Abad Konsolidasi Trigatra Bangun Bahasa

Selasa, 3 Oktober 2023 17:41 WIB

INFO NASIONAL - Inilah abad ke-21 yang amat disruptif. Era disrupsi mesti membawa bangsa ini lebih solid dalam menggapai Indonesia Emas 2045. Untuk menuju titik keemasan ini, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII menggelorakan semangat berkeindonesiaan: adibasa; adiwangsa.

Adalah besar harapan akan suksesnya pelaksanaan KBI XII pada tanggal 25—28 Oktober 2023. Kongres kali ini diharapkan dapat mengkonsolidasi atau memperteguh keberadaan bahasa Indonesia di tengah keberagaman, tidak hanya dalam ragam bahasa daerah, tetapi juga bahasa asing.

Utamakan bahasa (negara) Indonesia; lestarikan bahasa daerah; kuasai bahasa asing. Begitulah Trigatra BangunBahasa yang mulai terkonsolidasi pada abad ke-21 melalui Undang-Undang (UU) No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Formasi Tiga bahasa—Indonesia, daerah, dan asing—diketahui mulai terbentuk karena kedatangan bangsa Belanda, antara lain dengan terbitnya kamus karya Frederick de Houtman pada abad ke-17.

Konsolidasi internal dan eksternal

Advertising
Advertising

Bahasa Arab—demikian pula bahasa Belanda dan bahasa lain sejenisnya, meskipun begitu dekat dengan kehidupan bangsaIndonesia—tetaplah diakui sebagai bahasa asing yang dikuasai sejak jejaknya berabad-abad silam. Selain karena bahasa asing yang demikian itu, bahasa Indonesia dapat dibentuk (dari abad ke-17 hingga abad ke-20) dan sekarang dikonsolidasi keberadaannya, juga karena bahasa daerah yang dilestarikan.Karena itulah, KBI XII amat menarik untuk dibaca sebagai peristiwa gerakan konsolidasi kebahasaan. Bahasa asing dan bahasa daerah itu keduanya bisa jadi faktor disrupsi pada abad ini.

Atas tantangan zaman pada abad ke-21, KBI XII mengangkattema besar “Literasi dalam Kebinekaan untuk KemajuanBangsa”. Makna tema kongres ini ialah bahwa literasi baca tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran tentang kebhinekaan yang menjadi fakta keindonesiaan dalam adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama. Untuk membedah tema KBI XII, telah ditetapkan 37 pemakalah terseleksi. Ihwal literasi bahasa dan sastra dibahas dalam 17 makalah. Sepuluh lainnya membahas ihwal ke-BIPA-an untuk konsolidasi eksternal dengan bahasa asing dalam konteks kebhinekaan global guna menginternasionalkan bahasa Indonesia.

Selain itu, juga terdapat sepuluh makalah yang secara khusus membahas revitalisasi bahasa daerah. Pokok bahasan ini membuka wawasan pentingnya penguatan hubungan bahasa negara dengan bahasa daerah. Wacana ini muncul, misalnya, dari makalah I Ketut Darma Laksana yang bertajuk“Pemartabatan Bahasa Negara Ruang Publik di Bali”. Pelestarian aksara Bali di ruang publik—sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Bali No. 80 Tahun 2018—perlu terkonsolidasi secara internal dengan pengarusutamaan bahasa negara dalam amanat UU No. 24 Tahun 2009.

Pendekatan Lingua Franca Plus

Pada satu sisi, bahasa Indonesia merupakan lingua franca bagi masyarakat penutur Indonesia yang amat kompleks kemajemukannya dengan keberagaman ranah pemajanan. Pada sisi lain, bahasa Indonesia terus ditingkatkan fungsinya menjadi lingua franca plus. Pada posisi ini, bahasa negara dapat dipastikan dalam kondisi solid, tidak hanya sebagai bahasa persatuan, tetapi juga sebagai penghela ilmu pengetahuan di tengah keberagaman baik pada tataran lokal maupun dunia global.

Pendekatan lingua franca plus itulah yang membuat diskusi KBI XII sangat distingtif. Dari ruang diskusi 37 makalah terseleksi, akan muncul gagasan pentingnya susur galur seluk beluk lingua franca tersebut dari masa pembibitan bahasa Indonesia. Gagasan Penting ini dapat dibaca dalam makalah Wati Istanti dan Yanuar Wijayanto tentang komparasi diksi bahasa Hindi dalam lirik lagu Bollywood dengan bahasa Indonesia serta implementasinya pada pembelajaran BIPA.

Kemiripan diksi atau kosakata bahasa Indonesia dengan bahasa Hindi—menurut laporan Wati Istanti dan Yanuar Wijayanti—terjadi karena “Indonesia dan India memiliki hubungan diplomatik yang erat dan kedekatan secara budaya”. Dalam hubungan ini, bagi bangsa Indonesia, sudah sangat akrab sebutan seperti Hindia Timur, Hindia-Belanda, dan Hindia Baru. Fakta ini menunjukkan bahwa ketika bahasa (persatuan) Indonesia terbentuk pada masa pendudukan/penjajahan Belanda, bibit-bibit kebahasaannya terlebih dahulu diperoleh juga dari bahasa Hindi, selain berikutnya dari bahasa Arab yang dikuasai hingga hari ini dalam kehidupan berbangsa dan berbahasa Indonesia.

Teruslah kuasai bahasa asing dan lestarikan bahasa daerah demi keutamaan bahasa (negara) Indonesia. Dalam kebhinekaan global dan lokal, konsolidasi Trigatra Bangun Bahasa secara berkelanjutan menguatkan penumbuhan literasi kebahasaan. Pada abad konsolidasi ini karakter/budi pekerti anak bangsaIndonesia hendak dikuatkan dan diberdayakan sebagaimanasemangat adibasa; adiwangsa yang diusung oleh peserta dan pemakalah kongres nanti.

Selamat menyambut perhelatan akbar KBI XII pada tanggal 25--28 Oktober 2023.

Maryanto Widyabasa Ahli Madya, Badan Bahasa

Berita terkait

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

9 jam lalu

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

9 jam lalu

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

10 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 jam lalu

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 tahun memimpin Taput dengan prinsip clean government, Nikson Nababan berniat maju hanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

10 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

10 jam lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

10 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

10 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

11 jam lalu

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

Norma hukum yang dianggap ideal pada hari ini, bisa jadi dipandang memiliki banyak celah di masa depan, sehingga harus disesuaikan, direvisi atau bahkan diganti.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

12 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya