Thomas Lembong: Jika AMIN Menang, Saya Mau Menjadi Pembela Kelas Menengah dan Ke Bawah

Rabu, 10 Januari 2024 07:25 WIB

Kegiatan acara Locker Room Timnas AMIN yang diadakan pada 8 Januari 2024 di Xperia Collaborative Space AJBS, Surabaya. TEMPO/Reno Eza Mahendra

TEMPO.CO, Jakarta - Thomas Lembong, Co-Captain Timnas AMIN menyebut bahwa jika paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menang, maka dirinya akan menjadi pembela kelas kelas menengah ke bawah dan kelas menengah. Pernyataan tersebut disampaikan mantan Menteri Investasi tersebut dalam sesi “Locker Room Timnas AMIN” yang diadakan oleh Ubah Bareng di Surabaya, pada Senin, 8 Januari 2024.

Sebelumnya, dalam acara yang dipandu oleh Ais Shafiyah Asfar yang juga merupakan jubir muda Timnas AMIN tersebut, Thomas Lembong terlebih dahulu ditanya mengenai upaya paslon AMIN dalam mengatasi permasalahan sandwich generation atau generasi sandwich. Lebih lanjut, Thomas Lembong terlebih dahulu menjelaskan bahwa generasi sandwich memiliki keterkaitan dengan kelas menengah.

Selain itu, ia turut menjelaskan bahwa semua negara sukses yang ekonominya bertumbuh secara berkelanjutan ditopang oleh kelas menengah yang kuat. Namun demikian, menurut Thomas Lembong, di Indonesia, kelas menengah utamanya kelas menengah ke bawah dan kelas menengah yang jarang tersentuh oleh kebijakan pemerintah.

“Semua negara yang makmur secara berkelanjutan, terus-terusan itu kelas menengahnya tebal, kuat. Jadi mungkin jika Pak Anies dan Muhaimin terpilih, saya mau menjadi pembela kelas menengah, terutama kelas menengah-menengah dan kelas menengah ke bawah,” ujarnya dalam acara yang digagas Ubah Bareng tersebut.

Selain itu, Tom Lembong juga turut menekankan bahwa membela kelas menengah, utamanya kelas menengah dan kelas menengah kebawah merupakan hal yang penting, karena kelompok masyarakat tersebut yang ia sebut jarang tersentuh oleh kebijakan pemerintah. Dalam elaborasi lebih lanjut, Thomas Lembong juga menyebut bahwa kelompok masyarakat dari kelas menengah ke atas dan kelompok atas sudah mapan, sementara itu kelompok masyarakat miskin sudah mendapatkan banyak intervensi dari pemerintah.

Advertising
Advertising

“Kenapa ini penting? Karena kelas menengah ini yang paling minim program, paling minim intervensi pemerintah, orang kaya sudah mapan, yang berpenghasilan rendah ada berbagai macam program. Justru kelas menengah ini yang relatif terbengkalai,” ujar Tom Lembong.

Harus Menggeser Fokus

Lebih lanjut, Tom Lembong juga menyebut bahwa meskipun investasi sudah banyak masuk di Indonesia, tetapi hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena investasi yang selama ini ditanamkan di Indonesia hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur fisik.

Fokus tersebut menurut pria yang memiliki nama lengkap Thomas Trikasih Lembong tersebut yang menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak signifikan, harga bahan pangan mengalami kenaikan, dan biaya hidup yang juga naik. Kendati begitu, meskipun investasi pembangunan infrastruktur masih akan terus dilanjutkan, tetapi menurut Thomas Lembong, prioritas pemerintah harusnya digeser ke sektor kesehatan dan pendidikan.

“Balik lagi, kita harus geser fokus dari infrastruktur terutama yang mercusuar, yang bombastis kepada yang diperlukan masyarakat kita sehari-hari, kesehatan, pendidikan, dan kelembagaan,” kata dia.

Pilihan Editor: Lingkar Kehidupan Thomas Lembong, Dulu Penasihat Jokowi Sejak Gubernur DKI dan Capres, Berulang Bersama Anies Baswedan

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

14 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

4 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

4 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya