Partai Demokrat Respons Luhut yang Sebut Isu Penjegalan Anies Kampungan

Reporter

Ima Dini Shafira

Editor

Amirullah

Sabtu, 22 Juli 2023 10:18 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan yang dijuluki sebagai Menteri Segalanya ini, bukan hanya sekali merangkap sejumlah jabatan. Sebelumnya Luhut ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi pimpinan sementara di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggantikan Edhy Prabowo yang diciduk KPK. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menanggapi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang menilai isu penjegalan pencapresan Anies Baswedan itu kampungan. Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menolak bersepakat dengan Luhut dan memintanya berhenti meyampaikan narasi kasar di ruang publik.

“Yang kampungan itu, dikritik marah-marah. Karena ini negara demokrasi bukan otoriter, lebih baik mengedepankan argumentasi, beradu data, fakta tanpa perlu mengeluarkan emosi,” kata Herzaky dalam keterangannya, Sabtu, 22 Juli 2023.

Dalam sebuah program TV, Luhut membantah Presiden Joko Widodo alias Jokowi berupaya menjegal Anies sebagai calon presiden. Ia turut menampik bahwa salah satu cara yang digunakan Jokowi adalah dengan peninjauan kembali (PK) kepada Demokrat melalui kubu Moeldoko Cs, sehingga Koalisi Perubahan tidak bisa berlayar.

Herzaky bercerita, dirinya heran dan mempertanyakan sikap Jokowi yang masih mempertahankan Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Padahal, kata dia, Moeldoko bersama sejumlah bekas kader Demokrat masih mengajukan PK soal kepengurusan partai yang sah.

“Jadi, wajar publik menilai Pak Jokowi campur tangan, Karena ada orang terdekat di lingkarannya masih terus berupaya mengambil apa yang bukan haknya. Tapi, hingga saat ini masih saja dibiarkan,” kata dia.

Advertising
Advertising

Oleh sebab itu, Herzaky turut meminta Luhut agar memberikan saran kepada Jokowi untuk mengganti posisi Moeldoko. Tujuannya, kata dia, menghilangkan kesan bahwa Jokowi cawe-cawe terhadap pengambilalihan Partai Demokrat dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

“Lebih baik Pak Luhut sarankan Pak Jokowi, tolong di-reshuffle itu Moeldoko, atau disentil. Jangan ganggu-ganggu lah. Jangan mengambil apa yang bukan haknya,” kata Herzaky.

Sebelumnya, Luhut menegaskan bahwa Presiden sama sekali tidak berniat menjegal pencapresan Anies. Jokowi, kata Luhut, tidak pernah mau mencampuri masalah hukum. “Menjegal orang seperti dibilang Agus (AHY), mau dijegal partainya, itu nggak ada sama sekali,” kata Luhur di program Rosi yang diunggah Jumat, 21 Juli 2023.

Luhut menyatakan dirinya tidak berniat memuji-muji Jokowi. Ia berani menjamin bahwa isu penjegalan tersebut sama sekali tidak benar.

“Saya jamin kalau itu. Saya perwira, itu saya jamin nggak ada. Jadi nggak usah bikin bicara-bicara, kampungan itu menurut saya,” kata Luhut.

Pilihan Editor: Pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens Batal Dibebaskan, TPNPB OPM Tersinggung Pernyataan Polri

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

9 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

15 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

1 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

2 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

3 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya