Alasan Demokrat Mundur dari Koalisi Perubahan dan Gerindra Sebut KKIR Bubar

Sabtu, 2 September 2023 12:12 WIB

Anies Baswedan menyapa kader Partai Demokrat saat mengunjungi Kantor DPP Partai Demokrat, di Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bacawapresnya membawa dampak besar pada dinamika politik Tanah Air. Salah satu pendiri Koalisi Perubahan, Partai Demokrat memutuskan hengkang dari koalisi. Di isi lain, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, kolaborasi PKB dan Partai Gerindra, berakhir bubar.

Lantas apa alasan Partai Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan serta bubarnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya?

1. Alasan Demokrat mundur dari Koalisi Perubahan

Demokrat menyatakan mundur usai Anies Baswedan memilih Cak Imin sebagai pendampingnya. Keputusan mundur itu dirembukkan dalam rapat yang digelar di kediaman Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 1 September 2023.

Menurut Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, Partai Demokrat sebenarnya telah otomatis keluar dari Koalisi Perubahan setelah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, membuat keputusan sepihak memasangkan Anies dengan Cak Imin. Menurut Andi rapat tersebut sebenarnya hanya formalitas.

Advertising
Advertising

“Jadi memang setelah kejadian kemarin kita ditinggalkan oleh NasDem dan Anies Baswedan. Jadi tentu saja kita harus merapatkan oleh MTP, Majelis Tinggi Partai karena dalam AD/ART Partai Demokrat yaitu urusan koalisi dan pemilihan presiden adalah ranahnya majelis tinggi,” ujar Andi saat ditemui di Cikeas, Jumat.

Partai Demokrat mundur lantaran merasa dikhianati oleh keputusan menduetkan Anies dan Muhaimin Iskandar. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menyatakan mereka kecewa karena Anies sebagai capres dari Koalisi Perubahan menyetujui keputusan Surya Paloh itu. Selain itu, Riefky menyatakan Anies juga tak menyampaikan kabar itu secara langsung kepada pihaknya, melainkan melalui Anggota Tim 8, Sudirman Said.

Padahal, menurut Riefky, Anies sudah membuat keputusan untuk menjadikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai cawapres pendampingnya. Putusan itu, menurut Riefky sudah disampaikan Anies kepada seluruh pimpinan partai anggota Koalisi Perubahan pada Juni lalu. Baru-baru, dalam surat dengan tulisan tangan tertanggal 25 Agustus 2023, Anies Baswedan bahkan telah melamar AHY untuk mendampinginya di Pilpres 2023.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyapa awak media usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022. Prabowo dan Cak Imin menampilkan kekompakannya saat memimpin partai mereka masing-masing untuk mendaftar ke KPU. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

2. Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bubar

Persetujuannya Cak Imin dipinang Anies meruntuhkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR. Koalisi ini diinisiasi dan dibentuk Partai Gerindra dan PKB untuk mengusung Prabowo Subianto. Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kerja sama politik antara Gerindra dan PKB itu bubar dengan sendirinya.

“Menerima kerja sama politik dengan Partai Nasdem, sehingga otomatis menyebabkan kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir, atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya,” kata Dasco dalam rilis tertulis, Jumat, 1 September 2023.

Dasco mengatakan bahwa Gerindra pada prinsipnya menghormati sikap PKB. Pihaknya juga mengucapkan selamat berjuang, serta mengajak menghadapi pemilu dengan damai. “Bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai, agar Pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar,” ujar Dasco.

Jumat lalu, diwacanakan Gerindra akan menjumpai PKB untuk mengurai kejelasan dinamika politik ini. Dasco menyebut wacana pertemuan ini telah dibahas satu hari sebelumnya. Namun, agenda tersebut dibatalkan. Musababnya, Cak Imin meminta pertemuan tersebut dibatalkan. Hal ini lantaran kepadatan jadwal Prabowo dan Cak Imin.

“Pak Prabowo hanya bisa menerima pada hari ini jam 18.30 karena ada sejumlah kegiatan, namun kemudian dari pihak Pak Muhaimin tadi sore sekitar pukul 15.00 meminta atau kemudian memberitahu bahwa tidak ada atau tidak jadi melakukan pertemuan begitu,” katanya, Jumat, 1 September 2023.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | TIKA AYUA | LIFYA SALSABILA NOVANTI

Pilihan Editor: Masa-masa Indah Anies-AHY, Sebelum Anies Baswedan Pilih Cak Imin sebagai Bakal Cawapres

Berita terkait

Gerindra Akan Umumkan Nama Calon untuk Pilgub Jakarta Bulan Depan

6 jam lalu

Gerindra Akan Umumkan Nama Calon untuk Pilgub Jakarta Bulan Depan

Partai Gerindra mengakui kesiapan partainya menuju gelaran Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

7 jam lalu

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

PKB dinilai belum memiliki calon kandidat gubernur yang sepadan untuk bertarung dengan gubernur inkumben Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

7 jam lalu

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap pembahasan Presidential Club usulan Prabowo akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

7 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

7 jam lalu

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

Gerindra menanggapi kritik Ganjar Pranowo soal adanya politik akomodasi jika kabinet Prabowo-Gibran menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

8 jam lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

Sebelumnya Partai Gelora kencang menyuarakan penolakan PKS merapat ke Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

8 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pakar Minta Makan Siang Gratis Disediakan Rutin, Senin sampai Jumat

8 jam lalu

Pakar Minta Makan Siang Gratis Disediakan Rutin, Senin sampai Jumat

Pakar mendorong pemerintah menyalurkan makan siang gratis sebanyak lima kali per minggu kepada anak-anak secara rutin

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

10 jam lalu

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

Prabowo Subianto telah mengantongi nama kader dari Partai Gerindra untuk maju dalam gelaran Pilgub DKI Jakarta November mendatang.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Gerindra menanggapi isu penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya