Prakerja Menginspirasi Thailand untuk Mereplikasi Program Serupa

Kamis, 26 Oktober 2023 11:00 WIB

INFO NASIONAL – Prakerja menerima rombongan The Equitable Education Fund (EEF) dari Thailand selama tiga hari, 23-25 Oktober 2023. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari kesuksesan Prakerja yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

EEF adalah sebuah lembaga yang dibentuk sebagai mandat Undang-Undang Pendidikan Berkeadilan Thailand pada 2018. EEF beroperasi di bawah wewenang Perdana Menteri dengan cara memberikan bantuan keuangan bagi pendidikan anak-anak dan pemuda Thailand sehingga dapat mengurangi kesenjangan pendidikan di negara tersebut.

Pemimpin rombongan dari Thailand, Advisor to Equitable Education Alliance, Equitable Education Fund, Dr. Supakorn Buasai mengaku mendengar tentang Prakerja untuk kali pertama dari Equitable Education Alliance (EEA), sebuah aliansi di bawah supervisi UNESCO.

EEA beranggotakan 17 institusi atau lembaga yang terkait dengan pendidikan dari berbagai negara di empat benua. Selama dua tahun terakhir rutin menggelar pertemuan secara daring untuk saling belajar dan mencari sistem yang cocok untuk diterapkan di negara para anggota.

Beberapa bulan lalu, EEA mengundang Direktur Eksekutif Project Management Office (PMO) Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari untuk merepresentasikan capaian Program Kartu Prakerja di Indonesia.

Advertising
Advertising

“Ternyata banyak anggota yang tertarik. Setelah itu kami juga mendengar kisah serupa dari PBB, UNDP, dan lainnya. Ternyata Prakerja saat ini sudah terkenal di dunia,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 23 Oktober 2023.

Ia sebenarnya sempat mempelajari Work Study Programme milik Singapura. “Namun banyak pihak mengatakan kurang cocok karena tidak sesuai dengan kondisi di Thailand,” ucap Supakorn. Prakerja dinilai lebih cocok melalui perhitungan geografis, demografi, dan budaya. Indonesia dengan 17 ribu lebih pulau, 270 juta penduduk dan luas negara yang empat kali lebih besar dari Thailand memiliki tantangan yang kompleks.

Berdasarkan riset dan masukan dari berbagai pihak, EEF akhirnya memutuskan datang langsung ke kantor PMO Program Kartu Prakerja di Jakarta. Enam orang perwakilan EEF itu diterima langsung oleh Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari serta Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin.

Saat menyambut rombongan ini, Rudy menceritakan bahwa beberapa bulan lalu, National Social Protection Council (NPSC) Kamboja juga melakukan studi banding dan berniat meluncurkan program serupa Prakerja di negaranya.

Karena itu, ia berharap Prakerja yang telah dirasakan sekira 17,5 juta penerima manfaat, dapat menjadi contoh lebih banyak negara terutama di Asia Tenggara. “Prakerja terbuka untuk kerja sama dan melakukan inovasi,” ujar Rudy.

Tiga Hari Mempelajari Prakerja

Agenda rombongan EEF di kantor Prakerja cukup padat. Di hari pertama kedatangan, mereka langsung menerima paparan lengkap tentang latar belakang pembentukan Prakerja, kolaborasi yang dijalin dengan berbagai pihak termasuk mitra institusi dan startup pendidikan, serta institusi keuangan. Mereka juga berkeliling di kantor Prakerja untuk melihat langsung proses kerjanya.

“Hampir semua dipaparkan, pertama mulai dari principal behind effort. Apa sih yang mendasari program ini (Prakerja). Kemudian terkait operation, bagaimana men-deliver produk bisa sampai ke penerima manfaat, tapi ada value-nya,” tutur Direktur Monitoring dan Evaluasi PMO Program Kartu Prakerja, Cahyo Prihadi.

Di hari kedua, Cahyo melanjutkan, delegasi EEF Thailand ini mempelajari sistem Prakerja serta teknologi digital yang diterapkan. “Mereka belajar bagaimana prosesnya dari awal, mulai dari peserta mendaftar, lalu sistem melakukan pengecekan dan pembuktian bahwa yang mendaftar bukanlah mesin, dan seterusnya sampai ke setelah lulus atau outcome-nya.”

Selain dari sisi peserta, delegasi EEF Thailand juga belajar sistem kerja sama dengan para mitra pemberi pelatihan. Prakerja memastikan para mitra memenuhi standar, struktur, modul, dan sesuai relugasi yang berlaku di Indonesia. “Termasuk dari sisi monev (monitoring dan evaluasi),” sebut Cahyo. “Pokoknya semua kita ceritakan, karena semangat kita ini berbagi sebagai sesama negara rumpun Asia Tenggara.”

Sementara pada hari terakhir, rombongan berkunjung langsung ke sejumlah mitra Prakerja, yakni Skill Academy, Dana, dan Karirmu. COO Skill Academy, Iman Usman kagum dengan keingintahuan yang besar delegasi Thailand. “Betapa terbukanya mereka dalam belajar. Mereka tentu berpikir bagaimana penerapannya nanti di Thailand,” kata Iman.

Sekitar satu jam bertamu di Skill Academy, rombongan belajar cara mengembangkan konten, proses produksi hingga evaluasi dan sistem di Skill Academy atau dikenal juga dengan Ruangguru. “Bahkan sampai pola kerja sama dengan pemerintah (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang memayungi Prakerja),” ucap Iman.

AI Specialist, Korakot Chaovavanich mengaku sangat terkesan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama tiga hari kunjungan. “Impresif,” katanya. “Prakerja merupakan program pelatihan yang lengkap untuk skilling, upskilling, dan reskillling. Bahkan ada portal lowngan kerja juga,” katanya.

Dengan latar belakang Korakot sebagai ahli Teknologi dan Informasi (IT), ia juga banyak belajar cara Prakerja menggunakan teknologi digital untuk menjalankan ekosistem. Ia berharap dapat mengembangkan sistem serupa di negaranya, dan cukup optimistis penerapannya akan berhasil lantaran masyarakat Thailand, menurut Korakot, nyaris 100 persen melek internet.

Sementara itu, Director, Office of Innovation for Learning Opportunity, Equitable Education Fund, Thantida Wongsprasong mengaku takjub dengan capaian Prakerja yang terus berinovasi dan manfaatnya kini dirasakan sekitar 17 juta masyarakat.

Ia menilai Prakerja sangat layak direplikasi oleh Thailand, mengingat sebanyak 15 persen atau 20 juta orang di sana bekerja di sektor informal yang tidak mendapat jaminan sosial. “Prakerja tidak sekadar memberi bantuan sosial, tetapi terus mengembangkan skill sehingga lebih berkelanjutan. Prakerja bukan hanya memberi ‘ikan’ tetapi memberi ‘joran’ dan itu sangat inspiratif,” ujar Thantida.

Dari hasil studi banding selama tiga hari ini, Thantida menyebut bahwa EEF akan merekomendasikan program ini kepada Perdana Menteri. “Nantinya akan ditawarkan ke kabinet, lalu jadi pertimbangan untuk membuat program baru di Thailand.”

Selama ini, imbuh Thantida, EEF sebenarnya tengah mengembangkan sebuah proyek yang menyasar pelatihan kepada pekerja informal, namun belum matang. “Kami merencanakan program agar dapat mencapai 2-3 juta rumah tangga miskin setiap tahun, atau 15-20 persen. Karena pendidikan untuk anak dan pemuda rasanya tidak cukup, mereka tidak bisa membantu Thailand keluar dari tantangan masa depan,” kata dia. (*)

Berita terkait

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

8 jam lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

2 hari lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Masuki Gelombang ke-68, Ini 5 Kiat Lolos Pendaftaran Program Prakerja

5 hari lalu

Masuki Gelombang ke-68, Ini 5 Kiat Lolos Pendaftaran Program Prakerja

Kartu Prakerja adalah program beasiswa pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

6 hari lalu

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pembukaan Pendaftaran Prakerja Gelombang 68

6 hari lalu

Jadwal Pembukaan Pendaftaran Prakerja Gelombang 68

Pendaftaran kartu Prakerja gelombang ke-67 baru saja ditutup pada 6 Mei 2024 lalu, gelombang ke-68 akan dibuka pada 17 Mei 2024 nanti

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

7 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

PNM Mekaar Beri Reward untuk Nasabah Berprestasi

10 hari lalu

PNM Mekaar Beri Reward untuk Nasabah Berprestasi

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memberikan reward studi banding kepada Ketua Kelompok Mekaar.

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

10 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

11 hari lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

12 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya