TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan tidak ada pembahasan soal tawaran menjadi cawapres di setiap momen pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk saat dirinya menghadiri Rakernas IV PDIP.

“Oh, ndak ada, masa nawarin cawapres di tempat begitu. Nanti urusan Bu Mega yang akan menentukan jadwalnya,” kata Mahfud, Selasa, 3 Oktober 2023.

Mahfud menyebut dirinya memang telah bertemu dengan Megawati, namun tidak ada pembahasan mengenai tawaran posisi cawapres sebagai pendamping bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo.

Menurut dia, pertemuan tersebut hanya membahas mengenai konstitusi dan ideologi sesuai dengan ranah masing-masing, yaitu Megawati yang juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Tentang sejumlah survei dan pandangan pengamat yang mengungkapkan pasangan Ganjar-Mahfud memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, Mahfud enggan berkomentar lebih jauh.

Menurut dia, hal tersebut bisa bergerak dan berubah-ubah hingga jadwal pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimulai pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

“Ya itu biar berkembang lah sesuai dengan perkembangan politik kita dan mengarah pada jadwalnya nanti,” ujar Mahfud.

Nama Mahfud MD dan Khofifah masuk dalam bursa cawapres Ganjar

Nama Mahfud MD kian santer masuk dalam bursa cawapres pendamping Ganjar Pranowo yang diusung koalisi PDIP dan PPP serta sejumlah partai non parlemen. Nama Mahfud, bersaing dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy alias Rommy mengungkapkan bahwa Mahfud MD dan Khofifah telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam kesempatan terpisah.

"Nama keduanya memang beredar setelah keduanya diterima secara terbatas pada kesempatan terpisah oleh Ibu Mega (Ketua Umum PDIP)," kata Rommy dalam rilis tertulis, Senin, 2 September 2023.

Adapun Mahfud menurut Rommy juga sudah bertemu dengan Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono beberapa waktu lalu. Namun kata Rommy, di pertemuan tersebut tidak spesifik membicarakan pencawapresan.

PPP kata Rommy memahami kalau Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa adalah tokoh-tokoh NU yang sudah lebih dua dekade beredar di blantika politik nasional. "Dikenal memiliki integritas, dan berpengalaman dalam sejumlah jabatan publik," ujarnya.

Mahfud MD kata Romi, memiliki rekam jejak sebagai menteri Pertahanan di tahun 1999 dari PPP. Sedangkan Khofifah rekam jejaknya sebagai Juru bicara PPP saat menjadi anggota F-PPP di Sidang Umum MPR tahun 1997. "Yang menggemakan asas Pemilu jujur adil untuk pertama kalinya di era Orde Baru," katanya.

Rommy mengatakan PPP menjadi satu-satunya partai parlemen yang mengusung Khofifah sebagai calon Gubernur Jatim pada 2008.

PPP masih konsisten menyorongkan nama Sandiaga Uno

Rommy mengatakan bahwa partainya menghargai upaya PDIP yang memasangkan tokoh-tokoh NU sebagai bacawapres Ganjar Pranowo. Hal tersebut kata Rommy sebagai upaya dan ikhtiar pemenangan Pilpres 2024.

Namun begitu kata Rommy, PPP masih konsisten menjalankan amanah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP pada 17-18 Juni 2023, yaitu mendorong Sandiaga Uno sebagai bacawapres untuk Ganjar.

"Sandiaga tokoh nasional yang memiliki seluruh komponen objektif yang dibutuhkan mas Ganjar," kata dia.

Rommy pun mengklaim Sandiaga Uno merupakan kader NU. Sebab, kata dia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu telah memiliki kartu anggota NU yang diserahkan oleh Ketua Umum PBNU periode sebelumnya KH Said Aqil Siradj.

TIKA AYU

Pilihan Editor: Mahfud MD: Hasil Nguping Saya dengan KPK, Cak Imin Tidak Mungkin Jadi Tersangka