PDIP Sebut Punya Bukti Suara Ganjar-Mahfud Dikunci 17 Persen di KPU

Sabtu, 9 Maret 2024 20:11 WIB

Puluhan ribu masa pendukung Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud saat hadiri Kampanye terakhir bertajuk Hajatan Rakyat di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 10 februari 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menanggapi bantahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal penguncian suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD maksimal 17 persen.

“Kami ada bukti-buktinya programnya itu diubah maka Ganjar-Mahfud di-lock 17 persen,” ujar Hasto ketika ditemui di Jalan Diponegoro Nomor 72, Menteng, Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2024.

Menurut dia, ada kekuatan besar di belakang KPU terkait segala kekacauan penghitungan suara di KPU. KPU, kata Hasto, selama ini pura-pura tidak tahu mengenai segala hal tersebut.

“Ini kan kekuatan di belakang KPU, KPU sendiri enggak tau,” ujar Hasto. “KPU sendiri pura-pura enggak tau ketika IP adress-nya dipindahkan. Mereka menyangkal, akhirnya kalau ada bukti baru mengakui.”

Hasto mengaku heran ketika layanan cloud yang digunakan diketahui milik layanan penyedia internet (ISP) raksasa Alibaba. Selain itu, kata dia, ada kepentingan geopolitik terkait pertarungan antara Amerika Serikat dan Cina.

Advertising
Advertising

“Sehingga ini sudah tidak benar semuanya, cara-cara berpolitik kita sudah mereduksi kedaulatan kita sebagai bangsa. Ini yang harus kita koreksi,” tuturnya.

KPU, kata dia, juga menyanggah beberapa hal, seperti matinya Sirekap yang diklaim karena banyak serangan hackers. “Ini tidak terbukti. Itu sengaja, manual shut down. Setelah menyampaikan bukti-bukti dari Json Script dari program-programnya, akhirnya baru mengakui,” ujar Sekjen PDIP itu.

Oleh karena itu, Hasto mengklaim adanya suatu kekuatan besar di belakang KPU. Oknum-oknum dari KPU, kata dia, menjadi subordinat dari kekuatan besar sehingga mereka kerap membantah berbagai hal janggal yang terjadi.

Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengklaim KPU tidak pernah mematok suara dari partai atau paslon mana pun.

"KPU tidak pernah mematok, tidak pernah mengunci, tidak pernah menargetkan partai tertentu, pasangan calon tertentu. Sejak awal harus suaranya sekian, tidak ada. Jadi semuanya yang dihitung KPU itu adalah berasal dari perolehan suara di TPS," ujar Hasyim di Kantor KPU, Jakarta, pada Jumat, 8 Maret 2024.

Dia menegaskan, pemungutan suara dalam Pemilu 2024 bersifat langsung. Artinya, perolehan suara ditentukan oleh suara pemilih yang menggunakan hak pilih pada hari pemungutan suara di dalam negeri yaitu 14 Februari 2024.

Calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud Md, juga menanggapi pernyataan Hasto. Menurut dia, dugaan adanya penguncian suara tersebut sudah muncul sebelum pelaksanaan Pemilu 2024. “Ya biar saja diolah di masyarakat, itu kan juga sudah lama, sebelum pemilu kan juga sudah ada. Sebelum pemungutan suara isu itu sudah ada,” ujar Mahfud, Jumat.

Adapun isu ini berawal ketika Hasto mengklaim adanya algoritma yang menyebabkan suara Ganjar-Mahfud maksimal sebesar 17 persen. Hasto mengungkapkan, sistem tersebut terlihat oleh tim informasi teknologi (IT) yang dimiliki oleh internal partai.

"Kami banyak bertemu dengan pakar IT yang menemukan persoalan yang sangat fundamental, misalnya dimasukkannya suatu algoritma untuk nge-lock perolehan Pak Ganjar itu hanya maksimum 17 persen," katanya, Kamis, 7 Maret 2024.

DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO

Pilihan Editor: Diminta Jadi Oposisi, PDIP: Belum Bersuara, Bukan Berarti Diam

Berita terkait

Daftar ke PDIP, Bupati Sukoharjo Akan Kembali Maju di Pilkada 2024

1 jam lalu

Daftar ke PDIP, Bupati Sukoharjo Akan Kembali Maju di Pilkada 2024

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani akan kembali maju dalam kontestasi Pilkada Sukoharjo 2024. Etik resmi mendaftarkan diri ke PDIP.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

3 jam lalu

Jelang Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

Bawaslu meminta pengawas pemilu berkoordinasi di setiap tingkatan kepada KPU serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

3 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

8 jam lalu

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

Gibran tak tahu apakah PDIP mengundang ayahnya, Presiden Jokowi ke Rakernas V. Namun ia mengatakan dirinya akan datang kalau diundang.

Baca Selengkapnya

Menerka Pertemuan Jokowi-Puan di Tengah Kabar Presiden Tak Diundang ke Rakernas PDIP

8 jam lalu

Menerka Pertemuan Jokowi-Puan di Tengah Kabar Presiden Tak Diundang ke Rakernas PDIP

Jokowi dan Puan bertemu serta bertegur sapa di Bali. Sebelumnya diwartakan, Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP dan Gerindra soal Jokowi-Puan Bertegur Sapa di WWF Bali

8 jam lalu

Respons PDIP dan Gerindra soal Jokowi-Puan Bertegur Sapa di WWF Bali

Tak sekadar bertemu, Jokowi dan Puan juga bertegur sapa saat di acara WWF di Bali. Apa kata PDIP dan Gerindra soal keduanya?

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum KPU Disebut Jadi Ahli Anwar Usman di PTUN, Perludem Sebut Ada Potensi Konflik Kepentingan

8 jam lalu

Kuasa Hukum KPU Disebut Jadi Ahli Anwar Usman di PTUN, Perludem Sebut Ada Potensi Konflik Kepentingan

Perludem menyebut ada potensi konflik kepentingan karena kuasa hukum KPU disebut menjadi ahli yang dihadirkan eks Ketua MK Anwar Usman di PTUN.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner WWF, PDIP: Itu Suatu Keniscayaan

10 jam lalu

Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner WWF, PDIP: Itu Suatu Keniscayaan

Said mengatatkan, pertemuan Jokowi dan Puan dapat dimaknai sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Pilpres sudah berakhir.

Baca Selengkapnya

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

12 jam lalu

Bahas UKT Mahal, Panja Komisi X DPR Bakal Undang Sejumlah Pihak Ini

Selasa besok, 21 Mei 2024, Panja Komisi X DPR bakal menggelar Raker dengan sejumlah pihak untuk membahas UKT mahal. Siapa saja yang diundang?

Baca Selengkapnya

Eks Bupati Jember Faida Berharap Rekomendasi PPP di Pilkada 2024, Ini Alasannya

13 jam lalu

Eks Bupati Jember Faida Berharap Rekomendasi PPP di Pilkada 2024, Ini Alasannya

Selain Faida, Bupati Jember Hendy Siswanto juga telah mendaftar ke PPP untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya