Usai Hadiri KTT BRICS di Afrika Selatan, Jokowi Kembali ke Tanah Air
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 25 Agustus 2023 08:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal bertolak menuju Tanah Air usai mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Brasil, Rusia, India, Cina (KTT BRICS) di Johannesburg, Afrika Selatan. Jokowi sebelumnya telah mengunjungi beberapa negara lain di Afrika dalam lima hari lawatannya.
Jokowi terbang dari Bandara Internasional O.R. Tambo menggunakan Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) sekitar pukul 14.35 waktu setempat atau pukul 19.35 WIB.
"Tampak melepas Presiden di bandar udara, yaitu Menteri Kehutanan, Perikanan, dan Lingkungan Afrika Selatan Barbara Creecy, Manajer Senior Departemen Hubungan Internasional dan Kerjasama (DIRCO) Afrika Selatan Sindiswa Mququ, Duta Besar RI untuk Republik Afrika Selatan Saud Purwanto Krisnawan beserta istri, serta Atase Pertahanan RI di Pretoria Kol. Mar. Burhanudin beserta istri," bunyi siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis, 24 Agustus 2023.
Jokowi dan rombongan diperkirakan akan tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara pada Jumat pagi, 25 Agustus 2023. Dalam penerbangan itu Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Indonesia masih pertimbangkan gabung BRICS
Jokowi mengatakan sampai saat ini Indonesia masih akan mengkaji serta memempertimbangkan keikutsertaannya untuk menjadi anggota BRICS. Hal ini ia sampaikan usai mengikuti KTT BRICS ke-15 di Johannesburg.
“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi pertimbangan bergabung dengan BRICS tetap dilakukan, meskipun hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS sudah sangat baik, khususnya dalam bidang ekonomi. Kepala Negara menyampaikan salah satu proses yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS adalah dengan menyampaikan surat expression of interest. Jokowi mengungkapkan hingga saat ini Indonesia belum menyampaikan surat tersebut.
“Untuk menjadi anggota baru dari BRICS suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest, semua harus menyampaikan surat itu, dan sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut,” kata Jokowi.
Dilansir dari Reuters, lebih dari 40 negara menaruh minat untuk menjadi bagian dari BRICS. Beberapa di antaranya adalah Argentina, Arab Saudi, Gabon, Iran, Kazakhstan, Komoro, Republik Demokratik Kongo, Uni Emirat Arab (UEA), dan Indonesia.
Keseriusan Indonesia untuk terlibat dalam agenda grup yang dibentuk pada 2006 lalu itu sudah terlihat sejak pertengahan 2023. Saat itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi hadir secara virtual dalam acara “Friends of BRICS” bersama 14 negara undangan lain yang diadakan di Cape Town, Afrika Selatan, pada Jumat, 2 Juni 2023.
Tak hanya itu, menurutnya, Presiden Jokowi dalam KTT G7 Outreach di Hiroshima, Jepang, Mei lalu juga mengangkat isu ekonomi global dan BRICS. “Saya harap BRICS bisa ikut mendukung langkah ini dan tidak menjadi bagian dari ketidakadilan ekonomi,” ucap Menlu Retno Marsudi.
Sementara itu, negara berpengaruh BRICS, Cina menyatakan tahun lalu bahwa pihaknya berharap dapat meluncurkan proses untuk menerima anggota baru. Dan anggota lain juga sudah menunjuk negara-negara yang dilihat tertarik untuk bergabung dengan klub.
Namun, para pejabat, Kamis, 1 Juni 2023, mengatakan, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Dan mereka tampaknya sadar untuk menimbang kebutuhan merekrut negara baru secara hati-hati.
M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Indonesia Tak Mau Tergesa-gesa Gabung BRICS