ambil Alih Tahapan Pilkada Tapanuli Tengah setelah Masinton Dipersulit Daftar

PDziP menyebut pasangan Masinton-Mahmud sudah dua kali dipersulit KPU Tapanuli Tengah.

Baca Selengkapnya

Putusan MK soal Kampanye Calon Kepala Daerah di Kampus, KPU Diminta Sosialisasi hingga Bimtek ke Daerah

9 jam lalu

Putusan MK soal Kampanye Calon Kepala Daerah di Kampus, KPU Diminta Sosialisasi hingga Bimtek ke Daerah

MK telah mengabulkan permohonan mengenai kampanye Kepala Daerah di dalam Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

Kata Jubir PDIP soal Kelanjutan Wacana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

10 jam lalu

Kata Jubir PDIP soal Kelanjutan Wacana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

Jubir PDIP mengungkap kelanjutan pertemuan Megawati-Prabowo.

Baca Selengkapnya

KPU Diminta Segera Buat Aturan Teknis Kampanye Calon Kepala Daerah di Kampus

10 jam lalu

KPU Diminta Segera Buat Aturan Teknis Kampanye Calon Kepala Daerah di Kampus

KPU harus segera membuat peraturan mengenai aturan teknis kampanye di kampus itu untuk menindaklanjuti Putusan MK Nomor 69/PUU-XXII/2024.

Baca Selengkapnya

Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

11 jam lalu

Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

Arsjad Rasjid didongkel dari jabatan sebagai Ketua Umum Kadin. Benarkah lantaran keberpihakannya kepada Ganjar-Mahfud Md dalam Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Tentu Jadi Sinyal PDIP Gabung Pemerintah

11 jam lalu

Pengamat Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Tentu Jadi Sinyal PDIP Gabung Pemerintah

Perrtemuan antara Prabowo dan Megawati disebut akan terjadi sebelum pergantian presiden.

Baca Selengkapnya