Ganjar-Mahfud Gunakan Kostum ala Pilot di Debat Paku Integritas KPK Malam Ini

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Amirullah

Rabu, 17 Januari 2024 20:22 WIB

Calon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengendarai motor Vespa bersama komunitas Vespa saat melakukan kunjungan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, 16 November 2024. Sambil ngopi bareng komunitas motor antik seperti vespa dan honda CB, Ganjar mengobrol ringan soal harga motor, koleksi motor para anggota komunitas hingga soal kopi. FOTO/Tim Ganjar-Mahfud

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah elite partai koalisi dan relawan pendukung calon presiden dan calon wakil presiden di pemilihan presiden atau Pilpres 2024 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md telah tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pada Rabu malam, 17 Januari 2024. Mereka akan melihat para kandidat akan berdebat soal pemberantasan korupsi dalam agenda Program Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (Paku integritas).

Sejumlah pendukung dari tiga pasangan calon mulai tiba sejak pukul 18.00. Sementara itu, calon wakil presiden Mahfud Md. tiba sekitar pukul 19.00. Kemudian, calon presiden Ganjar Pranowo tampak tiba sekitar pukul 19.15. Mereka tampak kompak mengenakan kemeja putih berbalut jaket bomber hijau ala pilot yang dipakai ketika debat calon presiden pada 7 Januari 2024.

Sebelumnya, Ganjar mengungkapkan dua konsep pemberantasan korupsi yang sudah dipersiapkan, salah satunya telah dilakukan sejak Ganjar mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2013.

"Di Jawa Tengah, saya mulai dari sekolah dengan pendidikan antikorupsi. Kenapa mulai dari sekolah? Karena ini membangun sistem pencegahan, supaya nilai baik yang diperoleh siswa itu tertanam," kata Ganjar melalui rilis resmi Tim Kampanye Nasional Ganjar-Mahfud, Rabu, 17 Januari 2024.

Setahun setelah menjabat Gubernur Jawa Tengah, pada 2014, Ganjar mengajak para kepala sekolah di 35 kabupaten/kota untuk menandatangani kesepakatan penerapan pendidikan antikorupsi.

Advertising
Advertising

"Penekanan akhlak yang baik untuk mencegah tindakan korupsi harus dilakukan dari tingkat sekolah, agar sistem pencegahan bisa dibangun dari nilai-nilai baik yang tertanam pada siswa yang merupakan generasi penerus bangsa," kata Ganjar.

Selain itu, pencegahan korupsi juga harus dilakukan setiap pengelola uang negara atas kesadaran sendiri, tanpa perlu menunggu inisiatif dari KPK.

"Kita-kita ini yang mengelola duit negara dari daerah sampai pusat yang harus bisa melakukan pencegahan terus-menerus. Kita yang harus inisiatif, tidak perlu dari KPK," kata Ganjar.

Pilihan Editor: Jokowi Groundbreaking Masjid Negara di IKN, Bisa Tampung 61 Ribu Jemaah

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

5 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

7 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

8 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

10 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

13 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

14 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

16 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

16 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

18 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

20 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya