Kubu Ganjar-Anies Kompak Kritik Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dibahas di Rapat Kabinet Jokowi

Rabu, 28 Februari 2024 11:42 WIB

Rapat Kabinet Jokowi Turut Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

TEMPO.CO, Jakarta - Pembahasan program makan siang gratis dalam rapat kabinet paripurna pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi pada Senin, 26 Februari 2024 kemarin, menuai kritik dari kubu calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, menilai pembahasan program makan siang gratis dalam rapat kabinet Jokowi melanggar etika.

Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu, Presiden Jokowi hanya ingin mengesankan Prabowo-Gibran sebagai pencetus program makan siang gratis telah memenangi pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

Kabinet Presiden Jokowi sebelumnya membahas program makan siang gratis andalan pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meskipun Komisi Pemilihan Umum atau KPU belum resmi mengumumkan pasangan nomor urut dua sebagai pemenang Pilpres 2024.

Dalam real count KPU hingga Rabu, 28 Februari 2024 pukul 06.00 WIB, pasangan Prabowo-Gibran memimpin perolehan suara hasil Pilpres dengan 75.176.505 suara atau 58,84 persen.

Advertising
Advertising

"Ini menurut kami adalah suatu pelanggaran etika," ujar Chico saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Rabu, 28 Februari 2024.

Menurut Chico, agenda pembahasan makan siang gratis dalam rapat kabinet hanya bertujuan mengesankan seakan-akan Prabowo-Gibran telah memenangi Pilpres 2024. Padahal, dia menilai belum ada presiden dan wakil presiden terpilih secara definitif.

"Presiden menyampaikan soal makan siang gratis itu hanyalah sebagai simbol bahwa beliau ingin mengatakan yang memenangkan pilpres ini adalah Prabowo-Gibran," kata Chico.

Timnas Amin: Kurang pantas

Sebelumnya, Juru Bicara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas Amin, Billy David Nerotumilena, juga menilai pembicaraan soal program Prabowo oleh pemerintah kurang pantas karena proses Pemilu masih berlangsung.

“Kalau berbicara program pemerintahan selanjutnya kan kurang pantas, Pemilu belum selesai prosesnya, kabinet belum terbentuk. Ditambah lagi legislatif baru belum terpilih,” kata Billy melalui pesan singkat pada Selasa kemarin, 27 Februari 2024.

Billy juga merasa pembicaraan itu kurang pantas karena proses legislasi untuk pembahasan program makan siang gratis tersebut belum berjalan sama sekali. Menurut dia, hal itu akan menambah kebingungan di tengah masyarakat.

Billy juga menyebut hal tersebut menunjukkan bagaimana kepentingan politis sekelompok elit kerap didahulukan dibanding problem nyata rakyat Indonesia. Ia pun menyatakan publik patut mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap masalah-masalah yang saat ini sedang ada.

“Polemik beras langka dan harga beras mahal saja belum aja solusi konkretnya, belum lagi ke pertumbuhan ekonomi, apalagi pemenuhan janji-janji kampanye yang waktunya kurang dari setahun lagi,” ucap Billy.

Selanjutnya: Rapat kabinet bahas makan siang gratis

<!--more-->

Rapat kabinet bahas makan siang gratis

Diketahui, program makan siang gratis Prabowo yang berpasangan dengan Gibran, putra sulung Jokowi, dibahas dalam rapat kabinet terkait rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Jokowi mengatakan rencana kerja pemerintah dan kebijakan fiskal 2025 dibahas dalam sidang untuk menjadi jembatan hingga menjaga keseimbangan pembangunan. Tujuannya mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil pilpres 2024.

"Tapi ini juga kita sambil tunggu hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum," kata Jokowi dalam sambutannya dalam sesi terbuka sidang kabinet pada Senin, 26 Februari 2024.

Usai rapat kabinet, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengonfirmasi bahwa Kabinet Jokowi turut membahas soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

"Tadi membahas program-program Pak Prabowo termasuk di dalamnya adalah makan siang tahap awal," kata dia ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pembahasan program makan siang gratis dalam Sidang Kabinet Paripurna dimaksudkan agar terjadi kesinambungan program pemerintah.

"Itu (pembahasan) untuk jaga-jaga saja, antisipasi saja itu. Agar ada kesinambungan antara program yang sudah ada pada tahun 2024 nanti tidak putus pada tahun 2025," ujar Menko Muhadjir di Jakarta, Selasa, 27 Februari.

Menurut Muhadjir, pendanaan program makan siang gratis bisa masuk dalam rancangan RAPBN serta APBN Perubahan. Dengan demikian, katanya, proses transisi pemerintahan kelak dapat berjalan lancar. Namun, ia menegaskan rancangan anggaran program makan siang gratis ini masih bersifat pembahasan.

"Syukur-syukur kalau enggak berubah, memang dirancang biar kompatibel saja, biar berkesinambungan dari APBN sebelumnya dengan APBN berikutnya, sehingga proses transisi itu tidak harus kayak ada apa, ada pembatasan gitu. Ini smooth aja," kata Muhadjir.

HAN REVANDA PUTRA | DANIEL A. FAJRI | SULTAN ABDURRAHMAN

Pilihan Editor: Politikus PDIP Anggap Pembahasan Makan Siang Gratis di Rapat Kabinet Jokowi Langgar Etika

Berita terkait

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

14 menit lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

18 menit lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

5 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

5 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

6 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

6 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

13 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

14 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

14 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

15 jam lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya