TEMPO Interaktif, BANDUNG:—Kecurangan ujian nasional paket C setingkat SMA di Jawa Barat tidak akan ditolerir. Jika muncul penyimpangan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Muhammad Wahyudin Zarkasyi mengancam akan membatalkan hasil ujian peserta. “Kalau ada penyimpangan (dengan) model jawaban yang sama, (ujian) akan digagalkan,” kata Wahyudin, Selasa (23/6).
Menurut dia, tim pemeriksa di pusat penilaian pendidikan (Puspendik) tetap akan memeriksa jawaban dan polanya. Soal indikasi kebocoran soal, dia membantahnya. Tapi yang perlu diwaspadai, katanya, adalah penyelenggaraan ujiannya.
Ujian nasional paket C setingkat SMA di Jawa Barat yang dimulai hari ini hingga 26 Juni mendatang diikuti 27 ribu orang. Dua ribu siswa diantaranya adalah peserta yang mengulang ujian nasional SMA karena tidak lulus. “Selebihnya warga yang sempat tidak sekolah karena masalah ekonomi dan industri, juga para pembantu rumah tangga,” ujarnya.
Soal pengawasan ujian, dia mengatakan standarnya sama dengan pelaksanaan ujian nasional biasa. “Kalau pun ada joki ujian, itu pasti ketahuan karena peserta harus membawa kartu ujian dan foto,” katanya.
Angka kelulusan dari ujian paket C ini belum bisa diperkirakan. Tapi, kata dia, biasanya selalu ada yang gagal sehingga harus mengulang tahun berikutnya.
Soal Belum Siap, Ujian Kejar Paket C Jawa Tengah Ditunda
22 Juni 2009
Soal Belum Siap, Ujian Kejar Paket C Jawa Tengah Ditunda
Dinas Pendidikan Jawa Tengah sudah mengirimkan surat ke departemen pendidikan untuk penundaan pelaksanaan ujian paket C tahun ini. Selain itu, ujian paket B dan A juga akan ditunda.
Ujian Negara di Lembaga Pemasyarakatan Paledang Menyusul
22 April 2009
Ujian Negara di Lembaga Pemasyarakatan Paledang Menyusul
26 siswa di Lembaga Permasyarakatan Paledang, Kota Bogor baru bisa ikut ujian susulan Senin pekan depan bersamaan dengan 26 peserta ujian Paket A, B dan C.
Sejumlah 160 siswa gagal dalam ujian paket B atau setingkat Sekolah Menengah Pertama. Sebanyak 139 murid diantaranya berasal dari sekolah reguler dan 31 pelajar peserta ujian dari sekolah formal.