Prabowo Ungkap Gagasan Makan Siang dan Susu Gratis: Saya Lihat Orang Mati Kelaparan saat Jadi Komandan

Kamis, 1 Februari 2024 12:30 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri acara 'Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani serta Food Estate Partisipatif Provinsi Jawa Barat untuk Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional' di Sumedang, Selasa, 30 Januari 2024. Mereka memberikan sejumlah bantuan kepada para petani dan peternak se-Provinsi Jawa Barat. Dok. Tim Media Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan latar belakang munculnya gagasan makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah. Menurut dia, gagasan itu muncul seiring pengalamannya sebagai komandan pasukan yang kerap melihat orang mati karena kelaparan.

Menteri Pertahanan itu mengaku, dia memang tidak pernah kesulitan makan. Namun, dia mengatakan lahir pada 1951 ketika tidak ada orang kaya. "Makanya saya suka nasi goreng. Nasi goreng adalah nasi kemarin yang digoreng. Telurnya satu telur dimakan enam orang," kata dia dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pasific Place, Rabu, 31 Januari 2024.

Ketua Umum Partai Gerindra itu berujar sebagai komandan pasukan, dia memimpin operasi di daerah pegunungan. Dia mengaku pernah melihat orang di depan tendanya mati kelaparan. "Anda tidak pernah lihat, saya lihat. Jadi di situ bagi saya masalah pangan itu utama," ujar bekas Danjen Kopassus itu.

Tak berhenti di situ, dia juga mengatakan tak ada Republik Indonesia tanpa pangan. Dia bercerita saat Indonesia merdeka, rakyat di desa-desa justru memberi makan tentara. "Saya pernah alami tahun 1970. Saya di desa-desa, orang miskin kasih makan kepada tentara," kata dia.

Bila menjadi pemimpin, dia mengatakan akan memprioritaskan pangan. "Bagi saya pertama food security, energy security, water security, clean governemnt, affirmative action, and then the economy— we give opportunity for business," kata dia.

Advertising
Advertising

Makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah merupakan program unggulan pasangan Prabowo-Gibran. November 2023 lalu, Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran resmi meluncurkan gerakan sosialisasi program ini. Mereka akan mengimplementasikan program ini selama masa kampanye.

Program makan siang dan susu gratis kerap menuai kritik lantaran dinilai hanya akan menghabis-habiskan anggaran. Program itu ditaksir akan menelan anggaran sebesar Rp 400 triliun setiap tahunnya. Kubu Prabowo-Gibran berdalih akan meningkatkan penerimaan negara untuk membiayai program ini.

Prabowo maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, anak sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mereka berhadapan dengan pasangan presiden-wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Pilihan Editor: Inilah 3 Poin Kritik Anies Baswedan terhadap Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran

Berita terkait

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

53 menit lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

1 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

3 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

3 jam lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

17 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

21 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

21 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

21 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

21 jam lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

21 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya