G30S: 58 Tahun Lalu, Begini Proses Evakuasi 7 Jasad Pahlawan Revolusi dari Sumur Lubang Buaya

Rabu, 4 Oktober 2023 10:55 WIB

Sugimin (tiga dari kanan) saat menarik jenazah enam jenderal dan satu perwira dari sumur Lubang Buaya, 4 Oktober 1965. (Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi G30S 1965 merupakan salah satu sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia. Walaupun sudah 58 tahun yang lalu, tetapi tragedi tersebut masih bersemayam di ingatan. Bagaimana tidak, dalam tragedi itu tujuh perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) gugur menjadi korban. Setelahnya, tujuh perwira tersebut disebut sebagai Pahlawan Revolusi

Pahlawan Revolusi tersebut ialah Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Soeprapto, Mayor Jenderal M.T. Haryono, Mayor Jenderal S. Parman, Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo, dan Letnan Satu Pierre Tendean.

Tujuh orang tersebut dijemput paksa oleh pasukan Cakrabirawa pada tengah malam menuju dini hari. Setelah dijemput paksa, mereka dibawa ke daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur. Setelah disiksa dan dibunuh, jasad mereka dibuang ke sebuah lubang sumur kecil, yang kemudian disebut sebagai sumur Lubang Buaya.


Proses Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi

Tiga hari setelah kejadian, jasad para Pahlawan Revolusi baru bisa ditemukan. Jenazah mereka ditemukan pertama kali pada 3 Oktober 1965. Lokasi para jenazah ditemukan oleh Resimen Para Anggota Komando Angkatan Darat alias RPKAD. Jenazah ditemukan dalam sumur sedalam 12 hingga 15 meter dengan diameter sekitar 0,75 meter di Lubang Buaya.

Advertising
Advertising

Melihat kondisi tersebut, keterbatasan alat menjadi kendala tim evakuasi. Akibatnya, proses evakuasi menjadi terhambat dan membutuhkan waktu yang lebih kama. Akhirnya, jenazah para Pahlawan Revolusi baru bisa diangkat seluruhnya pada 4 Oktober 1965.

Menurut catatan, setidaknya ada 11 orang yang melakukan pengangkatan jenazah tersebut, yaitu Pembantu Letnan Marinir Dua (purn) Sugimin, Winarto, Sutarto, Saparimin, J. Kandouw, A.Sudardjo, Hartono, Samuri, I. Subekti, dokter gigi Baharudin Sumarno, dan dokter tentara Kho Tjioe Liong.

Menurut Sugiman, proses pengangkatan jenazah diperkirakan berlangsung pada pukul 11.00 dan selesai pada pukul 15.00. Proses pengangkatan ini seluruhnya merupakan perintah dari Mayor Jenderal Pangkostrad Soeharto. Kelak, Soeharto menjadi presiden kedua sekaligus presiden yang paling lama menjabat dalam sejarah Indonesia.

Sugimin, kepada Tempo pada 2017, mengatakan bahwa jenazah para jenderal dalam kondisi utuh dan tidak seperti cerita-cerita yang beredar. “Semua jenazah dalam keadaan utuh. Tidak ada yang matanya dicungkil atau kemaluannya dipotong, seperti cerita yang beredar, “ terang Sugimin.

Sugimin mengatakan saat itu pasukan evakuasi awalnya hanya bisa melihat kaki para Pahlawan Revolusi yang dibuang. Hal tersebut terjadi karena jenazah dibuang dengan posisi kepala terlebih dahulu. Proses pengangkatan jenazah pun berlangsung cukup dramatis. Sebelumnya, banyak prajurit yang pingsan akibat menghirup gas yang berasal dari dalam sumur.

Selain itu, Sugimin mengungkapkan jenazah pertama yang diangkat pasukan evakuasi adalah Pierre Tendean dan yang berada di dasar sumur atau terakhir adalah D.I Panjaitan. Pasukan evakuasi juga kesusahan ketika mengangkat jenazah Ahmad Yani dan Sutoyo. Bahkan, keduanya sempat terjatuh kembali ke dasar sumur karena tali tidak kuat menopang jasad mereka.

“Jenazah dimasukkan peti dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Gatot Subroto menggunakan Panser. Setelah semua mayat terangkat, lokasi disterilkan, tidak boleh ada yang mendekat. Dijaga pasukan baret merah,” lanjut Sugimin.

Setelah seluruh jenazah Pahlawan Revolusi korban G30S diangkat pada 4 Oktober 1965, ketujuh jenazah perwira TNI AD tersebut dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 5 Oktober. Tanggal pemakaman bertepatan dengan ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-20.


ANANDA RIDHO SULISTYA | ACHMAD HANIF IMADUDDIN | M. RIZQI AKBAR

Pilihan Editor: Kronologi Penemuan dan Pengangkatan Jenazah Korban G30S di Sumur Lubang Buaya 58 Tahun Lalu

Berita terkait

Presiden Gus Dur Memulai Rotasi Panglima TNI Antarmatra Sejak 1999

12 jam lalu

Presiden Gus Dur Memulai Rotasi Panglima TNI Antarmatra Sejak 1999

TNI Angkatan Darat selalu menjadi pilihan Presiden Soeharto sebagai panglima angkatan bersenjata dan kepolisian.

Baca Selengkapnya

Perayaan HUT TNI ke-79: Parade Alutsista, Imbauan WFH, Slank dan Dewa 19 Tampil

16 jam lalu

Perayaan HUT TNI ke-79: Parade Alutsista, Imbauan WFH, Slank dan Dewa 19 Tampil

Parade alutsista menjadi bagian perayaan HUT TNI ke-79 di Monas, Jakarta, hari ini. Jauh hari sudah ada imbauan WFH. Slank dan Dewa 19 pun tampil.

Baca Selengkapnya

Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

2 hari lalu

Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Gelar Gladi Bersih Parade HUT ke-79, TNI Sebut Persiapan Hampir 100 Persen

2 hari lalu

Gelar Gladi Bersih Parade HUT ke-79, TNI Sebut Persiapan Hampir 100 Persen

HUT ke-79 TNI akan dimeriahkan dengan sejumlah pertunjukan dari trimatra TNI dan seluruh satuan militer Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

2 hari lalu

Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.

Baca Selengkapnya

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

3 hari lalu

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

Penyebab G30S masih samar hingga hari ini, tapi sebelum meletusnya peristiwa tersebut muncul gagasan Angkatan Kelima dari PKI yang ditentang TNI AD.

Baca Selengkapnya

Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

3 hari lalu

Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.

Baca Selengkapnya

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

4 hari lalu

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

Serangkaian peringatan hari nasional pada Oktober. Ada Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, Hari Sumpah Pemuda hingga Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

4 hari lalu

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

Setiap 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila, bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

4 hari lalu

Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

Tiga tahun lalu, per Kamis, 30 September 2021, sebanyak 58 pegawai KPK diberhentikan disebut karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

Baca Selengkapnya