JK Dukung Anies di Pilpres 2024, Begini Perannya saat Pilgub DKI Jakarta
Reporter
Andika Dwi
Editor
Eko Ari Wibowo
Kamis, 21 Desember 2023 06:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah secara terang-terangan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Padahal, sebelumnya pria yang akrab disapa JK itu mengaku netral alias tidak ikut memberi dukungan pada capres manapun di Pemilu 2024.
"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," kata Jusuf Kalla di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa malam 19 Desember 2023.
Dukungan JK ke Anies itu kembali mengingatkan pada kontestasi Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2017 silam. Sebagaimana diketahui, Jusuf Kalla berperan penting dalam mendorong Anies maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Hingga akhirnya pasangan Anies-Sandi berhasil mengalahkan pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
JK Berperan ‘Bisikan’ Nama Anies di Pilgub DKI Jakarta
Terungkap bahwa JK berperan mendorong Anies Baswedan dalam pencalonan di Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, JK menyodorkan nama Anies sebagai calon gubernur kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Aksi JK itu dibeberkan oleh Ketua Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas. Menurut Zulkifi, sebelumnya tidak ada partai politik yang ingin mengusung Anies menjadi gubernur.
"Dulu terus terang saudara Anies itu tidak ada yang mau. Ini saya buka rahasianya. Jadi dulu, calon itu Yusril, Sandi, sudah. Dihitung-hitung enggak menang, " tuturnya saat ditemui di Gedung Parlemen, Selasa, 2 Mei 2017.
Tak lama setelahnya, giliran nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terlintas. Prabowo pun menyetujui usulan itu asalkan AHY menjadi wakil Sandiaga. Namun niat itu batal karena tidak ada kesepakatan antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Hingga kemudian Zulhas mengatakan JK mengintervensi dengan mengusung Anies sebagai calon gubernur.
“Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak Jusuf Kalla. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubahlah. Tetapi di sini sudah kadung mau mengumumkan Pak Agus dan Sylvi. Jam 2 pagi di sana (PKS dan Gerindra) memutuskan akhirnya Anies diambil, Sandi jadi wakil," sambung dia.
Atas langkahnya tersebut, banyak yang menuding JK telah melakukan Intervensi. Namun ia membantah telah ikut campur dalam menentukan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Menurut JK, apa yang dia lakukan hanyalah sebatas berbicara dengan seorang ketua partai.
"Kalau intervensi, saya memaksakan keputusan saya. (Ini) tidak. Yang mengambil keputusan kan ketua partai. Saya hanya bicara, apa salah?" kata JK di Jakarta, Kamis, 4 April 2017.
Lebih jauh, JK menyatakan bahwa Anies adalah sosok yang tepat untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Menurut dia, Anies merupakan orang moderat, berpengalaman dan juga dekat dengan Presiden Joko Widodo, sehingga tepat untuk diusulkan.
"Anies, orang yang sangat moderat didampingi pengusaha, orang punya pengalaman, orang dekat Jokowi sebelumnya karena dia jubirnya selama enam bulan mendampingi tidak ada orang paling dekat dengan Pak Jokowi, selain Anies selama kampanye, tidak ada orang lain, karena itu orang paling tepat waktu itu agar negeri ini aman, maju, serta tidak ada fitnah, hanya itu," katanya di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.
Selanjutnya: JK Dukung Anies Di Pilpres 2024..
<!--more-->
Teranyar, JK secara terbuka mendukung pasangan Anies-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Alasan JK mendukung capres nomor urut 1 itu karena Anies adalah murid politiknya. Selama ini ia banyak memberikan masukan terkait permasalahan bangsa.
"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," kata dia.
Alasan lain JK dukung Anies adalah karena Indonesia membutuhkan membutuhkan pemimpin yang paham dasar-dasar ekonomi. Menurut dia, hanya Anies yang memahami perekonomian saat ini.
"Jadi kita pilih presiden yang tidak mau asal belanja. Karena itu presidennya harus mengerti dasar-dasar ekonomi. Dan saya yakin yang memiliki dasar yang kuat, tamatan ekonomi cuma Anies," kata dia.
Selain itu, JK menilai Anies adalah sosok pemimpin yang kredibilitasnya teruji. Alasannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak pernah diberitakan karena korupsi. Bahkan, ketika ada yang mencoba untuk mengaikatnya dengan kasus korupsi seperti Formula E, tapi akhirnya gagal.
"Karena memang tidak ada soal di Formula E itu. Jadi integritasnya, kemampuan berpikir logika bagus, pengalaman, alhamdulillah ada banyak yang bagus. Karena itu, maka kita kalau ingin membawa bangsa ini ke tempat yang baik harus pilih Anies," ujar dia.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan dukungan JK ke Anies - Cak Imin telah didasarkan analisis-analisis dan perhitungan politik. Maka dari itu, kata dia, dukungan tersebut menambah semangat kemenangan.
"Ini akan menambah energi bagi kami tim kemenangan terus bekerja untuk memastikan pemilu yang akan datang itu menjadi pemilu yang paling bermartabat. Paling jujur, paling fair, paling terhormat selama Indonesia merdeka," kata Hermawi, Rabu 21 Desember.
RIZKI DEWI AYU | TIM TEMPO
Pilihan Editor: NasDem Sebut Dukungan Jusuf Kalla untuk Anies Baswedan Jadi Tambahan Energi Tim Kemenangan