TEMPO Interaktif, Padang: Empat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sumatera Barat mengalami krisis air karena kemarau panjang. Sejak seminggu lalu pemadalam listrik bergilir kembali dilaukan.
Keempat PLTA itu adalah PLTA Singkarak di Danau Singkarak, PLTA Maninjau di Danau Maninjau, PLTA Agam di Batang Agam dan PLTA Koto Panjang di perbatasan Sumatera Barat-Riau.
Manager Humas PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Asril Kalis, Selasa (2/6) mengatakan saat ini PLTA tersebut pengelolaan airnya harus dikendalikan karena sudah rawan. Pengendalian itu dalam bentuk penghematan air untuk mempertahankan elevasi ketinggian air. “Contohnya, PLTA Singkarak saat ini ketianggian airnya 361,67 cm," kata Asril.
Sejak pekan lalu, menurut Asril, PLN sudah melakukan pemadaman bergilir di sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Wilayah ini kekurangan pasokan listrik 50 MW pada malam hari dan 35 MW pada siang hari. Setiap daerah dapat jatah pemadaman selama 2 jam per hari. Namun Kota Padang mendapat pemadaman lebih kecil karena terbantu oleh listrik industri yang mengurangi pemakaiannya pada saat beban puncak.