Keluarga Korban Pelanggaran HAM Akan Sodorkan Kontrak Politik ke Capres untuk Tuntaskan Kasusnya

Reporter

Ihsan Reliubun

Kamis, 21 Desember 2023 11:47 WIB

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban pelanggaran HAM berat dalam kasus penculikan aktivis tahun 1997-1998 menyatakan akan menawarkan kontrak politik dengan ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.

"Kami akan menyurati tim pemenangan nasional untuk bertemu kandidat. Kemudian kapan bisa bertemu dan kami menyodorkan kontrak politiknya," kata Paian Siahan, ayah Ucok Munandar Siahaan, kepada Tempo, Kamis, 21 Desember 2023. Ucok adalah aktivis yang diculik oleh Tim Mawar Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Menurut Paian, dalam naskah kontrak itu para keluarga korban penghilangan paksa akan meminta para capres-cawapres menandatangani surat yang berisi komitmen penuntasan kasus HAM berat itu. "Bisa enggak menyelesaikan ini bila Anda terpilih, gitu," tutur dia, menceritakan rencana isi kontrak politik tersebut.

Ucok diketahui diculik pada 14 Mei 1998. Ia menghilang di waktu yang bersamaan dengan Hendra Hambali. Dia terakhir diketahui keberadaannya pergi ke Mall Ramayana, Ciputat, untuk melihat peristiwa penjarahan dan pembakaran. Sedangkan Hendra Hambali dilihat tetangganya di Glodok Plaza.

Adapun perjanjian itu digagas berdasarkan dugaan keluarga korban bahwa visi misi para capres ini belum menjelaskan detail tentang penyelesaian kasus HAM berat itu. "Biar tidak ngambang kayak Pak Jokowi dulu, yang ternyata kan tidak terlaksana," kata dia. Padahal, menurut Paian, dalam Nawa Cita Presiden Joko Widodo tercantum poin penyelesaian kasus HAM berat.

Advertising
Advertising

Menurut Paian, dengan meneken perjanjian tersebut, para keluarga korban bisa lebih gampang menagih kembali capres-cawapres terpilih untuk memenuhi isi kontraknya. "Kalau mereka menolak berarti itu tidak berkomitmen untuk menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu itu," tutur dia.

Dalam surat itu nanti, menurut Paian, para capres-cawapres itu akan diminta untuk menjalankan empat rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat tentang penyelesaian masalah HAM berat masa lalu. Pertama, merekomendasikan Presiden membentuk pengadilan HAM ad hoc. Kedua, merekomendasikan Presiden RI serta institusi pemerintah dan pihak terkait mencari 13 aktivis yang masih hilang.

Ketiga, merekomendasikan pemerintah merehabilitasi dan memberikan kompensasi kepada keluarga korban yang hilang. Keempat, merekomendasikan pemerintah meratifikasi konvensi Anti-Penghilangan Paksa sebagai bentuk komitmen dan dukungan menghentikan praktik penghilangan paksa di Indonesia.

Ada ketiga capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Menurut Paian ketiga kandidat Pilpres ini belum dikabarkan perihal rencana kontrak politik tersebut. Hal ini sudah dirancang sejak Rabu, 20 Desember 2023.

Selain Ucok, mereka yang menjadi korban penghilangan paksa di masa rezim Orde Baru itu ada Widji Thukul, Yadin Muhidin, Petrus Bima Anugrah, Suyat, M. Yusuf, Hendra Hambali, Hermawan Hendrawan, Sony, Yang Afri, Ismail, Nova Alkatatiri, dan Dedi Hamdun.

Pilihan Editor: TKN Sebut Prabowo Akan Bangun Sekolah Unggulan Seperti SMA Taruna Nusantara di Tiap Kabupaten

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

16 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

2 hari lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

4 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

4 hari lalu

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

Prabowo dan Gibran menemui Presiden UEA MBZ di Istana Al Shati, Abu Dhabi, pada Senin, 13 Mei, 2024. Berikut hal-hal terkait pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

5 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

6 hari lalu

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

Prabowo juga mengatakan dia dan Jokowi punya komitmen yang sama membawa perbaikan khususnya bagi masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Serahkan Syarat Dukungan Pilkada DKI

6 hari lalu

5 Fakta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Serahkan Syarat Dukungan Pilkada DKI

Dharma Pongrekun-Kun Wardana resmi menyerahkan berkas dukungan sebagai bakal paslon di Pilkada Jakarta 2024 lewat jalur independen.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

7 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya