Alasan Mereka Hengkang dari PSI, Guntur Romli: Tanda-tanda Koalisi dengan Prabowo

Rabu, 9 Agustus 2023 09:22 WIB

Politukus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menjadi Ketua Umum Ganjarian Mohamad Guntur Romli saat deklarasi Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Relawan Ganjarian dibentuk untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI terpaksa kehilangan tiga kadernya sekaligus baru-baru ini. Mereka adalah Dwi Kundoyo, Estugraha dan Mohamad Guntur.

Ketiganya hengkang usai kunjungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI pada Rabu, 2 Agustus 2023 lalu. Dalam persamuhan itu, Prabowo mengaku mengajak PSI gabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

“Oh iya (ajak PSI ke KIR). Kita tentunya ingin mengajak semua kekuatan merah putih, semua kekuatan Indonesia untuk bekerja sama,” kata Prabowo di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Agustus 2023.

Lantas apa alasan Dwi Kundoyo, Estugraha dan Mohamad Guntur keluar dari PSI?

1. Dwi Kundoyo dan Estugraha

Advertising
Advertising

Usai kunjungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI, Dwi Kundoyo dan Estugraha selaku caleg PSI untuk DPRD DKI Jakarta dan Kota Bogor menyatakan mundur dari partainya. “Saya sekaligus menyatakan mundur sebagai caleg dan keluar dari PSI, dari keanggotaan PSI,” ujar Dwi dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023, dilansir dari ANTARA.

Keduanya menilai PSI sudah bermain mata dan mulai dekat dengan bakal calon presiden (capres) Gerindra Prabowo Subianto. Padahal, sambung dia, dirinya tertarik berjuang bersama PSI, karena parpol tersebut, berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diadakan pada Oktober 2022, menetapkan bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.

“Kehadiran Prabowo ke DPP PSI, yang disambut hangat buat saya sudah mencederai semangat dan pandangan perjuangan saya selama ini,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ganjarian Spartan ini.

2. Mohamad Guntur Romli

Mohamad Guntur Romli menyatakan mundur lebih dulu pada Sabtu, 5 Agustus 2023. Keputusan tersebut, kata dia, karena ingin fokus mengabdi sebagai Ketua Umum Ganjarian Spartan. “Iya, betul (resmi keluar PSI per hari ini). Saya fokus sebagai Ketua Umum Ganjarian Spartan,” kata Guntur dikonfirmasi ANTARA via pesan singkat dari Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2023.

Sementara itu, dalam siaran persnya, Guntur Romli mengatakan alasan dirinya keluar adalah karena adanya sinyal kedekatan antara PSI dan bakal Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Guntur mengaku tak pernah diberi tahu ataupun diberi penjelasan oleh pengurus PSI terkait kehadiran Prabowo di DPP PSI, pada Rabu, 2 Agustus lalu.

“Alasan yang sebenarnya saya akhirnya memutuskan keluar dari PSI adalah kehadiran Prabowo di DPP PSI dan ‘tondo-tondo’ koalisi PSI dengan Prabowo itu tanpa dibuka terlebih dahulu ruang diskusi dan perdebatan karena terkait nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sama-sama kita perjuangkan selama ini,” kata dia.

Sementara itu, menukil Majalah Tempo edisi Ahad, 6 Agustus 2023, rencana PSI menyokong Prabowo membuat lingkup internal partai itu terbelah. DPD PSI Rembang, Jawa Tengah, bersiap membelot jika partai beralih mendukung Prabowo. Sikap itu telah dirembukkan di grup internal pengurus. Ketua DPD PSI Rembang Yan Chrisna menuturkan, calon anggota legislatif di daerah pemilihan Rembang waswas perolehan suara mereka tergerus seumpama PSI tak mengusung Ganjar.

“Di sini mayoritas konstituen PSI masih mendukung Ganjar,” ujar Yan saat dihubungi, Jumat, 4 Agustus lalu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID I IMA DINI SHAFIRA

Pilihan Editor: Guntur Romli Sebut PSI Belakangan Terkesan Terjebak Politik Sentimentil

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

4 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Terima Dukungan Kaesang Maju Pilwalkot Bekasi, DPD PSI: Keputusan di Tangan Beliau

7 jam lalu

Terima Dukungan Kaesang Maju Pilwalkot Bekasi, DPD PSI: Keputusan di Tangan Beliau

PSI Kota Bekasi mengaku telah menerima dukungan agar Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep maju di Pilwalkot Bekasi 2024

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

7 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

7 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

7 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

8 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

8 jam lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

10 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

11 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya