Prabowo Ungkap Kunci Indonesia jadi Negara Terkuat Kelima Dunia: Rukun, Bersatu, Damai

Sabtu, 10 Februari 2024 20:21 WIB

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka bersama istri Selvi Ananda, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta sejumlah Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu, 10 Februari 2024. Prabowo - Gibran menggelar kampanye akbar bertajuk "Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju" pada hari terakhir kampanye. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan potensi Indonesia menjadi negara terkuat kelima di dunia. Ia menyampaikan itu saat berorasi dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Februari 2024

"Kita sekarang negara ke-16 terkuat di dunia. Sebentar lagi kita akan jadi kesepuluh, kedelapan, bahkan bisa jadi negara kelima terkuat sedunia," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, dia telah berkali-kali menyampaikan masa depan Indonesia gemilang. Menteri Pertahanan mengatakan syarat mencapai cita-cita itu adalah bangsa Indonesia harus rukun.

"Syaratnya kita harus rukun, kita harus bersatu, kita harus damai, kita tidak boleh diadu domba saling mencurigai, menjelek-jelekkan, mengejek, memfitnah," kata Prabowo.

Bila Prabowo-Gibran menerima mandat dari rakyat, Prabowo mengatakan dia dan Gibran akan menjadi presiden dan wakil presiden seluruh rakyat Indonesia. "Kami akan membela seluruh rakyat, teemasuk yang memilih 01 dan 03," ujar Prabowo.

Advertising
Advertising

Ucapan ini bukan pertama kali disampaikan Prabowo. Dalam acara Pembekalan Materi acara Rakernas LDII 2023, Selasa, 7 November 2023, Menteri Pertahanan itu mengungkapkan bahwa Republik Indonesia bisa menjadi negara maju apabila para elite kedepankan kerukunan, kerja sama, kolaborasi dan tidak ingin menang sendiri.

"Indonesia bisa jadi negara makmur, kalau elite-nya bisa kerja sama, bisa kolaborasi dan tidak mau menang sendiri," kata Prabowo.

Prabowo juga menekankan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan para pemimpin untuk rukun dalam bekerja sama guna mewujudkan Indonesia lebih baik. "Rakyat kita membutuhkan seluruh elite rukun bisa kerja sama, kadang-kadang sulit, memang tidak gampang, (tapi) jangan sampai terjadi pemikiran-pemikiran yang terlalu sempit, negara kita luar biasa begitu kaya," kata dia.

Prabowo mengklaim kerendahan hatinya telah ia tunjukkan ketika menerima kekalahannya selama dua kali pemilu, yakni 2014 dan 2019. Kala itu, ia bertarung dengan Presiden Joko Widodo saat Pilpres.

“Pak Jokowi kalahkan saya, tapi saya punya insting firasat Pak Jokowi ini hatinya baik, hasratnya baik sama dengan saya,” kata Prabowo.

Pilihan Editor: Prabowo Bilang Menteri di Kabinetnya Nanti Harus Setuju Program Makan Siang Gratis

Berita terkait

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

11 menit lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

23 menit lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

38 menit lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

46 menit lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

2 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

4 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

21 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

22 jam lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

1 hari lalu

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

Penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran harus mempertimbangkan kemampuan fiskal karena bakal membebani anggaran.

Baca Selengkapnya