Publik Menyorot Suara PSI TIba-Tiba Melonjak Akhir Pekan Lalu, Simak Sejarah Partai Solidaritas Indonesia

Rabu, 6 Maret 2024 11:01 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat melakukan pertemuan di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 Februari 2024. Presiden Joko Widodo meyakini PSI bisa mendapatkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli di bidang teknologi informasi belakangan ini mempertanyakan lonjakan yang aneh dalam perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2024. Lonjakan tersebut teramati dari Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) pada 1-2 Maret 2024 yang terlihat tidak wajar.

Alfons Tanujaya, seorang ahli IT dan Keamanan Siber dari Vaksincom menyatakan bahwa peningkatan suara PSI terlalu signifikan dan menyarankan penghitungan secara manual. Dia mengatakan, "Ini agak mencurigakan jika terjadi anomali dalam hasil suara," saat dihubungi pada Senin, 4 Maret 2024.

Menurut Alfons, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lembaga pemantau lainnya perlu memantau dengan cermat data suara yang dikumpulkan oleh Sirekap. Pengawas harus memeriksa apakah jumlah suara yang tercatat wajar dan sesuai dengan formulir C1.

Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB), Agung Harsoyo juga mengungkapkan keheranannya terhadap lonjakan suara PSI yang tidak biasa. Menurutnya, pola perolehan suara PSI sudah terlihat sejak awal perhitungan, sehingga lonjakan yang tiba-tiba terjadi terlihat tidak masuk akal.

Hal senada diungkapkan Roy Suryo, seorang pakar telematika. Dia menyatakan adanya keanehan atas tambahan 98 ribu suara untuk PSI hanya dalam 24 jam. Dia menyebut, "Kemungkinan terjadi perpindahan suara partai tertentu memang sangat mungkin terjadi."

Advertising
Advertising

Suara yang berpindah mungkin berasal dari suara tidak sah yang kemudian diberikan kepada PSI. Roy memberikan contoh kasus di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jawa Tengah, seperti di Cibeber, Banten, dan Bendoharjo, di mana data Sirekap dan C-Hasil bertentangan.

Dalam contoh TPS 004 Bulakan Cibeber, Banten, data Sirekap menunjukkan PSI mendapat 69 suara sedangkan suara tidak sah hanya 1, namun foto C-Hasil menunjukkan sebaliknya. Hal serupa juga terjadi di TPS 009 Bendoharjo, Jawa Tengah, di mana PSI mendapat 50 suara dan suara tidak sah 2 suara, namun hasil penelusuran menunjukkan sebaliknya.

Sejarah PSI yang Tidak Pernah Masuk Parlemen

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) didirikan secara resmi pada 16 November 2014 berdasarkan Akta Notaris Widyatmoko, S.H. Nomor 14 Tahun 2014. Partai ini merupakan satu-satunya partai baru yang berhasil melewati seleksi badan hukum setelah Pemilihan Presiden 2014.

Pendirian PSI melibatkan Grace Natalie, Raja Juli Antoni, dan Isyana Bagoes Oka sebagai pendiri. Mereka memilih Grace Natalie sebagai Ketua Umum PSI. PSI mulai bergerak di dunia politik pada Pemilihan Umum 2019 dengan nomor urut 11.

Meskipun PSI tidak berhasil melewati ambang batas parlemen yang mengharuskan partai politik meraih suara minimal 4 persen untuk lolos, terdapat fakta menarik seputar partai ini. Anggota partai ini memiliki sebutan khusus memanggil sesama kadernya dengan sebutan"bro" dan "sis".

Saat ini, PSI dipimpin oleh salah satu anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep yang sering dipanggil Brotum atau Bro Ketua Umum oleh anggota dan pengurus PSI.

Visi PSI adalah menciptakan Indonesia yang demokratis, berbudaya, beradab, berkeadilan, dan maju.

Sementara misi PSI meliputi:

  1. Membangun kepemimpinan politik yang ideologis, terorganisir, dan terstruktur untuk menggalang kekuatan nasional.
  2. Melanjutkan agenda reformasi dan demokratisasi dengan nilai solidaritas nasional dalam perjuangan politik.
  3. Memperkuat semangat republikanisme, menguatkan rasa kebangsaan, menanamkan idealisme, memperkuat kebhinekaan, dan memperkokoh gotong royong.
  4. Mendorong kehormatan Indonesia dalam hubungan internasional, sesuai dengan prinsip politik bebas aktif dengan memperhatikan kondisi geopolitik internasional yang berkembang.

ANANDA BINTANG I ALIF ILHAM FAJRIADI

Pilihan Editor: Apa Itu Optical Character Recognition yang Disebut KPU Soal Lonjakan Suara PSI?

Berita terkait

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

1 jam lalu

KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

1 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

KPU Jakarta Soal Syarat Maju Cagub Independen: 618 Ribu KTP Dukungan, Tak Perlu Materai

2 jam lalu

KPU Jakarta Soal Syarat Maju Cagub Independen: 618 Ribu KTP Dukungan, Tak Perlu Materai

Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya, menjelaskan salah satu persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar adalah salinan KTP dukungan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

2 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

2 jam lalu

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.

Baca Selengkapnya

KPU akan Verifikasi Data Dukungan Bakal Paslon Perseorangan di Pilkada 2024, Ini Alasannya

3 jam lalu

KPU akan Verifikasi Data Dukungan Bakal Paslon Perseorangan di Pilkada 2024, Ini Alasannya

KPU memperkirakan potensi bakal calon peserta Pilkada 2024 dari jalur perseorangan tak sebanyak pilkada sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai

3 jam lalu

Cerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai

Zulhas membawa rombongan pengurus partainya bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

4 jam lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

4 jam lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

5 jam lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya