Petani Lumajang Tolak Bantuan Kementan untuk Atasi Kekeringan Senilai Rp 450 Juta

Selasa, 3 Oktober 2023 13:37 WIB

Ilustrasi kekeringan. (ANTARA/Mohammad Ayudha/dok)

TEMPO.CO, Lumajang - Komunitas petani Lumajang terdampak jebolnya DAM Gambiran sepakat menolak bantuan Kementerian Pertanian untuk mengatasi kekeringan. Bantuan berupa tiga unit pekerjaan pengeboran air tanah dengan nilai total Rp 450 Juta itu dinilai akan menimbulkan masalah baru di masyarakat.

Penolakan itu tertuang dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang. Surat penolakan itu ditandatangani oleh koordinator komunitas ini yakni Firdaus M Lutfi; Ketua Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) Desa Boreng, Bambang Subakir; Ketua HIPPA Rogotrunan Zainuri dan Ketua HIPPA Blukon. M Arifin.

Terdapat sejumlah poin alasan penolakan bantuan itu antara lain, karena sumur bor tidak akan efektif untuk bisa mencukupi kebutuhan pengairan di seluruh lahan yang mencapai 350 hektare.

Disebutkan juga bantuan tersebut dikhawatirkan akan menciptakan kecemburuan sosial di antara petani. Selain itu, akan terdampak terhadap makin keringnya sumur warga selain juga akan memakan biaya operasional yang sangat tinggi.

Dalam surat itu, juga disebutkan ihwal kesulitan dalam pembagian dan pendistribusian air secara merata kepada semua lahan petani. Petani hanya membutuhkan pembangunan DAM Gambiran secara permanen.

Advertising
Advertising

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, surat penolakan tersebut sudah diserahkan langsung oleh perwakilan komunitas petani terdampak kepada DKPP pada Senin kemarin, 2 Oktober 2023.

Koordinator komunitas ini, Firdaus M Lutfi membenarkan ihwal penolakan itu. "Kami memang menolak bantuan itu. Tapi tidak berarti menghilangkan apresiasi kami terhadap niat baik Kementerian Pertanian itu," kata Lutfi kepada Tempo, Selasa, 3 Oktober 2023.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar lebih dari 350 hektare lahan pertanian di Desa Boreng, Desa Blukon dan Kelurahan Rogotrunan merupakan areal terdampak jebolnya DAM Gambiran. Ratusan hektare lahan tersebut mengalami kekeringan lantaran daerah irigasi Bireng tidak mendapatkan air dari DAM Boreng. Persoalan ini sudah terjadi bertahun-tahun dan belum terselesaikan secara tuntas.

Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur 'angkat tangan' ihwal tuntutan warga yang meminta pembangunan DAM permanen yang membutuhkan dana kurang lebih Rp 9 Miliar itu.

Persoalan yang dihadapi petani ini didengar oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Irigasi hingga kemudian mengirim utusannya untuk melakukan monitoring dan assesment. Kefas, utusan dari kementerian yang dikirim pada pekan kemarin itupun langsung bekerja dan memantau kondisi lapangan secara langsung serta menyerap informasi dan kegelisahan masyarakat.

Hanya dua hari berselang dari kedatangan utusan itu, Kementerian Pertanian langsung memutuskan untuk memberikan bantuan berupa pengeboran air tanah. Informasi yang diperoleh Tempo dari kelompok tani menyebutkan hasil komunikasi dengan utusan Kementerian, petani akan dibantu kegiatan irigasi air tanah dangkal sebanyak tiga unit, berupa anggaran Rp 150 Juta per unit. Total berarti senilai Rp 450 Juta.

Bantuan tersebut meliputi sejumlah komponen kegiatan antara lain seperti, survei geolistrik, penyusunan desain dan rencana anggaran biaya (RAB), pengeboran, pembuatan rumah pompa, instalasi listrik, pembuatan jalur distribusi air, pembelian pompa submersible.

Pekerjaan dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani. Untuk survei geolistrik dan penyusunan desain RAB menggunakan tenaga konsultan yang dibayar oleh Poktan dari anggaran Rp 150 Juta. Untuk biaya geolistrik berkisar kurang lebih Rp 4 Juta.

Pihak Kementerian Pertanian belum bisa dikonfirmasi ihwal penolakan bantuan itu.

DAVID PRIYASIDHARTA

Pilihan Editor: Hujan Buatan untuk Atasi Kekeringan, BPBD DKI Sebut Perlu Kerja Sama dengan 4 Instansi

Berita terkait

Mentan Amran Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sulsel

13 jam lalu

Mentan Amran Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sulsel

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan kepada sejumlah anak yatim dan keluarga korban banjir dan longsor Provinsi Sulawesi Selatan berupa uang pribadi sebesar 10 juta perorang.

Baca Selengkapnya

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

2 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

2 hari lalu

Pengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

2 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat membantah kesaksian empat mantan anak buahnya di lembaga itu dalam persidangan.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

2 hari lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

2 hari lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

2 hari lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

3 hari lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

3 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya