Atase Polisi KBRI Berlin Ungkap Kejahatan Siber Ticket Hunter yang Dihadapi Mahasiswa di Jerman

Reporter

Ayu Cipta

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 10 Agustus 2023 09:00 WIB

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Atase Kepolisian Kedutaan Besar Indonesia Republik Indonesia (KBRI) Wilayah Berlin Komisaris Besar Polisi Shinto Silitonga membeberkan beberapa permasalahan hukum para mahasiswa baru yang terjadi dalam semester pertama tahun 2023 di Jerman.

Di antaranya, menurut Shinto masalah yang serius dialami mahasiswa mulai dari kasus kejahatan siber ticket hunter yang menjual tiket pesawat sangat murah. "Namun ternyata tiket-tiket itu tidak dapat di-issued," kata Shinto.

Sehingga kasus kejahatan siber tiket hunter itu berdampak pada 530 korban yang dominasi WNI di hampir seluruh Jerman. Akibat kejadian itu kerugian yang diderita mencapai setara dengan Rp 10,5 miliar.

Tindak pidana lain yang terjadi adalah terkait penyebaran konten pornoaksi anak di Aachen, pembuatan konten porno public figure remaja yang menggunakan aplikasi dan disebarkan di media sosial, kasus bunuh diri mahasiswa dan program au pair (ikut dalam keluarga warga lokal) di selatan Jerman.

"Termasuk masalah hukum lain adalah pergerakan kelompok intoleran yang menyasar ke mahasiswa baru untuk direkrut dengan cara yang sistematis dan halus," kata Shinto kepada Tempo melalui sambungan seluler.

Advertising
Advertising

Shinto mengatakan sebagai antisipasi terhadap masalah hukum yang mengemuka di Jerman itu maka pentingnya wadah seperti Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).

“PPI bisa menjadi wadah untuk mahasiswa baru berkomunikasi, berkonsultasi dan bersama mencari solusi agar permasalahan di atas tidak terjadi," kata Shinto.

Sebab para mahasiswa baru ini saat awal datang dihadapkan pada gegar budaya atau shock culture. "Mereka saat awal datang tentu masih berupaya keras menghadapi shock culture,“ kata Shinto.

Shinto mengatakan PPI Berlin sebelumnya menyelenggarakan Acara Temu PPI Wilayah KBRI Berlin. Diselenggarakan di KBRI Berlin pada pukul 15.00 – 18.00 CET, acara dihadiri oleh 52 peserta dari pengurus PPI Berlin, Thringen, Halle, Leipzig, Greifeswald, Brandenburg, Anhalt, Dresden dan Rostock.

Selain Shinto mengisi materi dalam acara tersebut yaitu Atase Pendidikan dan Kebudayaan Profesor Andi Marwan, Atase Pertahanan Kol Infanteri Budi Wibowo dan Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Satriyo Pringgodhani.

Untuk itulah maka Satriyo Pringgodhani mengingatkan pentingnya mahasiswa baru untuk mengisi aplikasi Lapor Diri sehingga keberadaannya di Jerman dapat terus diikuti oleh kantor perwakilan Indonesia.

“Dengan lapor diri, kami di KBRI akan dapat membangun komunikasi dengan mahasiswa Indonesia di Jerman untuk membantu dan melayani dalam proses adaptasi juga selama mahasiswa mengikuti studi,“ kata Dani melalui siaran pers diterima Tempo.

Selama ini Dani mengatakan sejumlah masalah dihadapi oleh tidak hanya mahasiswa tapi juga warga Indonesia di Jerman lainnya. Termasuk permasalahan yang disampaikan Shinto Silitonga.

Adapun Andi Marwan mengapresiasi pelaksanaan Acara Temu PPI yang digelar oleh pengurus PPI Berlin. “Tugas berat bagi pengurus PPI untuk dapat menarik minat mahasiswa dan peserta ausbildung sehingga bersedia ikut ambil bagian dalam keanggotaan dan kegiatan di PPI,“ kata Andi Marwan.

Dalam perspektif KBRI, menurut Andi Marwan, tentu saja para mahasiswa dan peserta ausbildung yang mengikuti program studi di Jerman dinilai menjadi aset sekaligus investasi SDM Indonesia yang dapat diberdayakan untuk melanjutkan pembangunan di Indonesia pada waktu yang akan datang.

"Oleh karena itu penting untuk terus dikawal agar tidak jatuh dalam masalah dan dapat menyelesaikan studinya,"kata Marwan.

Kolonel Infanteri Budi Wibowo menyampaikan bahwa salah satu bentuk bela negara mahasiswa dapat diaktualisasikan dengan prestasi di tempat pendidikan masing-masing, menyelesaikan studinya dengan waktu yang cepat dan hasil yang membanggakan.

“Bela negara tidak dimaknai hanya dengan siap sedia menghadapi musuh negara, namun dapat diimplementasikan di bidang masing-masing, seperti berprestasi dalam pendidikannya, ini yang harus menjadi motivasi,“ kata Budi.

Pada kesempatan yang sama, pejabat KBRI juga menyambut baik terbentuknya kepengurusan baru PPI di Dresden dan Rostock. Pembentukan PPI baru tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara dan perkenalan pengurus baru kepada audiens.

Acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian Koja Baduy dari Atase Kepolisian, produk budaya berupa tas yang dibuat dari akar kayu oleh Suku Baduy di Banten. “Mari perkenalkan budaya lokal di Banten ke komunitas internasional di tempat studi masing-masing, sehingga semakin banyak orang mengenal budaya Indonesia,“ ujar Shinto Silitonga.

Pilihan Editor: Lemhanas Usul Pembentukan Angkatan Keempat: Angkatan Siber

AYU CIPTA

Berita terkait

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

23 jam lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

4 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

4 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

7 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

10 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

10 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

10 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya