Hadiri Undangan KPK Mendengar, ICW Kritik Dewas KPK hingga Alexander Marwata

Kamis, 21 Desember 2023 17:40 WIB

Peneliti Indonesia Corruption Watch Kurnia Ramadhana dan Lalola Easter, saat diskusi di Kantor Pusat ICW, di Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad, 28 April 2019. TEMPO/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch atau (ICW) menghadiri undangan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Mendengar di Gedung Merah Putih KPK pada Kamis, 21 Desember 2023. ICW mengaku menyampaikan kritik terhadap lembaga antirasuah itu perihal penegakan kode etik di Dewan Pengawas (Dewas KPK) hingga sikap Alexander Marwata.

Pertemuan itu dihadiri oleh dua pimpinan KPK yakni Nawawi Pomolango dan Alexander Marwata. Mereka didampingi deputi dan struktural KPK.

“Sayangnya, dalam forum itu tak hadir dari Dewas KPK. Padahal dari banyak masukan masyarakat perihal penegakan kode etik di KPK itu turut menjadi satu sorotan,” kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, Kamis, 21 Desember 2023.

Pada saat pertemuan, ICW menyoroti sikap Alexander Marwata yang menjadi saksi meringankan Firli Bahuri di Mabes Polri. “Kemudian komunikasi publik KPK yang semakin memburuk. Kami menyoroti pernyataan Pak Alex saat mengatakan tak malu ketika Firli ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya.

Alexander Marwata dijadwalkan akan diperiksa sebagai saksi yang meringankan dalam kasus dugaan pemerasan oleh Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri. Namun, Alex mengatakan belum akan memenuhi panggilan Bareskrim. Namun kemudian Polda Metro Jaya menyampaikan surat pengantar Kepala Biro Hukum KPK tertanggal 19 Desember 2023 soal keberatan untuk menjadi saksi a de charge dan tidak dapat memenuhi panggilan tersebut dikarenakan kesibukan dalam menjalankan tugas selaku Wakil Ketua KPK.

Advertising
Advertising

Sebab itu, Kurnia menuturkan sebaiknya KPK jangan hanya mendengar kritikan dari masyarakat dengan mengadakan pertemuan bertajuk KPK Mendengar. “Seharusnya kritik ini bukan hal yang baru karena sejak 2019 sudah disoroti tapi tak berubah. Dalam konteks itu, menjadi patut jika kami khawatir forum KPK Mendengar ini hanya forum seremeonial belaka, kalau tak ada tindak lanjut perbaikan yang konkret dari pimpinan KPK saat ini,” kata dia.

ICW merekomendasikan KPK agar mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas di bidang penindakan terhadap kasus-kasus korupsi. “Beberapa kasus misalnya Harun Masiku, suap bansos yang sebenarnya ada irisan kerugian negara tapi tak ditindaklanjuti oleh KPK,” ujarnya.

Pilihan Editor: Alexander Marwata Sebut Keppres Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK Terbit 2 Pekan Lalu

Berita terkait

Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

1 jam lalu

Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

Poengky mengatakan, Kompolnas akan mengawal kasus dugaan persetubuhan anak tersebut agar pelaku, yang merupakan staf kelurahan segera ditindak tegas.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

17 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

20 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

23 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya