Sidang Korupsi BTS, Anak Buah Suami Puan Maharani dan Irwan Hermawan Disebut Terima Fee Rp 35 Miliar

Jumat, 25 Agustus 2023 00:22 WIB

Terdakwa mantan Menkominfo Johnny G Plate menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan menara BTS 4G BAKTI Kominfo di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 1 Agustus 2023. Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saksi tersebut yaitu Kepala Biro Perencanaan Kominfo Arifin Saleh Lubis, Auditor Utama pada Inspektur Jenderal (Irjen) Kominfo Doddy Setiadi, dan Kepala Sub Direktorat Monitoring dan Evaluasi Telekomunikasi Khusus dan Jaringan Telekomunikasi Kominfo, Indra Apriadi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Sansaine Exindo, Jemy Sutjiawan mengaku memberikan fee kepada terdakwa kasus korupsi BTS (Base Transciever Station) milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Irwan Hermawan dan tersangka kasus ini, Muhammad Yusrizki. Irwan merupakan Komisaris PT Solitech Media Sinergy sementara Yusrizki adalah Direktur Utama PT Basis Utama, perusahaan milik suami politikus PDIP Puan Maharani, Hapsoro Sukmonohadi.

Pengakuan itu dilakukan Jemmy saat menjadi saksi untuk terdakwa eks Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari Kamis, 24 Agustus 2023.

Awalnya, ketua majelis hakim Fahzal Hendri menanyakan kepada Jemmy apakah dia pernah memberikan fee kepada para terdakwa kasus korupsi BTS. Jemmy pun menjawab pernah memberikan uang dalam bentuk dolar Amerika senilai 2,5 juta atau sekitar Rp 35 miliar kepada Irwan.

"Ada (kasih fee), ke Irwan Hermawan kurang lebih Rp 35 miliar," kata Jemy saat menjawab pertanyaan hakim.

Jemmy menyebut, fee tersebut bertujuan agar perusahaannya bisa dilibatkan sebagai bagian dari pelaksana pembangunan base transceiver station (BTS) 4G Bakti Kominfo.

Advertising
Advertising

Awalnya, dia mengaku didatangi oleh Sales Director Fiberhome Technologies Indonesia, Dong Mingsong yang menyatakan akan ada proyek BTS. Jemmy mengaku diajak untuk menggarap proyek itu oleh Dong yang kemudian menyuruhnya berhubungan dengan Irwan.

"Kemudian saya hubungin pak Galumbang (terdakwa lainnya, Galumbang Menak Simanjuntak) dan saya disuruh kontak Irwan," kata Jemy.

Jemy mengatakan, alasannya menghubungi Galumbang karena dirinya mengetahui kalau Galumbang beberapa kali menjalankan proyek dari Kemenkominfo.

"Karena setau saya dia (Galumbang) yang paling banyak kegiatan di Kominfo, tapi dia bilang sudah nggak main lagi, terus saya suruh kontak Irwan," kata Jemy.

Irwan berjanji membantu konsorsium Fiberhome untuk memenangkan tender

Irwan, menurut Jemmy, berjanji untuk membantu memenangkan konsorsium Fiberhome dalam proyek itu. Jemy pun menyatakan berinisiasi untuk memberikan sebagian dari keuntungannya kepada Irwan apabila konsorsium Fiberhome memenangkan tender.

"Initiate (niat)-nya setengah dari margin saya. Saya dapat untung kurang lebih Rp 100 miliar dari proyek ini," kata Jemy.

Jemy mengatakan, pemberian dilakukan secara bertahap mulai dari pertengahan 2021 hingga pertengahan 2022.

Selanjutnya, uang untuk anak buah suami Puan

<!--more-->

Hakim pun mencecar Jemmy soal pemberian fee untuk Muhammad Yusrizki yang merupakan anak buah suami Puan Maharani, Hapsoro Sukmonohadi. Yusrizki saat ini masih berstatus tersangka karena berkasnya belum diserahkan ke pengadilan.

Jemmy awalnya mengaku tak tahu soal fee untuk Yusrizki. Setelah didesak, dia pun mengaku memberikan uang dalam jumlah yang sama seperti yang dia serahkan kepada Irwan. Jemmy pun menyatakan uang untuk Yusrizki itu atas permintaan dari Irwan

"Ada (fee juga). Tapi Irwan yang minta untuk Yusrizki, kurang lebih jumlahnya sama Rp 35 miliar," kata Jemy.

Meskipun demikian, Jemmy tak menjelaskan secara detail kenapa dia harus memberikan uang kepada Muhammad Yusrizki. Hakim pun tak mencecar Jemmy lebih lanjut soal ini.

PT Sansaine Exindo merupakan salah satu subkontraktor dari konsorsium Fiberhome yang memegang proyek pembangunan BTS Paket 1 (Sumatera, Nusa Tenggara, dan Kalimantan) dan Paket 2 (Sulawesi dan Maluku). Total nilai proyeknya mencapai Rp 2.940.870.824.490.

Nama Jemy sebelumnya pernah disebut oleh Irwan Hermawan dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Kejaksaan Agung. Dia sempat dicekal oleh Kejaksaan Agung untuk bepergian ke luar negeri bersama 23 orang lainnya sejak Januari 2023. Jemy juga sempat mengembalikan uang senilai Rp 38,5 miliar pada bulan Maret 2023 lalu.

Tapi, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana enggan memberikan komentar perihal detail uang dan alasan pengembaliannya dengan alasan itu merupakan substansi perkara.

"Itu substansi perkara," kata Ketut, Kamis, 22 Juni 2023.

Dalam kasus korupsi BTS ini, Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan total 7 orang tersangka. Selain empat orang yang namanya telah disebut di atas, terdapat tiga tersangka lainnya, yaitu: Direktur Utama Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Telekomunikasi (Bakti) Kominfo Anang Achmad Latif, Tenaga Ahli lembaga Human Development Universitas Indonesia (HuDev UI) Yohan Suryanto, dan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera Windy Purnama.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Berita terkait

Puan Maharani Klaim Ada Peningkatan Kinerja dan Citra DPR di Bawah Kepemimpinannya

1 hari lalu

Puan Maharani Klaim Ada Peningkatan Kinerja dan Citra DPR di Bawah Kepemimpinannya

Puan Maharani menyebutkan mekanisme dan cara-cara yang dilakukan DPR dalam membuat undang-undang juga mesti diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Sebut Persiapan Pelantikan Anggota DPR Terpilih Sudah 90 Persen

1 hari lalu

Puan Maharani Sebut Persiapan Pelantikan Anggota DPR Terpilih Sudah 90 Persen

Pelantikan anggota DPR dijadwalkan pada Selasa, 1 Oktober 2024 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Sebut Lokasi Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Jadi Soal

1 hari lalu

Puan Maharani Sebut Lokasi Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Jadi Soal

Puan menyebut bahwa Megawati dan Prabowo tetap dalam komunikasi yang intensif

Baca Selengkapnya

Ketua DPR Puan Maharani Teken MoU Kerja Sama dengan Ketua Parlemen Papua Nugini

1 hari lalu

Ketua DPR Puan Maharani Teken MoU Kerja Sama dengan Ketua Parlemen Papua Nugini

MoU tersebut, kata Puan Maharani, merupakan kesepakatan untuk melakukan dialog politik yang terlembaga antarparlemen kedua negara.

Baca Selengkapnya

Respons Puan Maharani soal Isu Bakal Gantikan Gibran Jadi Wapres

1 hari lalu

Respons Puan Maharani soal Isu Bakal Gantikan Gibran Jadi Wapres

Jhon menyebut, nama Puan Maharani masuk dalam daftar pengganti Gibran.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Rencana Penambahan Komisi di DPR: Dari Puan Maharani hingga Cak Imin

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Rencana Penambahan Komisi di DPR: Dari Puan Maharani hingga Cak Imin

Cak Imin mengatakan pembentukan komisi baru di DPR baru sampai tahap lobi-lobi antarfraksi.

Baca Selengkapnya

Eriko Yakini PDIP Akan Dukung Puan Maharani Jadi Ketua DPR Lagi

1 hari lalu

Eriko Yakini PDIP Akan Dukung Puan Maharani Jadi Ketua DPR Lagi

Eriko Sotarduga menyakini PDIP akan mendukung Puan Maharani untuk kembali menjabat sebagai ketua DPR RI pada periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Puan Sebut Pemecatan Tia Rahmania Tak Ada Kaitan dengan Kritik kepada Nurul Gufron

1 hari lalu

Puan Sebut Pemecatan Tia Rahmania Tak Ada Kaitan dengan Kritik kepada Nurul Gufron

Ada dugaan pemecatan Tia Rahmania disebabkan karena dirinya mengkritik Wakil Ketua KPK. Puan Menepis kabar tersebut.

Baca Selengkapnya

Puan PDIP Beri Penjelasan soal Tempat Pertemuan Prabowo-Megawati

2 hari lalu

Puan PDIP Beri Penjelasan soal Tempat Pertemuan Prabowo-Megawati

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut pertemuan antara Prabowo-Megawati menunggu waktu yang tepat. Mengenai tempat pertemuan, Puan bilang begini.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Pastikan Rapat Paripurna Terakhir 30 September 2024

2 hari lalu

Puan Maharani Pastikan Rapat Paripurna Terakhir 30 September 2024

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, rapat paripurna terakhir akan dilaksanakan 30 September 2024. Sehari setelahnya pelantikan anggota DPR baru.

Baca Selengkapnya