TKN Prabowo-Gibran Klaim Program Makan Siang Gratis Diminati Masyarakat
Reporter
Adil Al Hasan
Editor
Febriyan
Sabtu, 2 Desember 2023 06:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka atau TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengklaim program makan siang gratis yang telah dilakukan pihaknya sangat diminati masyarakat. Menurut dia, berdasarkan evaluasi awal, jumlah makan siang gratis yang mereka sediakan tak mencukupi permintaan masyarakat.
“Ini kan baru awal-awal, jadi yang pasti satu evaluasinya, kurang banyak, karena yang minta makin banyak,” kata Rosan di Hotel Borobudur, Jumat, 1 Desember 2023.
Menurut Rosan, masyarakat merasa bersyukur karena pihaknya memberikan makan siang secara gratis.
TKN Prabowo-Gibran secara resmi meluncurkan program makan siang gratis untuk anak sekolah, dan bantuan gizi serentak untuk anak dan ibu hamil sejak hari pertama kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Selasa, 28 November 2023.
Rosan menyatakan kampanye dengan memberikan makan gratis yang dilakukan pihaknya memang ingin berbeda dari kampanye pada umumnya.
“Bukan kampanye yang sifatnya selalu mengumpulkan masa kemudian memberikan pengarahan satu arah, tetapi lebih kepada kampanye yang dirasakan asas manfaatnya oleh seluruh rakyat indonesia,” kata Rosan.
Program makan siang gratis dinilai akan beratkan APBN
Program makan siang gratis untuk anak sekolah, dan bantuan gizi serentak untuk anak dan ibu hamil merupakan salah satu program yang masuk dalam janji kampanye pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Mereka berjanji akan menjalankan program tersebut jika menjadi pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Berbagai kritikan pun mulai berdatangan terhadap program ini. Diantaranya, program ini dinilai akan memberatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Menanggapi kritikan itu, Rosan Roeslani menyatakan program ini sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan dengan sangat matang.
“Program ini diharapkan masyarakat kita dari bayi sampai anak balita, anak kecil, anak sekolah gizinya lebih baik, kalau gizi baik jadi sehat,” kata Rosan.
Menurut Rosan, biaya negara akan lebih efisien ketika masyarakat sehat daripada sakit dan perlu pengobatan.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati,” kata Rosan.
Selanjutnya, klaim meningkatkan kualitas SDM Indonesia dan perekonomian
<!--more-->
Selain itu, Rosan Roeslani juga mengatakan program ini akan menambah kualitas dari anak-anak dan muda karena sejak kecil sudah diberikan bantuan makanan bergizi. Alhasil, menurut dia, kualitas manusia Indonesia menjadi lebih baik dan produktivitasnya akan meningkat karena ibu-ibu dari hamil sudah diberikan bantuan susu gratis.
“Indonesia ini akan menjadi lebih baik, produktivitas akan meningkat karena selama ini yang menjadi sorotan penciptaan lapangan kerja, kita perlu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia,” kata Rosan.
Kemudian, mantan Ketua Kamar Dagan dan Industri (KADIN) Indonesia itu mengklaim program ini akan berdampak langsung ke banyak pihak, terutama perekonomian.
“Karena Rp 400 triliun itu akan digelontorkan sampai provinsi kabupaten kota desa. Kenapa akan menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat besar? Karena diperlukan. Yang masak adalah BumDes, ibu-ibu, kemudian sekolah-sekolah, pesantren-pesantren yang masak,” kata Rosan.
Diklaim akan membuat harga kebutuhan pokok stabil
Sementara itu, program ini dinilai akan membuat harga kebutuhan bahan pokok menjadi stabil.
“Begitu panen harga turun, dengan ini harga telur akan terjaga, ayam terjaga, karena sudah ada kepastian pembelinya adalah pemerintah,” kata dia.
Program ini, kata Rosan, dampaknya itu luar biasa. Dia meminta jangan hanya dilihat dari kesehatan saja, tetapi dari penambahan sumber daya manusia, lapangan kerja yanh dinilai menjadi pekerjaan rumah pemerintah.
“Kemudian, keadilan sosial, dan juga peningkatan produktivitas dan kestabilan harga yang merupakan PR dari kita semua,” kata Rosan.
Pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima dan Partai Solidaritas Indonesia. Mereka merupakan pasangan dengan nomor urut 2 pada Pilpres 2024.