AMMTC ke-17 Sepakati 4 Deklarasi Penanggulangan TPPO, Terorisme, dan Penyelundupan Senjata

Senin, 21 Agustus 2023 22:00 WIB

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan saat rilis kasus TPPO jaringan internasional di Gedung Bareskrim, Jakarta, Selasa 27 Juni 2023. Satgas TPPO Polri mengungkap 4 kasus TPPO jaringan internasional, diantaranya pengungkapan jaringan TPPO dengan modus mengirimkan pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke Arab Saudi dan Jepang serta perdagangan anak di Sulawesi Tengah dan Bekasi dengan mendapat keuntungan mencapai Rp23 juta per orang. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, telah menyepakati 4 deklarasi yang menjadi isu utama pada pertemuan ini, Senin, 21 Agustus 2023.

4 deklarasi ini merupakan upaya lebih kuat untuk memberantas kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO, terorisme, dan penyelundupan senjata, di antara negara-negara ASEAN. Dekalarasi akan mewujudkan percepatan dan peningkatan efektivitas penegakan hukum kasus-kasus kejahatan transnasional tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan, mengatakan 3 dari 4 deklarasi ini merupakan inisiasi dari Indonesia. Sedangkan satu deklarasi lainnya merupakan inisiasi dari Kamboja.

“Deklarasi ini menjadi tonggak bagi negara-negara anggota ASEAN dalam bekerja sama menyelaraskan berbagai perundang-undangan, kebijakan, dan praktik penegakan hukum yang terkait penanggulangan TPPO, Terorisme dan penyelundupan senjata,” kata Ramadhan dalam keterangan resmi, Senin, 21 Agustus 2023.

Selain penegakan hukum, deklarasi juga akan membahas upaya perlindungan dan memberikan dukungan kepada korban dan saksi, serta membangun sistem Peringatan Dini dan Respons untuk mencegah radikalisasi dan ekstremisme kekerasan.

Advertising
Advertising

Deklarasi pertama adalah Deklarasi Labuan Bajo tentang Memajukan Proses Penegakan Hukum dalam Memerangi Kejahatan Transnasional (Labuan Bajo Declaration on Advancing Law Enforcement Process in Combating Transnational Crime).

Ramadhan menuturkan deklarasi ini bertujuan sebagai upaya untuk meningkatkan dan memperkuat kerja sama penegakan hukum yang sudah terjalin selama ini di kawasan ASEAN dalam menghadapi tantangan kejahatan transnasional kedepan.

Kedua, Deklarasi ASEAN tentang Penguatan Kerja Sama dalam Melindungi dan Membantu Saksi dan Korban Kejahatan Transnasional (ASEAN Declaration on Strengthening Cooperation in Protecting and Assisting Witnesses and Victims of Transnational Crime).

Deklarasi ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama negara-negara ASEAN dalam memberikan perlindungan terhadap saksi dan korban kejahatan transnasional, khususnya TPPO dan terorisme, agar saksi dan korban kejahatan tersebut mendapatkan perlindungan yang adil.

Deklarasi ketiga adalah Deklarasi ASEAN tentang Pengembangan Kemampuan Peringatan Dini dan Respons Dini Regional untuk Mencegah dan Melawan Maraknya Radikalisasi dan Ekstremisme Kekerasan (ASEAN Declaration on Developing Regional Early Warning and Early Response (EWER) Capability to Prevent and Counter the Rise of Radicalisation and Violent Extremism (PCRVE)).

Deklarasi ini untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan para penegak hukum melalui sistem peringatan dini dan respon dini terhadap kejahatan yang dihadapi.

Terakhir, Deklarasi ASEAN tentang Penyelundupan Senjata (ASEAN Declaration on Arms Smuggling) yang merupakan inisiasi dari Kamboja. Deklarasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan komitmen negara-negara ASEAN dalam kerja sama penanggulangan penyelundupan senjata.

“Penyusunan Deklarasi Labuan Bajo sejalan dengan visi dan tujuan Cetak Biru Komunitas Politik-Keamanan ASEAN 2025 (ASEAN Political-Security Community Blueprint 2025),” ujar Ramadhan.

Dalam konteks ini, kerja sama regional yang kuat dalam mengatasi dan melawan kejahatan transnasional menjadi agenda utama. Selain itu, hal-Hal lain yang menjadi dasar penyusunan Deklarasi Labuan Bajo adalah perjanjian-perjanjian penting yang sebelumnya telah terjalin seperti ASEAN Mutual Legal Assistance Treaty (MLAT), ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT), dan ASEAN Convention on Trafficking in Persons (ACTIP), termasuk Bali Work Plan untuk counter terrorism dan Bohol Work Plan untuk anti-TPPO.

Ramadhan menuturkan Deklarasi Bajo mengingatkan kembali komitmen negara-negara ASEAN terhadap perjanjian-perjanjian ini guna memperkuat kerja sama regional dalam mengatasi kejahatan transnasional.

“Deklarasi Labuan Bajo diharapkan dapat mengantisipasi penyelesaian Traktat Ekstradisi ASEAN sebagai langkah konkret dalam memperkuat kerangka hukum regional dalam menghadapi kejahatan lintas batas,” ujarnya.

Melalui Deklarasi Labuan Bajo, kata Ramadhan, negara-negara anggota ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi, pertukaran informasi yang aman, dan kerja sama dalam mengidentifikasi, menyelidiki, dan menindak kejahatan transnasional. Deklarasi ini juga menunjukkan tekad negara-negara untuk menjaga keamanan dan stabilitas wilayah ASEAN melalui upaya penegakan hukum yang efektif dan terkoordinasi.

Berita terkait

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

3 hari lalu

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Menengok Keindahan Pulau Padar

8 hari lalu

Menengok Keindahan Pulau Padar

Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur memiliki pesona keindahan alam. Kayak menjadi destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Pasar Kuliner Labuan Bajo Menjadi Zona Halal

9 hari lalu

Pasar Kuliner Labuan Bajo Menjadi Zona Halal

LPPOM MUI memasang plang sertifikasi halal di kawasan Pasar Kuliner Labuan Bajo.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

11 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

11 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

12 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

12 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

19 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

23 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya