Prabowo-Ganjar Beri Sinyal Ini soal Potensi Berduet di Pilpres 2024

Jumat, 22 September 2023 10:49 WIB

Sambil menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Bandara Adi Soemarmo, Senin 24 Juli 2023, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming berbincang-bincang di ruang tunggu bandara. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo memberi sinyal terkait kemungkinan potensi berduet pada Pilpres 2024. Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan pasangan Prabowo-Ganjar bakal unggul telak dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar jika Pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon.

Lalu sinyal apa yang disampaikan Prabowo dan Ganjar terkait potensi berduet pada Pilpres 2024? Berikut pernyataan keduanya.

Prabowo: Kita dambakan persatuan dan kerukunan

Prabowo tak menolak secara terang-terangan soal kans duet dirinya dengan Ganjar di Pilpres 2024. Prabowo hanya menyinggung soal kerukunan.

"Yang kita dambakan adalah selalu persatuan, kerukunan," kata Prabowo usai acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis malam, 21 September 2023.

Prabowo berharap kondisi apa pun yang terjadi, termasuk konstelasi politik, bisa dihadapi dengan rukun dan damai. "Kita harus sejuk," kata Menteri Pertahanan itu.

Advertising
Advertising

Ia juga mengatakan bahwa hal ini pun berlaku pada siapa saja yang nantinya diberikan mandat kepercayaan oleh rakyat.

"Siapa pun yang diberi mandat oleh rakyat kita hormati," ucapnya. "Rakyat Indonesia ingin pemimpinnya rukun dan damai."

Ganjar: Semua peluang bisa terjadi

Hal senada disampaikan Ganjar. Dia mengaku tidak memiliki jarak dengan Prabowo walaupun berbeda kubu terkait Pilpres 2024.

Hal ini disampaikan Ganjar usai ditanya awak media mengenai alasannya mengunjungi markas relawan pendukungnya bernama "Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR)" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 September 2023.

Sekadar informasi, lokasi markas relawan Ganjar itu sangat dekat dengan markas relawan Prabowo bernama Rumah Pemenangan 2024 Prabowo Presiden, di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta. Jaraknya hanya berkisar sekitar 50 meter.

"Semua calon yang punya potensi berpasangan dengan saya, sama jaraknya," kata Ganjar saat ditemui di Graha Pena 98, Menteng, Kamis malam.

Sebelumnya, Ganjar juga telah membuka kemungkinan peluang berduet dengan Prabowo di Pilpres 2024.

"Kalau politik itu, sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," ujar Ganjar usai menghadiri rapat Tim Pemenangan Nasional di Gedung High End, Kebon Sirih, Menteng Jakarta Pusat, Rabu, 20 September 2023.

Prabowo-Ganjar menang telak

Dilansir dari Tempo, soal kemungkinan dua poros alias dua pasangan calon di Pilpres 2024 sebelumnya diungkapkan politikus PKB Jazilul Fawaid.

Dia menekankan pandangan soal kemungkinan dua poros itu adalah pendapatnya pribadi. Meski begitu, Jazilul memastikan Anies-Cak Imin tetap siap menghadapi skema apa pun di 2024. Anies-Cak Imin diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Partai NasDem, PKB dan PKS.

"Yang jelas pasangan AMIN mengantisipasi semua kemungkinan. Kemungkinannya kan tinggal dua; 3 poros atau 2 poros. Saya pribadi melihatnya kayaknya tinggal 2 poros. Pribadi ya ini. Bukan keputusan PKB atau apa bukan," kata dia.

Selanjutnya: Sementara pendiri LSI Denny JA mengatakan…

<!--more-->

Sementara pendiri LSI, Denny JA mengatakan lembaganya menyusun simulasi jika Pilpres 2024 dilaksanakan satu putaran yang diikuti dua pasangan capres-cawapres. Hasilnya, kata Denny, Prabowo-Ganjar unggul telak dari pasangan Anies-Muhaimin.

"Hasilnya Prabowo dan Ganjar memperoleh dukungan 64,9 persen. Sementara Anies dan Muhaimin mendapat suara 16,6 persen," kata Denny di Jakarta, Kamis, 21 September 2023.

Kemenangan terbesar dalam sejarah

Denny mengatakan jika simulasi tersebut terwujud, kemenangan Prabowo dan Ganjar dengan selisih di atas 40 persen, akan menjadi kemenangan terbesar dalam sejarah Pemilu langsung di Indonesia.

Dia juga mengatakan SBY pernah menang besar di Pilpres 2004 dan 2009, tapi kemenangannya di bawah 61 persen. Sementara Prabowo yang berpasangan dengan Ganjar, kemenangannya bisa menembus angka 62 persen.

"Bagaimana jika dibalik? Ganjar capresnya, Prabowo cawapresnya. Mereka juga tetap menang, tapi kemenangannya di angka 60 persen, sementara Anies dan Muhaimin memperoleh 20,6 persen," ujar Denny.

Meski kemenangan tersebut masih terbilang besar tapi selisih kemenangannya di bawah 40 persen, sementara jika Prabowo yang menjadi capres, selisih kemenangannya melampaui 40 persen.

"Namun, mungkinkah Ganjar bersedia mengalah menjadi cawapres saja? Jika kalkulasinya semata-mata rasional, itu mungkin. Kemenangan Prabowo sebagai capres jauh lebih telak ketimbang kemenangan Ganjar sebagai capres," katanya.

Namun, kata Denny, Pilpres adalah peristiwa politik, tentu kalkulasinya adalah kalkulasi politik, yang pastinya berbeda juga cara menghitungnya.

"PDIP misalnya, pasti merasa sebagai partai yang terbesar. Partai ini tak ikhlas jika calonnya, kadernya, petugas partainya, hanya menjadi cawapres saja. Apalagi Jika PDIP yakin Ganjar akan mengalahkan Prabowo di putaran kedua," ujarnya.

Menurut Denny, sebelum pendaftaran capres-cawapres ditutup pada 19-25 Oktober 2023, segala hal masih mungkin saja terjadi.

"Ada pameo terkenal di dunia politik: kecuali mengubah lelaki menjadi perempuan dan mengubah perempuan menjadi laki-laki, politik praktis bisa mengubah apa pun. Itu juga termasuk bisa mengubah siapa pun yang akhirnya menjadi capres dan cawapres," katanya.

TIKA AYU | ANTARA

Pilihan Editor: AHY Sebut Duet Prabowo - Ganjar Simulasi Kemungkinan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

22 menit lalu

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Maruarar Sirait menyatakan mendukung Jokowi dan Prabowo bukan karena menteri, tapi percaya mereka orang yang baik dan benar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

53 menit lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

1 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

3 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

17 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

21 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

21 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

21 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

21 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

1 hari lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya