Anies Ingin Terapkan Tiga Langkah untuk Kembalikan Kepercayaan Publik kepada KPK

Editor

Amirullah

Rabu, 17 Januari 2024 22:32 WIB

Tiga pasangan capres cawapres menghadiri acara Paku Integritas yang digelar KPK, Rabu, 17 Januari 2024. Foto Sultan Abdurahman

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyatakan ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Anies, KPK merupakan salah satu lembaga dengan tingkat kepercayaan paling rendah setelah DPR.

Hal tersebut dia sampaikan dalam forum Program Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (Paku Integritas) yang di gedung KPK, Jakarta Selatan, pada Rabu, 17 Januari 2024. Anies memaparkan visi dan misinya dalam penanganan korupsi didampingi calon wakil presidennya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Awalnya, Anies menyebutkan bahwa KPK saat ini kehilangan wibawanya di mata publik. Anies berujar di antara lembaga pemerintahan, paling rendah kepercayaannya adalah DPR, lalu diikuti KPK. "Justru KPK bukan lembaga yang paling dipercaya, tapi termasuk lembaga yang paling rendah kepercayaannya," kata Anies.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun mengungkapkan tiga langkah utama untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Dia menyatakan ingin agar KPK menjadi institusi yang memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menindak seluruh pelanggaran korupsi.

Cara pertama, kata Anies, adalah dengan merevisi UU KPK. "Kami ingin mengembalikan agar KPK berwibawa lagi seperti dulu. Ini artinya merevisi UU KPK. Kami ingin revisi ini bisa mengembalikan KPK kepada posisi yang kuat," ucap Anies.

Advertising
Advertising

Kedua, kata dia, adalah dengan meningkatkan standar etika yang tinggi di tubuh KPK. Dia menyinggung era di mana para penyidik KPK menolak untuk mendapat pemberian dari pihak lain, bahkan untuk makan atau mengikuti kegiatan yang didanai di luar KPK.

Menurut Anies, standar etika tinggi itu harus dikembalikan di KPK. "Sehingga bukan hanya UU-nya memberikan kekuatan kemandirian, tapi juga di dalamnya baik di pimpinan maupun seluruh staf bekerja dengan kode etik yang amat tinggi," kata dia.

Anies lalu mengungkapkan cara ketiga, yaitu melalui rekrutmen pegawai di tubuh KPK. "Rekrutmen di KPK kita perbaiki sama-sama seperti tadi disampaikan, yang diusulkan oleh presiden di tingkat pimpinan maupun rekrutmen staf, bukan sekedar mencari pekerjaan tapi di tempat untuk memberantas korupsi," ucapnya.

Diketahui, Anies dan Muhaimin hadir dalam forum dialog KPK bersama dua pasangan calon lainnya, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Ketiga pasangan tersebut merupakan kompetitor satu sama lain dalam kontestasi Pilpres 2024.

Pilihan Editor: Jokowi Groundbreaking Masjid Negara di IKN, Bisa Tampung 61 Ribu Jemaah

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

4 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

7 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

8 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

10 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

10 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

12 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

14 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

23 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya