Mahfud Md Bilang Boleh Terima Amplop, tapi Memilih Sesuai Hati Nurani

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Amirullah

Sabtu, 10 Februari 2024 08:42 WIB

Suasana kampanye akbar bertajuk "Konser Rakyat 3 Menang Total" di RTH Maron, Genteng, Banyuwangi, pada Kamis siang, 7 Januari 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Tempo/ Adil Al Hasan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Mahfud Md mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang baik, tetapi bukan karena tekanan, amplop, dan suap. Mahfud menyebut bagi umat Islam bisa melakukan salat istikharah sebelum menentukan pilihan.

"Apakah bapak itu boleh menerima amplop, boleh. Kenapa tidak, anggap itu sedekah yang menerima dan memberi itu dapat pahala. Tapi, jangan pilih hanya karena amplop itu, ketika memilih itu kembali ke hati nurani," kata Mahfud dalam Istighosah Akbar di Alun Alun Kaum, Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat, 9 Februari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.

Selain itu, Mahfud juga tak mempersoalkan ketika ada pejabat memberikan bantuan sosial atau bansos. Menurut Mahfud, kalau masyarakat sudah merasa hidup berkecukupan, dia menyarankan untuk diterima tapi segera diberikan kepada tetangga yang membutuhkan.

Pada kesempatan itu, Mahfud juga menegaskan bahwa kedatangannya bukan untuk kampanye agar memilih Ganjar-Mahfud. Namun, ia mengatakan kedatangannya untuk kampanye agar masyarakat memilih pemimpin yang baik.

Mahfud juga memberikan cara dalam memilih pemimpin yang baik. Salah satunya dengan cara mengukur pemimpin yang baik dengan melihat riwayat hidup dan rekam jejaknya. “Jika ada calon a, b, dan c pernah jadi lurah, camat, bupati coba dilacak lurus atau tidak selama menjabat,” kata Mahfud.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, bekas Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu mengajak seluruh elemen bangsa sama-sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena jadi satu bentuk pengabdian kita kepada Allah SWT.

Mahfud turut mengajak seluruh elemen bangsa untuk sama-sama merawat Indonesia agar jangan sampai menjadi negara maling. "Kita bersihkan anasir-anasir kleptokrasi dalam pemerintahan. Itu yang penting karena NKRI ini adalah rahmat bagi kita semua dan insya Allah kalau kita kelola dengan baik nanti 2045 negara ini akan menjadi baik," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, jika ada calon pemimpin yang masa lalunya tidak baik, suka melanggar hukum, dan sewenang-wenang, itu hanya membangun kleptokrasi baru. Karenanya, ia mengajak masyarakat memilih pemimpin yang baik.

Pilihan Editor: Persatuan Doktor Hukum Tuding Kritik Kampus ke Jokowi untuk Hambat Prabowo-Gibran

Berita terkait

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

8 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

8 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

1 hari lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

1 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

1 hari lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Tolak Revisi UU Penyiaran, Mahfud Md Bilang Tugas Media Justru Lakukan Investigasi

3 hari lalu

Tolak Revisi UU Penyiaran, Mahfud Md Bilang Tugas Media Justru Lakukan Investigasi

Mahfud Md berujar pelarangan melakukan dan menyiarkan hasil investigasi untuk media sama saja seperti melarang peneliti melakukan riset.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut Revisi UU Penyiaran Keblinger: Tugas Media Itu Investigasi, Kok Dilarang?

3 hari lalu

Mahfud Md Sebut Revisi UU Penyiaran Keblinger: Tugas Media Itu Investigasi, Kok Dilarang?

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengkritisi rencana DPR RI untuk merevisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran atau UU Penyiaran. Mahfud mengatakan aturan-aturan diusulkan dalam revisi undang-undang tersebut keblinger atau sesat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim

3 hari lalu

Mahfud Md Sebut RUU MK Mengganggu Independensi Hakim

Mantan Menko Polhukam, Mahfud Md, mengungkapkan bahwa revisi Undang-undang Mahkamah Konstitusi mengganggu independensi hakim.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Mahfud Md Soal RUU MK yang Dia Sebut Kini Tak Lagi Jadi Ancaman

3 hari lalu

Penjelasan Mahfud Md Soal RUU MK yang Dia Sebut Kini Tak Lagi Jadi Ancaman

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi RUU MK yang baru saja diterima Menko Hadi Tjahjanto di tingkat Panja. Padahal, RUU tersebut sempat ditolak Mahfud.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

4 hari lalu

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

Prabowo dan Gibran menemui Presiden UEA MBZ di Istana Al Shati, Abu Dhabi, pada Senin, 13 Mei, 2024. Berikut hal-hal terkait pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya