Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Klaim Banyak yang Membela Presiden
Reporter
Han Revanda Putra
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 6 Februari 2024 14:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, menanggapi serbuan kritik sivitas akademika perguruan tinggi kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mengklaim banyak pula sivitas akademika yang membela Jokowi.
"Ya ada juga banyak catatan kampus yang memberikan dukungan terhadap persoalan itu. Ilmuwan, agamawan, banyak," ujar dia saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 5 Februari 2024.
Ketika ditanya kelompok mana saja yang menyatakan membela Jokowi, Muzani mengklaim banyak. Namun, dia hanya menyebutkan satu contoh. "Forum Rektor," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu.
Menurut Muzani, pernyataan sikap kampus-kampus merupakan bagian dari perbedaan pandangan dalam negara demokrasi. Ketika ditanya apakah pihaknya menduga ada motif politik di balik kritik-kritik ini, Muzani menjawab, "Wallahualam."
Perihal dampak pernyataan sikap kampus-kampus terhadap elektabilitas Prabowo-Gibran, Muzani mengatakan mungkin diharapkan demikian, tapi dia mengaku berkhusnuzan bahwa guru besar merupakan orang yang menjunjung tinggi ilmu dan etik. "Integritas mereka beliau-beliau itu adalah integritas yang luhur," kata dia.
Sejak pekan lalu, sejumlah kampus dari berbagai daerah seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, hingga Universitas Indonesia menyatakan keprihatinan terhadap dinamika perpolitikan nasional dan pelanggaran prinsip demokrasi menjelang pemilu 2024. Teranyar, ratusan mahasiswa, dosen, dan guru besar di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berkumpul untuk menyampaikan Petisi Bumi Siliwangi, Senin pagi, 5 Februari 2024. Selain yang disebutkan di atas, ada sivitas akademika dari sekitar lebih kurang 30 kampus di Indonesia menyampaikan seruan moral dan keprihatinan atas kondisi kebangsaan dan sikap Presiden Jokowi.
Istana mengatakan dalam negara demokrasi, kebebasan untuk menyampaikan pendapat, seruan, petisi maupun kritik harus dihormati. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan kritik terhadap Jokowi adalah vitamin untuk terus melakukan perbaikan pada kualitas demokrasi.
Namun Ari juga menyoroti ada upaya yang sengaja mengorkestrasi narasi politik tertentu untuk kepentingan elektoral. "Strategi politik partisan seperti itu juga sah-sah saja dalam ruang kontestasi politik,” kata Ari dalam pesan singkat pada Jumat, 2 Februari 2024.
Pilihan Editor: Mahfud Md Sebut Perguruan Tinggi Tak Takut Tekanan untuk Bersuara
HAN REVANDA PUTRA