TNI Anggap Tudingan Kontras soal Koops Habema Tingkatkan Konflik di Papua Tidak Berdasar

Selasa, 5 Maret 2024 21:25 WIB

Panglima TNI Agus Subiyanto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Markas Besar TNI pada Rabu, 28 Februari 2023, di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur. Tim Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen Nugraha Gumilar membantah tudingan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengenai pembentukan Komando Operasi (Koops) Habema yang dinilai akan memperkeruh konflik di Papua. Nugraha mengklaim, Koops Habema dibentuk dengan mengedepankan pendekatan yang humanis dan dialogis.

"Tudingan KontraS tidak berdasar. Koops Habema dibentuk untuk mengintegrasikan pola operasi TNI-Polri agar lebih efektif dengan mengedepankan pola smart power yang humanis dan dialogis," ujar Nugraha dalam keterangannya kepada Tempo pada Selasa, 5 Maret 2024.

Nugraha juga memastikan, operasi militer dengan nama Koops Habema ini tidak hanya sekadar perubahan nomenklatur, seperti yang dituduhkan KontraS. Namun, Nugraha mengklaim, Koops Habema akan mengubah pendekatan yang dilakukan dalam mengatasi konflik di Papua.

KontraS sebelumnya menilai, Koops Habema justru akan memperkeruh situasi dan tidak dapat menjamin peristiwa kekerasan serta pelanggaran HAM tidak terus berulang di Papua.

"Komando Operasi Habema dikhawatirkan justru meningkatkan eskalasi konflik serta ketegangan sosial dan berpotensi menambah jumlah korban, baik dari kalangan militer maupun sipil," ujar Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya di kantor KontraS, Jakarta Pusat, pada Senin, 4 Maret 2024.

Advertising
Advertising

Berdasarkan catatan Kontras, pada Januari hingga Februari 2024, telah terjadi 7 peristiwa kekerasan di Papua yang menimbulkan 6 korban luka dan 4 korban tewas. Tindak kekerasan tersebut antara lain meliputi penembakan, penyiksaan, serta penangkapan sewenang-wenang. Korban dari peristiwa kekerasan ini adalah warga sipil, bahkan terdapat korban yang masih tergolong anak-anak.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebelumnya menyebut Koops Habema, yang merupakan singkatan dari 'harus berhasil maksimal', dapat meningkatkan efektivitas penanganan konflik di Papua. Di mana, kata dia, dalam beberapa tahun terakhir, TNI-Polri menghadapi gangguan dan serangan dari kelompok pemberontak OPM. Koops Habema ini akan menyatukan pola operasi TNI dan Polri dalam menangani konflik di Papua.

Pilihan Editor: Alasan NasDem Tak Serukan Hak Angket Kecurangan Pemilu di Paripurna DPR

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

6 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

8 jam lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

9 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

12 jam lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

12 jam lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya