TEMPO Interaktif, Manado: Sebanyak 14 nelayan Filipina yang mengikuti Konferensi Internasional Keadilan Perikanan dan Kelautan di Manado, ditangkap pihak Kantor Imigrasi setempat, Senin (11/4).
Mereka dibawa ke Kantor Imigrasi Manado usai terjadi insiden pembubaran aksi unjuk rasa nelayan se-Asia Tenggara yang berlangsung di Pantai Malalayang, Manado.
Dari hasil pantauan Tempo, para nelayan yang memprotes berlangsungnya World Ocean Conference (WOC) di Manado itu mendapat pengawalan ketat puluhan aparat keamanan dari Polda Sulawesi Utara yang menggunakan senjata api. Mereka ditempatkan di ruangan khusus dan juga sulit untuk ditemui.
Dari informasi yang sempat beredar, mereka akan dideportasi ke negara mereka esok harinya. Namun, sayangnya, Kepala Kantor Imigrasi Manado, Jumanter Lubis, saat dimintai klarifikasinya, enggan memberikan keterangan kepada wartawan. "Maaf, kami belum bisa memberikan keterangan," ungkapnya.
CHRISTOPEL PAINO
Berita terkait
Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter
1 hari lalu
Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif
4 hari lalu
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menjalankan program 25 ribu nelayan produktif, bahkan melebihi target pencapaian.
Baca SelengkapnyaKJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap
22 hari lalu
KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.
Baca SelengkapnyaTiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia
24 hari lalu
Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
25 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara
29 hari lalu
Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
30 hari lalu
Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaWalhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
36 hari lalu
Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
40 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaTidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi
48 hari lalu
Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRekomendasi
Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP
48 menit lalu
