Skema Kemitraan Dalam UU Cipta Kerja Pastikan Pembangunan Ekonomi Bangsa Sesuai Falsafah Pancasila

Selasa, 22 Agustus 2023 12:31 WIB

INFO NASIONAL - Kemitraan antara usaha mikro, kecil, dan menengah dengan usaha besar dapat membantu memenuhi salah satu mandat Undang-Undang Cipta Kerja untuk menghapus angka kemiskinan ekstrem di Indonesia. Sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden dalam Rapat Terbatas Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan pada tanggal 4 Maret 2021, agar kemiskinan ekstrem (extreme poverty) pada 2024 dapat mencapai 0%, maka diperlukan upaya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem yang harus dilakukan secara terintegrasi diantaranya melalui akselerasi implementasi skema kemitraan.
Pakar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Gunawan Sumodiningrat, mengatakan, Pancasila sebagai pedoman Bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, menyatakan salah satunya adalah Pemerintah Negara Indonesia harus memajukan kesejahteraan umum dengan segala upayanya melalui langkah-langkah kebijakan yang konkret seperti kemitraan.
"Memang ada berbagai macam pemahaman kemitraan, ada kemitraan yang transisional, ada kemitraan transaksional, dan macem-macem itu sifat manusia yang berbeda-beda. Tapi, harus menjadi satu Bhineka Tunggal Ika," kata Gunawan dalam wawancara bertema Kemitraan dan Perekonomian Sesuai Falsafah Pancasila, yang disiarkan di YouTube Satgas Cipta Kerja, Senin, 14 Agustus 2023.
Menurutnya, hal ini sudah menunjukan kemitraan dengan paham Pancasila bahwa manusia hidup tidak bisa sendiri. Kemitraan yang pertama yakni kemitraan manusia dengan Tuhannya. Kedua, kemitraan manusia dengan sesama manusia.
"Untuk mengoptimalkan pola-pola kemitraan ini yang pertama adalah perubahan pola pikir, sadar bahwa manusia itu paling sempurna, pembangunan itu dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, jadi yang membangun itu rakyatnya," ujarnya.
Menurutnya, rakyat bersama-sama membentuk pemerintahan. Karena itu, pemerintah itu bentukan rakyat, agar cita-cita bersama dapat tercapai, maka perlu ada kemitraan karena manusia atau masyarakat tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri.
"Kalau dalam ekonomi namanya mekanisme pasar, mekanisme pasar itu gagal, maka membentuklah pemerintahan untuk bisa menjaga keseimbangan. Jadi pemerintah harus memahami Pancasila dengan benar, dari segi filsafat dulu," kata Gunawan.
Pemerintah harus bisa menyadarkan masyarakat untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Sebab, pemerintah hanya melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat. "Jadi pemerintah tugasnya memfasilitasi saja," ujarnya.
Menurut Gunawan, Undang-undang Cipta Kerja merupakan suatu UU yang menciptakan kesempatan kerja.
"Artinya orang hidup itu harus kerja, harus untung, harus nabung, tabungannya jadi investasi, investasinya jadi teknologi, teknologinya untuk inovasi, inovasi untuk pertumbuhan yang lebih tinggi. Itu yang ditanamkan. Jadi mengubah dulu mindsetnya," kata dia.(*)

Berita terkait

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

5 jam lalu

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

5 jam lalu

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

5 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

5 jam lalu

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 tahun memimpin Taput dengan prinsip clean government, Nikson Nababan berniat maju hanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

5 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

6 jam lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

6 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

6 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

7 jam lalu

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

Norma hukum yang dianggap ideal pada hari ini, bisa jadi dipandang memiliki banyak celah di masa depan, sehingga harus disesuaikan, direvisi atau bahkan diganti.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

8 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya