Menyiapkan SDM Sawit Melalui Beasiswa

Selasa, 7 November 2023 12:25 WIB

INFO NASIONAL – Ingin jadi mandor di perkebunan sawit. Cita-cita itu diungkapkan Fitra Fadhilla Yusuf, mahasiswa D2 Teknik Pengolahan Sawit Politeknik Kampar, Riau. Untuk mewujudkan cita-cita itu, usai lulus SMA, Fitra harus bersaing dengan ribuan orang untuk mendapatkan beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

“Saya punya minat, dan ingin sekolah. Saya ingin mendapatkan beasiswa,” kata dia melalui jaringan telepon, beberapa waktu lalu.

Kebetulan, Fitra merupakan anak petani sawit. Sejak Sekolah Dasar, dirinya telah membantu orangtua untuk menanam sawit. Ketertarikannya pada sawit juga lah yang membuat dia bertekad melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Syarat mendapatkan beasiswa harus punya surat kepemilikan tanah, ada ujian tertulis juga.”

Dia pun lolos. Kini mahasiswa semester 3 itu perlu belajar dengan giat untuk mempertahankan nilainya. Aktif hadir dalam mata kuliah juga menjadi poin lebih agar dia tetap mendapatkan beasiswa dari BPDPKS.

Fitra menyadari, Indonesia memiliki banyak perkebunan sawit. Oleh karena itu, lapangan kerja cukup luas. Di politeknik ini dia pun bersyukur karena mahasiswa banyak mendapatkan praktek kerja lapangan. Peran kampus juga terasa dengan menyalurkan para mahasiswa di perusahaan-perusahaan yang sudah bekerjasama. “Magang pertama cari sendiri, tapi kali ini kampus mencarikan saya tempat magang,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Fitra mengatakan, adanya beasiswa sangat membantu anak-anak petani ataupun buruh sawit. Menurutnya banyak anak petani yang tidak melanjutkan sekolah. “Info beasiswa ini untungnya sudah sampai ke kami, anak-anak petani sawit di Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Selain di Politeknik Kampar ada juga yang mendapatkan beasiswa BPDPKS di Jakarta.”

Dia pun berharap, setelah lulus, dapat segera mendapatkan pekerjaan. “Saya masih punya banyak adik, jadi harus segera bekerja, dan biarkan adik-adik sekolah dulu,” kata dia.

Direktur Politeknik Kampar Nina Veronika mengatakan, sudah lima tahun kampusnya bekerjasama dengan BPDPKS untuk memberikan beasiswa. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya anak dari penggiat sawit, petani sawit, buruh sawit, industri sawit, buruh industri sawit, anak anggota koperasi sawit. “Jika anak pekebun sawit maka tanah yang dimiliki maksimal 4 hektar, karena kalau lebih berarti sudah maju dan makmur,” kata Nina.

Setelah memenuhi beragam persyaratan itu kemudian calon penerima beasiswa harus mengikuti test terlebih dahulu. “Di Politeknik Kampar, kita sediakan helpdesk bagi yang ingin mendaftar beasiswa BPDPKS. Karena lebih mudah untuk bertanya langsung.”

Nina menuturkan, banyak benefit yang didapatkan dari beasiswa BPDPKS. Mulai dari keberangkatan dari daerah masing-masing baik itu jalur darat, laut, udara, sampai di kampus disiapkan asrama, dan semua biaya disiapkan BPDPKS. Penerima beasiswa juga mendapatkan biaya hidup per bulan, dapat uang baju, asuransi, dan lain sebagainya. “Sampai wisuda tidak perlu bayar sama sekali, bahkan sertifikat kompetensi juga dibayari,” ucapnya. Pembiayaan beasiswa berlanjut hingga lulus kuliah. Para penerima diberi ongkos pulang kembali ke kampung halaman.

Beasiswa BPDPKS, kata dia, terus bertambah peminatnya. “Dua tahun terakhir ini bertambah banyak. Tahun 2021 itu sekitar 655 orang, 2022 jadi 1.000 orang, tahun 2023 jadi 2000 orang. Itu kuota yang diterima. Sementara yang mendaftar 14 ribu orang. Mereka melihat beasiswa ini luar biasa, tidak ada yang selengkap ini.”

Setelah mendapatkan beasiswa, IPK mereka tidak boleh di bawah 2,75, absensi harus aktif tiap semesternya. Pihak kampus pun harus rutin melaporkan ke BPDPKS terkait perkembangan para penerima beasiswa. “Kalau ada yang bermasalah dengan IPKnya, akan kami bina terlebih dahulu di semester pendek,” ujar dia. Pihak kampus, kata Nina, juga bertanggungjawab dengan para mahasiswa. “Kita selalu pantau, tidak masuk tiga hari, kita akan cari tahu.”

Politeknik Kampar mempersiapkan para mahasiswa mulai dari hulu hingga hilir sawit. Semua jurusan mempelajarinya. Sehingga semua mahasiswa memiliki dasar ilmu sawit yang nantinya dapat diaplikasikan ke jurusannya masing-masing.

Di Kampar, sawit merupakan komoditas utama. Terdapat sekitar 49 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan kebun, sehingga industri ini masih membutuhkan SDM yang memiliki pendidikan terkait sawit. Kehadiran politeknik Kampar, kata Nina, untuk menjawab kebutuhan industri.

Untuk meningkatkan kualitas SDM siswa, para praktisi dari industri sawit pun diundang untuk menjadi dosen tamu atau praktisi pada mata kuliah tertentu. Selain itu, kuliah yang dilaksanakan menggunakan sistem blok. “Sehingga waktu praktek tidak terputus,” kata Nina. Di Kampar, sistem perkuliahan 70 persen praktek, 30 persen teori. Selain itu, proses belajar menggunakan project base learning (PBL).

Politeknik Kampar, kata Nina, sudah menerima pesanan dari berbagai industri. Pembuatan beberapa sparepart untuk industri otomotif, pembuatan website, semua melibatkan mahasiswa. Kampus ini memiliki kebun Pendidikan seluas 4 hektare dan pabrik pengolahan limbah sawit untuk menjadi kompos dan biogas. Dalam waktu dekat kampus ini juga akan membuat mini plant minyak sawit merah.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman mengatakan, beasiswa hingga saat ini telah diberikan kepada 3.265 mahasiswa sementara sebanyak 11.088 pekebun telah mendapatkan pengembangan SDM. “BPDPKS telah menyalurkan Rp356,52 miliar untuk pengembangan SDM,” katanya.

Dalam penyaluran beasiswa, BPDPKS telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan 14 (empat belas) lembaga penyelenggara pendidikan. Di antaranya Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Politeknik LPP Yogyakarta, Institut Teknologi Sawit Indonesia, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Politeknik Kampar, Universitas Prima Indonesia, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, Politeknik ATI Padang, Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan, Politeknik Aceh, Institut Pertanian Stiper, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan.

BPDPKS juga bekerjasama dengan Lembaga Penyelenggara Pelatihan di antaranya PT. LPP Agro Nusantara, PT. Global Scholarship Service (IPBTraining), Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), PT. Best Planter Indonesia, PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Balai Pelatihan Pertanian Jambi, PT. Citra Widya Education, PT. Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), PT. Iskol Agridaya Internasional, PT. Daya Guna Lestari.

Program Pengembangan SDM PKS BPDPKS pada pelaksanaanya bersinergi dan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian sejak tahun 2021. BPDPKS mendapatkan amanat untuk melakukan penetapan lembaga penyelenggara program pengembangan SDM PKS sesuai Kepdirjenbun 130 Tahun 2022 dan Ditjenbun akan menyampaikan rekomendasi teknis terkait penerima program pengembangan SDM PKS kepada BPDPKS.

Melalui program pengembangan SDM PKS dengan dukungan BPDPKS ini diharapkan dapat menyiapkan SDM Unggul Perkebunan Kelapa Sawit. Penyiapan SDM menjadi bagian penting dalam meningkatkan kinerja perkebunan sawit yang memerlukan keterlibatan semua stakeholder baik dari perguruan tinggi dan lembaga Pendidikan lainnya, perkebunan besar, dan pusat penelitian. (*)

Berita terkait

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

7 jam lalu

Beasiswa Penuh di 7 Kampus BUMN Dibuka untuk 110 Orang, Begini Syarat dan Pendaftarannya

Aliansi Perguruan Tinggi BUMN mengatakan, beasiswa ini diberikan agar lebih banyak siswa siswi yang bisa menikmati jenjang pendidikan tinggi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

10 jam lalu

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

10 jam lalu

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

10 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

11 jam lalu

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 tahun memimpin Taput dengan prinsip clean government, Nikson Nababan berniat maju hanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

11 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

11 jam lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

11 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

11 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

12 jam lalu

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

Norma hukum yang dianggap ideal pada hari ini, bisa jadi dipandang memiliki banyak celah di masa depan, sehingga harus disesuaikan, direvisi atau bahkan diganti.

Baca Selengkapnya