Chandra Janji Beberkan Soal Penyadapan Telepon Rani

Reporter

Editor

Sabtu, 20 Juni 2009 06:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Hampir sembilan jam Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bidang Penindakan Chandra M Hamzah diperiksa penyidik Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya kemarin. Pemeriksaan ini terkait dengan penyadapan terhadap caddy Padang Golf Modern Land, Rani Juliani.

Chandra menegaskan penyadapan yang dilakukan KPK ditujukan untuk kasus korupsi yang sedang ditangani lembaganya atas perintah pimpinannya ketika itu, Antasari Azhar. “Penyadapan untuk penyelidikan sudah sesuai prosedur internal KPK dan ketentuan perundang-undangan,”katanya.

Chandra diperiksa di Kantor Satuan Direktorat Kriminal dan Umum Polda Metro Jaya hingga pukul 20.40 WIB. Chandra mengaku hanya dimintai keterangan sebagai saksi terkait tugas dan fungsi KPK. "Isi pemeriksaan tanya polisi," katanya singkat.

Saat dicecar pertanyaan alasan dirinya menandatangani surat penyadapan terhadap Rani, Chandra hanya menjawab, “Semua telah sesuai ketentuan yang berlaku.” Chandra berjanji akan memberikan keterangan pers pada Sabtu (20/06) pukul 10.00 WIB.

Hasil penyidikan polisi menyebutkan Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar telah memerintahkan penyadapan telepon seluler Rani Juliani sebelum pembunuhan suaminya, Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain, pada 14 Maret silam.

Perintah penyadapan itu diberikan kepada Wakil Ketua Komisi Antikorupsi Chandra M. Hamzah. Chandra kemudian meneruskannya kepada Direktur Informasi dan Data di komisinya, Budi Ibrahim.

Ketua Pelaksana Harian Komisi Antikorupsi Bibid Samad Rianto menyatakan perintah penyadapan telepon seluler Rhani oleh Antasari, yang kini mendekam di tahanan karena diduga terlibat pembunuhan Nasrudin, diberikan karena waktu itu ada teror terhadapnya. "Dikhawatirkan teror tersebut menghalangi tugas-tugas KPK," ujar Bibid.
Bibid enggan menyebut kapan telepon Rhani dicuri-dengar. Namun, beberapa sumber menyatakan penyadapan itu terjadi pada Januari-Maret 2009.

Advertising
Advertising

Tapi, menurut polisi, penyadapan itu ditengarai dilakukan untuk kepentingan pribadi Antasari. "Istri Antasari diteror," kata Komisaris Besar Muhammad Iriawan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, kemarin.

Iriawan menerangkan, dugaan itu diperoleh penyidik setelah meminta keterangan Budi Ibrahim dua hari lalu. Menurut Budi, perintah itu diberikan Antasari lantaran istrinya, Ida Laksmiwati, kerap menerima teror melalui telepon selulernya.

Seorang sumber Tempo menyebut perintah Antasari itu turun lantaran penteror mengancam akan membeberkan hubungan gelap antara Antasari dan Rhani Juliani. Maqdir Ismail, pengacara Antasari, pernah menyebut teror itu salah satunya berasal dari Nasrudin.

RUDY PRASETYO

Berita terkait

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

17 menit lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

2 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

2 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

9 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

14 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

19 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

6 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya