Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Dorong BPK Audit Program Food Estate

Senin, 21 Agustus 2023 10:18 WIB

Ketua Dewan Pembina Relawan Juragan TB Hasanuddin didampingi Ketua Relawan Juragan Wilayah Kota Depok Mohammad Sholeh dan Bendahara DPC PDIP Kota Depok Yuni Indriani usai deklarasi di Kampung Wisata Goes RT. 1 RW. 1 Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Depok, Ahad, 4 Juni 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tubagus Hasanuddin, mendorong agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit program Food Estate atau lumbung pangan yang dianggap gagal. Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal program Food Estate, yang berada di bawah naungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dilingkupi kepentingan pribadi dalam implementasinya.

Alih-alih ramai menjadi pro dan kontra, TB Hasanuddin menyarankan agar BPK mengaudit program Food Estate Kemenhan. Sebab, Hasanuddin mengatakan program tersebut gagal membuahkan hasil dan demi transparansi anggaran.

“Daripada kita ribut dan sebagainya, sudah kan jadi pro dan kontra ya, dan dianggap nih dipolitisir, sudah mending turunkan BPK,” kata Hasanuddin kepada Tempo, Ahad, 20 Agustus 2023.

Hasanuddin mempertanyakan kenapa Kementerian Pertahanan tidak melakukan survei atau kajian terlebih dahulu terkait program tersebut. Apalagi, kata Hasanuddin, Kemenhan menjalankan program Food Estate yang tidak sesuai tugas pokok dan fungsinya. Hal ini, kata dia, berdampak pada penggelontoran anggaran dari Kementerian Keuangan.

“Tujuan Food Estate itu menurut hemat saya bagus. Tetapi para pelaksananya tidak bagus, terutama yang ada di Kemenhan. Kan menanamnya gagal, kenapa tidak disurvei dulu kan banyak para ahli itu, atau kenapa tidak di tempat lain,” ujar Hasanuddin.

Advertising
Advertising

Hasanuddin mengatakan Komisi I DPR sebetulnya bisa menunjuk BPK untuk memeriksa program Food Estate. Namun ia mengungkapkan penunjukan BPK harus melalui rapat Komisi yang seluruhnya sepakat membuat kesimpulan menunjuk BPK.

“Harus ada persetujuan dari semua, dalam rapat komisi. Kalau tidak setuju ya sudah enggak usah, enggak bisa,” ujar Hasanuddin.

Sebelumnya Hasto menyinggung PT Agro Industri Nasional (Agrinas) sebagai pelaksana program Food Estate. Menurut Hasto, perusahaan ini diisi oleh orang yang berhubungan dengan Prabowo.

"Vested of interest, sehingga dibentuk misalnya PT Agrinas yang diisi oleh sahabat-sahabat dan juga (anggota) partai-partai politik yang seharusnya tidak ikut campur tangan dalam menggunakan anggaran dari negara," kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jalan Lenteng Agung Raya, Jakarta Selatan, Kamis, 17 Agustus 2023.

Berdasarkan penelusuran Tempo pada 2021, PT Agrinas memiliki lahan seluas 60 hektare di Desa Kertarahayu, Bekasi, Jawa Barat. Di lahan tersebut terdapat papan nama dengan tulisan, "Tim Kajian Krida Karya Semesta Kementerian Pertahanan Republik Indonesia."

Dalam akta pendirian perseroan pada 3 April 2020 tertulis pemilik perusahaan itu adalah Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YYSDP). Pengurus Yayasan tersebut di antaranya merupakan orang-orang yang terafiliasi dengan Partai Gerindra, partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Hasto menyebutkan bahwa PDIP pada dasarnya sangat mendukung program Food Estate tersebut. Karena menurut Hasto, program itu bertujuan untuk menciptakan kedaulatan di bidang pangan. "Jadi kebijakan dari bapak presiden itu bagus hanya implementasinya sama dengan infrastruktur itu bagus. Nah kebijakan bagus, implementasinya tidak baik," kata Hasto.

Sampai kini, kata Hasto, partainya tengah melakukan kajian-kajian lebih lanjut perihal Food Estate ini. Bahkan menurut pengakuan Hasto, pihaknya dibantu Non Govermental Organtion (NGO) melakukan kajian.

Sebelumnya, Hasto juga menyinggung bahwa proyek Food Estate yang masuk dalam kategori kejahatan lingkungan. "Dalam praktek pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan Food Estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," kata Hasto di Bogor, pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Mengacu pada Perpres Nomor 108 Tahun 2022 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2023, Food Estate masuk ke dalam prioritas strategis dan pemerintah memberi anggaran sebesar Rp 235,46 miliar. Dalam hal ini proyek Food Estate atau lumbung pangan yang sedang digarap pemerintah Jokowi merupakan tanggung jawab Menhan Prabowo Subianto.

EKA YUDHA SAPUTRA | TIKA AYU

Pilihan Editor: Gerindra Sebut Kritik Food Estate Muncul Lantaran Elektabilitas Prabowo Tinggi

Berita terkait

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

4 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

4 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kawanan Begal Motor di Bekasi Dibekuk Polisi, Tiga Masih Buron

5 jam lalu

Kawanan Begal Motor di Bekasi Dibekuk Polisi, Tiga Masih Buron

Korban, Angga, sempat menangkis senjata tajam yang dibawa begal motor itu dengan tangan.

Baca Selengkapnya

Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

5 jam lalu

Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

Selain diusung PDIP, Rohmi juga didukung Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah di Pilgub NTB.

Baca Selengkapnya

Kritik terhadap DPR yang Melakukan Revisi Undang-undang di Akhir Masa Jabatan

6 jam lalu

Kritik terhadap DPR yang Melakukan Revisi Undang-undang di Akhir Masa Jabatan

Langkah DPR merevisi sejumlah undang-undang menjelang akhir masa jabatan menuai kritik.

Baca Selengkapnya

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

6 jam lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

6 jam lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

6 jam lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Usai Bahas Kenaikan UKT dengan DPR, Kemendikbud Akan Evaluasi Permendikbud Soal SBOPT

6 jam lalu

Usai Bahas Kenaikan UKT dengan DPR, Kemendikbud Akan Evaluasi Permendikbud Soal SBOPT

Kemendikbud memberikan penjelasan mengenai kenaikan UKT yang didasarkan pada Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Beragam Penolakan terhadap Revisi Keempat UU MK

6 jam lalu

Beragam Penolakan terhadap Revisi Keempat UU MK

Revisi UU MK dinilai sebagai autocratic legalism, yaitu penggunaan instrumen hukum untuk kepentingan kekuasaan.

Baca Selengkapnya