Pagi Ini, Jokowi Tiba di Indonesia Usai Lawatan ke Empat Negara di Afrika
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 25 Agustus 2023 09:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, sekitar pukul 05.30 WIB hari ini, Jumat, 25 Agustus 2023. Jokowi sebelumnya melakukan lawatan ke empat negara di Afrika.
Jokowi beserta rombongan lepas landas dari Bandar Udara Internasional O.R. Tambo, Johannesburg, Afrika Selatan, pada Kamis, 24 Agustus 2023, pukul 14.35 waktu setempat atau pukul 19.35 WIB. Saat tiba di Indonesia, Jokowi disambut oleh Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI A. Daniel Chardin, dan Kapolda Sumatra Utara Irjen Agung Setya Imam.
"Selama di Afrika, Presiden menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Republik Afrika Selatan," bunyi siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat.
Selain itu, selama di Afrika Jokowi juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara yang dikunjungi, yakni Republik Kenya, Republik Persatuan Tanzania, dan Republik Mozambik.
Di Sumatera Utara, Jokowi dijadwalkan akan mengunjungi Kota Binjai untuk menyapa sekaligus memberikan bantuan kepada para pedagang. Setelah itu, Kepala Negara diagendakan meresmikan sistem pengelolaan air minum (SPAM) regional Medan-Binjai-Deli Serdang (Mebidang) dan Jembatan Aek Tano Ponggol.
Dalam penerbangan dari Afrika menuju Indonesia, Jokowi turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Indonesia masih pertimbangkan gabung BRICS
Jokowi mengatakan sampai saat ini Indonesia masih akan mengkaji serta memempertimbangkan keikutsertaannya untuk menjadi anggota BRICS. Hal ini ia sampaikan usai mengikuti KTT BRICS ke-15 di Johannesburg.
“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi pertimbangan bergabung dengan BRICS tetap dilakukan, meskipun hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS sudah sangat baik, khususnya dalam bidang ekonomi. Kepala Negara menyampaikan salah satu proses yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS adalah dengan menyampaikan surat expression of interest. Jokowi mengungkapkan hingga saat ini Indonesia belum menyampaikan surat tersebut.
“Untuk menjadi anggota baru dari BRICS suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest, semua harus menyampaikan surat itu, dan sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut,” kata Jokowi.
Dilansir dari Reuters, lebih dari 40 negara menaruh minat untuk menjadi bagian dari BRICS. Beberapa di antaranya adalah Argentina, Arab Saudi, Gabon, Iran, Kazakhstan, Komoro, Republik Demokratik Kongo, Uni Emirat Arab (UEA), dan Indonesia.
Keseriusan Indonesia untuk terlibat dalam agenda grup yang dibentuk pada 2006 lalu itu sudah terlihat sejak pertengahan 2023. Saat itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi hadir secara virtual dalam acara “Friends of BRICS” bersama 14 negara undangan lain yang diadakan di Cape Town, Afrika Selatan, pada Jumat, 2 Juni 2023.
Tak hanya itu, menurutnya, Presiden Jokowi dalam KTT G7 Outreach di Hiroshima, Jepang, Mei lalu juga mengangkat isu ekonomi global dan BRICS. “Saya harap BRICS bisa ikut mendukung langkah ini dan tidak menjadi bagian dari ketidakadilan ekonomi,” ucap Menlu Retno Marsudi.
Sementara itu, negara berpengaruh BRICS, Cina menyatakan tahun lalu bahwa pihaknya berharap dapat meluncurkan proses untuk menerima anggota baru. Dan anggota lain juga sudah menunjuk negara-negara yang dilihat tertarik untuk bergabung dengan klub.
Namun, para pejabat, Kamis, 1 Juni 2023, mengatakan, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Dan mereka tampaknya sadar untuk menimbang kebutuhan merekrut negara baru secara hati-hati.
M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Indonesia Tak Mau Tergesa-gesa Gabung BRICS