Singgung Pentas Teater Butet, Ganjar Bilang Pemerintah Mesti Dikritik dan Waras

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Devy Ernis

Minggu, 4 Februari 2024 20:46 WIB

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo menyinggung soal intimidasi terhadap pentas teater Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki oleh seniman Butet Kartaredjasa pada Desember tahun lalu. Menurut Ganjar, pemerintah seharusnya melindungi para seniman untuk berekspresi dan pemerintah memang mesti dikritik agar berjalan sesuai aturan yang berlaku.

“Kalau-lah mereka kemudian berekspresi, pemerintah gak perlu takut. Masa takut sama pentasnya Butet, kamu boleh lho pentas tapi enggak usah ngomong politik, enggak. Pemerintah mesti dikritik, pemerintah mesti waras, pemerintah mesti dalam track. Dan biarkan mereka mengekspresikan dengan dengan seninya dengan karakternya, dengan budayanya,” kata Ganjar dalam debat calon presiden di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Jakarta, pada Ahad, 4 Februari 2024.

Pernyataan Ganjar itu merupakan respons atas tema debat soal komersialisasi kebudayaan. Menurut dia, kalau benturan itu terjadi antara kebudayaan dengan birokrasi, Ganjar mengatakan birokrasi harusnya cukup memfasilitasi.

“Birokrat itu cukup fasilitasi saja. Para pelaku seni, budayawan, dia lah yang mengerjakan, maka budaya akan tumbuh dan pemerintah akan bisa melihat bagaimana proses kreatif itu berjalan. Apakah itu nyanyi, apakah itu filemakers, apakah itu para pencipta, penulis buku, semuanya,” kata Ganjar.

Sebelumnya, Penulis naskah pertunjukan bermuatan satire politik berjudul Musuh Bebuyutan, Agus Noor, dan seniman Butet Kartaredjasa memprotes pemanggilan staf administrasi pertunjukan oleh polisi. Sebab, menurut Agus Noor, staf tersebut tidak tahu-menahu tentang substansi intimidasi. “Kami sangat menyayangkan pemanggilan saudari Indah oleh Polda Metro Jaya,” kata Agus Noor dihubungi, Kamis, 7 Desember 2023.

Advertising
Advertising

Polda Metro Jaya memanggil Indah, staf administrasi dan memintanya memberikan penjelasan dalam jumpa pers di Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Desember 2023. Indah dari Kayan Production menyatakan mengurus surat izin dan tidak ada intimidasi dalam penandatanganan surat tersebut.

Agus Noor dan Butet Kartaredjasa mengirimkan kronologi lengkap untuk menanggapi pernyataan polisi dan Indah setelah jumpa pers tersebut. Keduanya merupakan penanggung jawab konten pertunjukan.


Ganjar Singgung soal Mundurnya Mahfud Md dan Gerakan Kampus Jaga Demokrasi

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung mundurnya Mahfud Md. sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Menurut Ganjar, calon wakil presidennya itu telah memberikan contoh untuk demokrasi yang baik.

“Dalam politik kali ini, itu mesti diberikan contoh, demokrasinya harus berjalan baik, kemudian, contoh atau teladan pemimpin yang juga baik dan tidak ada konflik kepentingan seperti yang Pak Mahfud contohkan, dia mundur. Agar ini membangun integritas yang baik,” kata Ganjar dalam debat calon presiden di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Jakarta, pada Ahad, 4 Februari 2024.

Selain itu, Ganjar juga menyinggung soal gerakan dari tokoh masyarakat sipil, organisasi, dan kampus yang bergerak untuk situasi demokrasi. Menurut Ganjar, Indonesia dalam konteks berbudaya mesti berjalan dalam koridor yang baik.

“Tentu saja keresahan muncul, baik dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Frans Magnis, Goenawan Mohamad, dan kampus-kampus mesti menjadi catatan kita bersama,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, suara-suara seperti itu muncul langsung dari masyarakat yang ia dengarkan ketika berkampanye. Ganjar juga sempat mengutip jargonnya soal tuannya adalah rakat.

“Karena itulah suara-suara rakyat yang kami dengarkan oleh Ganjar-Mahfud. Ketika kami tidur di rumah penduduk, ketika kami mendengarkan mereka, maka mereka seluruh unek-unek-nya, kenapa kami sampaikan, tuanku adalah rakyat dan jabatannya ini hanyalah mandat,” kata Ganjar memungkasi pemaparan visi dan misinya.

Pilihan Editor: Anies Singgung Banyak Masalah Rakyat Tak Jadi Perhatian Segelintir Elit di Debat Capres

Berita terkait

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

29 menit lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

1 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

3 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

17 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

20 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

21 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

21 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

23 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

1 hari lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya