Bantah Ganjar Pranowo Minta Prabowo Subianto Buka Data Rahasia, Andi Widjajanto: Itu Data Global

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Febriyan

Senin, 8 Januari 2024 17:20 WIB

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo - Mahfud Md atau TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, membantah anggapan bahwa Ganjar meminta Prabowo Subianto membuka data pertahanan secara gamblang. Dia menyatakan yang diminta oleh Ganjar adalah data yang bisa diakses semua orang dan bukan bagian dari rahasia pertahanan.

Andi menyatakan bahwa Ganjar meminta agar Prabowo membuka data Minimum Essential Force (MEF) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Dia menyatakan kedua data itu bisa diakses semua orang di laman Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenpolhukam) dan Kementrian Keuangan.

“Misalnya tentang MEF september 2023, kami menemukan di LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) Menkopolhukam. Masuk di Deputi Empat langsung muncul data tentang MEF, RKA dan seterusnya. Di Kementerian Keuangan kami menemukan. Jadi sebagai besar data indeksnya ya data global,” kata Andi kepada awak media di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 Januari 2024.

Andi sebut tak ada data rahasia di Indonesia

Selain itu, Andi Widjajanto menyebut data di Indonesia tidak ada yang bersifat rahasia. Klasifikasinya adalah informasi yang dikecualikan dari keterbukaan publik.

“Pada dasarnya semua informasi itu terbuka untuk publik kecuali yang dikecualikan, itu di UU Keterbukaan Informasi Publik,” kata bekas Gubernur Lemhanas itu.

Andi mengatakan dalam UU tersebut diatur soal klasifikasi data yang bersifat teknis, taktis, dan sensitif.

“(Data) sensitif tentang kemampuan pertahanan kita tutup. Pada saat kami mencari data, kami tidak ngulik kok data rahasia tersebut. Tidak ada satu pun dokumen rahasia yang kami pakai,” kata Andi.

Advertising
Advertising

Meski demikian, data-data yang dikecualikan untuk terbuka itu menurut Andi sebagian besar terbuka untuk diakses publik.

“Kalau rumus kerahasian itu kira-kira, 95 persen data itu terbuka untuk publik, 4 persen data kita kecualikan, 1 persen data hanya tuhan yg tahu. Empat persen data itu pun diartikan begini, dia ditutup sampai batas waktu tertentu. Misalnya datanya ditutup 30 tahun, dia terbuka setelah 30 tahun. Atau data itu tertutup tapi hanya boleh diintip sebagian orang,” kata dia.

Selanjutnya, Ganjar pertanyakan kinerja Prabowo dalam debat capres

Ganjar Pranowo menyinggung kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam debat capres Ahad malam kemarin. Ganjar menyoroti soal tidak terpenuhinya MEF dalam empat tahun kepemimpinannya di Kementerian Pertahanan.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyatakan Prabowo tidak mampu menyelesaikan 100 persen target yang diberikan pemerintahan Presiden Jokowi untuk memenuhi MEF. Dia pun menyatakan optimis target tersebut akan tercapai pada tahun ini, tahun terakhir pemerintahan Jokowi dan masa jabatan Prabowo sebagai Menhan.

"Minimum Essential Force di 2024 tidak tercapai karena sekarang hanya 65,49% dari target program," kata Ganjar dalam debat.

Prabowo sempat menyatakan data yang disebutkan Ganjar salah. Dia pun menyatakan siap berdiskusi dengan Ganjar di lain waktu untuk membuka data tersebut. Akan tetapi Ganjar mendesak agar Prabowo membuka data saat itu juga. Prabowo pun berkelit bahwa waktu yang disediakan tak cukup untuknya membeberkan data itu.

Ganjar disebut tak paham pertahanan

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka atau TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, pun menanggapi permintaan Ganjar Pranowo untuk membuka data tersebut. Nusron menyebut Ganjar tak mengerti tentang strategi pertahanan.

"Inilah bedanya Pak Prabowo negarawan yang paham dan tahu konsep dan strategi pertahanan dengan mas Ganjar yang lagi pusing karena surveinya lagi turun," kata Nusron.

Berita terkait

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

20 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

1 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

2 hari lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

3 hari lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

3 hari lalu

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

Baleg DPR RI berencana menghapus Pasal 15 UU Kementerian Negara mengatur bahwa jumlah kementerian yang ada adalah 34.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Seperti Apa Konsep Sekolah Unggul Terintegrasi Ala Prabowo?

4 hari lalu

Seperti Apa Konsep Sekolah Unggul Terintegrasi Ala Prabowo?

Bappenas mengungkap konsep Sekolah Unggul Terintegrasi milik Prabowo Subianto. Menyasar daerah-daerah yang tingkat pendidikannya masih tertinggal

Baca Selengkapnya