Grace Natalie PSI Bertemu Gibran, Bahas Pilkada hingga soal Intoleransi
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 21 Juli 2023 13:20 WIB
TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kedatangan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Balai Kota Solo, Jumat, 21 Juli 2023. Tamu tersebut di antaranya Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie Louisa.
Grace Natalie juga didampingi oleh Andy Budiman selaku Wakil Ketua Umum PSI dan Dini Purwono selaku kader PSI yang saat ini menjadi Staffsus Bidang Hukum Presiden RI, serta Ketua DPD PSI Kota Solo Antonius Yoga Prabowo.
Kedatangan Grace Natalie dan kawan-kawan itu dalam rangka acara Safari Solidaritas di Kota Solo dan Semarang, Jumat-Sabtu, 21-22 Juli 2023. Ditemui wartawan di Balai Kota Solo selepas pertemuan dengan Gibran, Grace Natalie mengemukakan melalui pertemuan itu mereka mengobrol dengan Gibran dengan santai.
"Ngobrol santai saja. Mulai dari tentang Kota Solo, tentang Jakarta, Indonesia. Sambil makan risol, roti, ngeteh, pokoknya santai saja kok," katanya, Jumat, 21 Juli 2023.
Disinggung pembahasan soal politik termasuk dukungan PSI kepada Gibran untuk maju ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Grace mengakui hal itu juga disinggung. Namun menurutnya pembicaraan itu juga tetap berlangsung santai.
"Obrolan soal politik ada. Tapi tetap santai. Yang penting kita selalu mendukung kepada anak-anak muda, khususnya yang punya track record bagus termasuk Mas Wali (Gibran) ya, yang usianya masih muda tapi berhasil membuktikan kepemimpinan di Solo baik sekali," tuturnya.
Grace mengatakan PSI akan selalu dengan senang hati mendukung anak-anak muda yang memiliki rekam jejak yang bagus. Bahkan menurut PSI, semakin banyak anak muda yang memiliki rekam jejak yang baik itu dapat memberi dampak secara luas atau multiplier untuk masyarakat
"Bagi PSI, semakin banyak anak muda di panggung politik akan punya efek multiplier, di antaranya bisa menginspirasi anak-anak muda lainnya dari yang tidak tertarik melayani di sektor publik menjadi terpikir dan terinspirasi," katanya.
Menurut dia, efek tersebut yakni, bisa menginspirasi banyak anak muda lain yang semula tidak tertarik melayani di sektor publik menjadi terpikir dan terinspirasi untuk ikut berpartisipasi. Ia menilai bangsa Indonesia membutuhkan regenerasi itu. "Dan kita butuh regenerasi itu," katanya.
Selanjutnya: Bahas intoleransi
<!--more-->
Di sisi lain, Grace menuturkan pertemuan juga sempat menyinggung masalah intoleransi di dalam negeri yang menunjukkan tren yang masih naik. Ia mengatakan pihaknya mengapresiasi Kota Solo yang tahun ini berhasil menempati posisi ke-4 kota paling toleran di Indonesia. Menurut dia, capaian itu sangat mendasar mengingat tren intoleransi di dalam negeri masih naik.
"Ini jadi problem mendasar banget, kalau kita berkutat diintoleransi maka bangsa kita nggak jadi cerdas-cerdas. Apa-apa dikaitkan dengan agama, berkutat di situ aja. Boro-boro mau ngomongin pembangunan yang keren, kalau ada kontestasi mainnya nggak program tapi politik identitas aja. Itu membodohi publik," katanya.
Lebih lanjut Grace menyatakan dengan Solo menjadi kota toleran dan UMKM yang mendunia, maka kepemimpinan Gibran patut diperhitungkan.
"Meski umur masih muda, dibilang masih ingusan, tapi nggak kaleng-kaleng. Bahkan bisa dikatakan lebih bagus daripada yang umurnya udah banyak," katanya.
Adapun Gibran saat ditanya soal pertemuan dengan PSI itu mengatakan itu hanya pertemuan biasa. "Ngobrol santai, biasa saja," ucap Gibran.
Saat ditanya soal dukungan PSI kepada Gibran untuk maju ke ajang Pilkada DKI Jakarta, Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu enggan berkomentar banyak. Ia mengaku masih akan di Solo untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Gibran Rakabuming Dekat dengan Prabowo Tapi Jadi Jurkam Ganjar, Manuver Politik?