Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di GBK, Adian Napitupulu: Itu Perintah Negara, Tak Boleh Dihalang-halangi
Reporter
Adil Al Hasan
Editor
Ninis Chairunnisa
Rabu, 31 Januari 2024 06:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Deputi Kinetik Teritorial Adian Napitupulu mengatakan kampanye akbar bertajuk Hajatan Rakyat yang diselenggarkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud pada Sabtu, 3 Februari mendatang tidak boleh dihalang-halangi. Adian menyebut kampanye akbar yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu perintah negara dalam tahapan pemilihan umum atau Pemilu.
“Ini perintah negara dan keputusan negara. Tak boleh ada pihak yang dengan sengaja menghalangi kehendak rakyat di satu sisi, dan kehendak negara di sisi lain,” kata Adian di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 30 Januari 2024.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu mengatakan acara Hajatan Rakyat itu akan terbuka untuk umum. Adian menyebut ketua partai, buruh, petani, tukang ojek, sopir angkot, dan siapa saja yang merasa bagian dari rakyat Indonesia bisa berkumpul untuk menciptakan politik yang riang dan gembira.
“Ini benar-benar ‘Hajatan Rakyat’ yang bukan hanya slogan, tapi betul-betul hajatan rakyat, sekaligus menjalankan perintah undang-undang untuk berkampanye,” kata Adian.
Tak hanya itu, Adian mengatakan kalau sewa bus dipersulit, pendukung Ganjar-Mahfud akan memakai moda transportasi lain, seperti motor, sepeda, kereta api, hingga jalan kaki. Ia menyebut dirinya ingin membuktikan bahwa tidak boleh ada satu pun yang menghalangi kegiatan kampanye akbar itu.
“Mau sesulit apa pun jalan itu akan kami tempuh. Dalam istilah pergerakan dulu, kalau tak ada rotan, akar pun jadi. Kalau tak ada peluru, pakailah batu. Kalau tak ada batu, pakailah kayu, kalau tak ada kayu, pakailah tinju. Segala pilihan cara akan kami lakukan, sampai yang terberat sekalipun,” kata Adian.
TPN klaim kesulitan sewa bus untuk pendukung Ganjar-Mahfud ke GBK
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Andi Gani Nena Wea mengakui, pihaknya saat ini mengalami kesulitan dalam menyewa ribuan bus sebagai sarana transportasi menuju Kampanye Akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu, 3 Februari 2024. Andi menyebut jika akses bus sulit, ribuan buruh akan tetap datang sekaligus konvoi sepeda motor yang berpotensi sulit dicegah petugas keamanan untuk sampai ke lokasi.
“Kami kesulitan mendapatkan alat transportasi bus menuju GBK, khususnya untuk mengangkut rekan-rekan buruh dari Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Ini persis seperti dialami kawan-kawan pendukung paslon nomor urut 01 yang kesulitan mendapatkan bus untuk kampanye akbar mereka 10 Februari di JIS,” kata Andi Gani dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng Jakarta Pusat, pada Selasa, 30 Januari 2024.
Sebagai rangkaian kampanye akbar Ganjar Pranowo-Mahfud Md, konser bertajuk Harapan Jutaan Rakyat atau Hajatan Rakyat akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 3 Februari mendatang. Acara ini diprediksi akan dihadiri 150 ribu kader partai, relawan, simpatisan Ganjar–Mahfud.
Meski begitu, Andi mencurigai bahwa pihaknya kesulitan untuk mengakses sewa bus merupakan kondisi yang disengaja oleh pihak tertentu. Kalau memang terjadi seperti itu, kata Andi, dia meminta para pihak tersebut untuk menghentikan tindakan itu.
“Kalau ada oknum menghalangi keberangkatan para pendukung Ganjar-Mahfud ke GBK, kami ingatkan untuk tidak melakukan hal itu. Kalau ada yang mempersulit, kami ingatkan jangan menghalangi, karena para buruh ini akan naik motor, kereta, atau berjalan kaki untuk menuju lokasi ‘Hajatan Rakyat’,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) ini.
Kendati demikian, Andi merasa yakin bahwa akan ada massa yang berdatangan ke Hajatan Rakyat itu. Andi menyebut situasinya akan seperti aksi buruh di May Day. “Seperti saat demo besar Peringatan May Day, buruh akan tetap datang dengan cara apapun untuk bisa sampai ke GBK. Sulit sekali untuk menghubungi PO-PO bus. Kami masih mencari bukti-bukti, apakah benar ada yang melakukan penghalangan terhadap pergerakan ribuan pendukung Ganjar-Mahfud ke GBK Sabtu nanti,” kata dia.
Pilihan Editor: Bekas Anak Buah Jokowi dan Gibran Dukung Ganjar-Mahfud, Tolak Pemimpin yang Emosional dan Tak Santun