Sederet Pernyataan Menarik Surya Paloh Usai Syahrul Yasin Limpo Diduga Korupsi, Termasuk Jawab NasDem Dibubarkan

Sabtu, 7 Oktober 2023 19:09 WIB

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berada di posisi kedua sebagai ketua umum partai politik terkaya di Indonesia. Ia merupakan konglomerat media Indonesia yang memiliki sejumlah kanal seperti Metro TV, Harian Media Indonesia, hingga Lampung Post. Berdasarkan data yang dirilis oleh majalah Forbes 2021, Surya Paloh memiliki kekayaan mencapai Rp6,6 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret salah seorang kadernya, yakni Syahrul Yasin Limpo. Yang bersangkutan telah mengantarkan surat pengunduran dirinya dari posisi Menteri Pertanian ke Istana Merdeka pada Kamis Sore, 5 Oktober 2023.

“Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang dihadapi dan saya harus siap secara serius. Walau saya berharap jangan ada stigma dan persepsi yang menghakimi saya dulu,” kata Syahrul Yasin Limpo usai menyerahkan surat pengunduran diri tersebut.

Klarifikasi soal bubarkan NasDem jika ada kadernya yang korupsi

Surya Paloh mengklarifikasi pernyataannya beberapa tahun lalu yang menyebut bakal membubarkan NasDem jika ada kader yang korupsi. Ia mengatakan pernyataannya itu salah dan maknanya berbeda.

"Enggak demikian meaning-nya (artinya). Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia," kata Paloh kepada wartawan di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis sore, 3 Oktober 2023. "Itu saya salah karena memang tidak ada itu. Meaning-nya bukan begitu.”

Advertising
Advertising

Paloh mengaku pernyataannya itu hendak menegaskan semangat antikorupsi yang diusung Nasdem. Bahwa Paloh ingin kader Nasdem tak melakukan tindakan korupsi.

"Makna sesungguhnya bukan begitu. Spirit, semangat kita untuk antikorupsi enggak ada artinya kita ini kalau kader kita hanya bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Untuk apa kita punya institusi seperti ini?" ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan tak ada yang bisa menjamin kader partai untuk tidak melakukan perbuatan tercela. Apalagi jika kader tersebut sebenarnya merupakan penyusup partai. Ia pun mengoreksi pernyataannya. Bahwa dia tidak akan membubarkan Nasdem karena ada satu atau dua kader yang melakukan korupsi.

Politisasi hukum dalam kasus Syahrul

Surya Paloh enggan berkomentar banyak soal adanya politisasi hukum dalam kasus yang menjerat Syahrul. Dia menyatakan itu di luar kemampuannya. “Itu di luar kemampuan kita,” kata Paloh.

Dia menyatakan tak ada yang bisa menjamin sekaligus menggaransi sepenuhnya aparat penegak hukum tidak melakukan politisasi. Apalagi, pihaknya juga bukan penegak hukum. “Rekam jejak, kawan-kawan pers pasti lebih memahami,” kata dia.

Bakal mempengaruhi elektabilitas

Surya Paloh turut menyebutkan bahwa kasus yang menerpa NasDem bakal mempengaruhi elektabilitas partainya dan pasangan Anies-Cak Imin (AMIN). Namun, kata dia, kasus ini bisa jadi meningkatkan empati masyarakat terhadap NasDem dan pasangan AMIN.

"Salah-salah bukan memberikan efek yang negatif. Insyaallah barangkali justru akan membawa suatu empati kalau pendekatan ini terus terang dan terbuka di mana salahnya," ujar Paloh.

Paloh belum memastikan sejauh mana kasus ini akan mempengaruhi elektabilitas NasDem dan pasangan AMIN pada Pilpres 2024. Dia mengatakan masyarakat masih memiliki keinginan untuk terjadi perubahan.

"Pasti ada pengaruhnya terhadap elektabilitas partai dan AMIN, tapi sejauh mana pengaruh ini ketika masyarakat yang juga masih punya harapan membawa gerakan perubahan ini harus berjalan seperti yang diharapkan," ujar dia.

Menteri LHK tak ada hubungannya dengan kasus Syahrul

Surya Paloh memastikan kadernya Siti Nurbaya yang menduduki posisi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup masih di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. "Tentu seperti apa yang saya katakan, Mbak Baya sedang bekerja sebagaimana mestinya dengan kemampuan profesionalisme yang ada pada dirinya menjalankan misi dan tugas yang ada di dalam kabinet," kata Paloh.

Menurutnya, pengunduran diri Syahrul Yasin Limpo dari posisi Menteri Pertanian tak ada kaitannya dengan Siti Nurbaya. "Apakah Mbak Baya akan ditarik? Enggak ada kaitannya. Kita berdoa mudah-mudahan tidak terjadi. Jadi jawabannya, ya Mbak Baya bekerja sebagaimana mestinya," ujarnya.

HATTA MUARABAGJA | HAN REVANDA PUTRA | TIKA AYU | ADIL AL HASAN

Pilihan Editor: Surya Paloh Disebut Sempat Emosi Setelah Dicap Pengkhianat oleh Partai Demokrat

Berita terkait

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

43 menit lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

11 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

12 jam lalu

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

Kejati Aceh memeriksa Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Suhendri perihal dugaan korupsi penyimpangan dan pengadaan budi daya ikan kakap.

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

12 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

1 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

1 hari lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

1 hari lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Janji Bersihkan Kementerian dari Korupsi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi di lembaganya.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

1 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya