Prakerja Berbagi Pengalaman di Pertemuan Regional ASEAN

Jumat, 20 Oktober 2023 12:52 WIB

INFO NASIONAL – Indonesia dan Filipina berbagi kisah sukses menjalankan program pendidikan non-formal di negara masing-masing. Kesempatan ini terlaksana dalam acara ASEAN Regional Dialogue on Young People's Skills, Employability and Transition to Descent Work “Breaking Barriers, Building Futures” di Jakarta, 17-18 Oktober 2023 kemarin.

Program yang dijalankan dua negara ini diharapkan menjadi inspirasi untuk negara-negara ASEAN lainnya yang sedang berjuang mengatasi disrupsi pendidikan. Sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020, jumlah anak yang tidak bersekolah di dunia diperkirakan meningkat hingga 500 ribu, sebagaimana dicatat oleh Institut Statistik UNESCO (UIS) dan Pemantau Kewirausahaan Global (GEM).

Indonesia dengan Program Kartu Prakerja serta Filipina dengan Alternative Learning System (ALS) tampil dalam sesi dialog di hari pertama, Selasa, 17 Oktober di bawah tajuk “Youth and Adolescent Learning and Skills Development Through non-Formal Education In a Lifelong Learning Perspective."

Asisten Sekretaris Biro Pendidikan Alternatif Departemen Pendidikan Filipina, Marilette Almayda bercerita ALS dimulai sejak 2015, jauh sebelum pandemi Covid-19. ALS dihadirkan sebagai pengganti pendidikan konvensional, contohnya untuk komunitas masyarakat yang kesulitan mendapat pendidikan formal karena di daerah terpencil atau terkendala perekonomian.

ALS mengambil pendekatan pendidikan yang lebih informal, mendorong siswa belajar mandiri dengan jadwal pembelajaran yang fleksibel. Pengajaran biasanya dilakukan di pusat komunitas, perpustakaan, atau rumah. “Kami tidak hanya mengedukasi anak muda yang tidak sekolah, tetapi juga masyarakat marginal lainnya dari berbagai usia,” kata Marilette Almayda.

Advertising
Advertising

Ihwal tema yang diusung Dialog Regional ASEAN yakni “Breaking Barriers, Building Futures” atau menerobos batasan, menurut Marilette jika dikaitkan dengan kondisi di Filipina, yaitu mengubah persepsi masyarakat bahwa lulusan ALS hanya golongan kedua dan tidak sepadan dengan lulusan pendidikan formal. Hal ini coba dibuktikan dengan menampilkan lulusan ALS yang berhasil meneruskan pendidikan ke jenjang universitas, meraih beasiswa, ataupun diterima bekerja di pemerintahan.

Contoh lulusan ALS yang sukses terlihat pada Glaiza Bueno dari Kota Tagbilaran, Filipina, narasumber kedua yang tampil di pertemuan ini. Di usia baru 23 tahun, Glaiza memimpin Pag-asa Youth Association of the Philippines (PYAP) Tagbilaran, sebuah asosiasi yang membantu para pemuda tidak bersekolah.

Glaiza mengaku sempat frustasi karena putus sekolah. “Namun perspektif saya berubah setelah melanjutkan pendidikan di ALS. Di sini ada berbagai workshop dengan guru-guru yang sangat membantu dan membuat saya bersemangat,” ucapnya.

Glaiza lulus Sekolah Menengah Pertama ALS pada 2022. Ia juga menyelesaikan Program USAID Opportunity 2.0, Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas ALS sambil berorganisasi di PYAP.

Ia berpesan kepada semua anak muda di seluruh ASEAN agar memanfaatkan waktu dan kesempatan sebaik mungkin, sehingga dapat membangun masa depan yang lebih baik. “Beradalah di sekeliling orang yang memberi semangat. Selalu ingat bahwa tidak ada kesuksesan yang diraih dalam semalam, tetapi teruslah bermimpi dan mencoba meraihnya, karena pasti akan ada jalan,” kata dia.

Anak muda lainnya yang dihadirkan dalam pertemuan ini yaitu Lee Ayu Chuepa pendiri Akha Ama Coffee di Desa Akha Thailand. Orang tuanya pindah ke desa ini sebagai pengungsi dan membesarkan Ayu di lingkungan petani kopi.

Setelah Ayu lulus kuliah di jurusan Bahasa Inggris, ia mendirikan Akha Ama Coffee. Bukan sekadar bisnis, Akha Ama Coffee memberdayakan para petani kopi di desanya. selain meningkatkan kesejahteraan para petani, cita rasa kopi daerah tersebut menjadi istimewa dan mendunia. “Kami memulai dari usaha kecil,” ucap Ayu. “Tapi saya memaksakan diri ini agar tidak mudah menyerah.”

Semangat inilah yang ingin ditularkannya kepada seluruh anak muda ASEAN. “Jangan pernah berhenti belajar, apalagi saat kita masih muda. Buka mata selebarnya, belajar dengan berbagai cara. Untuk maju bukan hanya dari pendidikan formal,” kata dia.

Membuka kesempatan seluasnya kepada generasi muda juga menjadi semangat yang diusung Prakerja. Direktur Eksekutif PMO Prakerja, Denni Puspa Purbasari menjabarkan Pemerintah Indonesia membuat Program Kartu Prakerja untuk menjawab kebutuhan sumber daya manusia yang mumpuni.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, sebanyak 90 persen angkatan kerja tidak pernah mengikuti pelatihan untuk meningkatkan skill. Pandemi juga mengakibatkan learning loss yang semakin mengancam kualitas sdm angkatan muda Indonesia.

Selain menyediakan 1.000 pelatihan dan melibatkan lebih dari 200 penyelenggara pelatihan, setiap peserta Program Kartu Prakerja juga mendapat insentif berupa uang tunai setelah menyelesaikan program. “Peserta pelatihan membutuhkan uang untuk membeli kuota internet agar dapat mengikuti pelatihan secara online,” ujar Denii.

Prakerja bukan sekadar program yang membuka akses masyarakat mendapatkan pendidikan non-formal berkualitas. Mengusung semangat skilling, reskilling, dan upskilling, dalam platform Prakerja juga terdapat dasbor lowongan kerja. “Ada sekitar 31.000 lowongan kerja yang tersedia saat ini, dan ini terus di-update,” ucapnya.

Serupa dengan ALS milik Filipina, Prakerja juga melibatkan multi-pihak untuk terlibat sebagai mitra. Prakerja, ujar Denni, telah menjadi sebuah ekosistem yang mendukung pemajuan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) di Indonesia. “Setiap pelatihan di Prakerja merespons kebutuhan pasar industri yang terus berkembang, karena itu kami selalu siap untuk memajukan ekosistem ini,” pungkas Denni. (*)

Berita terkait

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

9 jam lalu

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

9 jam lalu

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

9 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

9 jam lalu

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 tahun memimpin Taput dengan prinsip clean government, Nikson Nababan berniat maju hanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

9 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

10 jam lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

10 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

10 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

11 jam lalu

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

Norma hukum yang dianggap ideal pada hari ini, bisa jadi dipandang memiliki banyak celah di masa depan, sehingga harus disesuaikan, direvisi atau bahkan diganti.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

12 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya